SETITIK LUKA || INSIDEN!

3.2K 211 1
                                    

back to my story'

tandai typo!

tandai typo!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--

Hari ini adalah hari Jumat. Kebetulan, kelas Raga bersama kelas Dara, sedang melakukan olahraga di lapangan. Dara dan semua anak putri dari kelasnya maupun kelas Raga, kini sedang beristirahat, sembari melihat pertandingan basket antara XII-IPA 1 dan XII-IPS 2.

Kini, Kenzi mengoper bola ke arah Raga. "Raga, tangkap." teriak Kenzi memanggil Raga.

Raga yang sudah bersiap menangkap bola, tak sadar bahwa di belakangnya sudah ada Bryan, yang juga sudah siap menangkap bola kapan saja.

Bruk!

Bryan menubruk tubuh Raga keras. Bryan memang sengaja menubruk badan Raga keras. Entah apa masalah Bryan dan Raga? Hanya mereka berdua yang tau.

"Bangsat," Raga menggeram tertahan.

Pertandingan basket antara XII-IPA 1 dan XII-IPS 2 terhenti ketika mendengar perdebatan antara Raga dan Bryan.

"Lo sengaja, hah?"

Bryan terkekeh sinis. "Kenapa? Masalah?" Ujarnya sinis.

Bugh ..

Bogeman mentah mendarat mulus di wajah Bryan. Hidungnya sedikit mengeluarkan darah.

Bryan hanya melirik Raga. Tak ada niatan untuk membalas Bogeman Raga.

"Maksud Lo apa, anjing?" Tanya Raga murka.

"Jawab! Bisu Lo? Hah?" Tanyanya menggebu-gebu.

Bugh...

Bugh...

Raga kembali menghajar Bryan habis-habisan.

Disisi lain, Dara yang mendengar keributan di tengah lapangan pun, bertanya pada seorang siswi yang kebetulan sedang lewat.

"Eh tunggu!"

"Iya, ada apa ya, kak?" Ujar siswi tersebut sopan.

"Itu disana rame-rame, ada apa, ya?" Tanya Dara. Nana dan Ara hanya menyimak perbincangan antara mereka berdua.

"Itu kak Raga sama kak Bryan berantem, kak." Ujar siswi tersebut yang membuat Dara memelototkan matanya.

Setelah mengucapkan terimakasih, Dara berlari kencang menuju ke tengah lapangan yang sudah di kerumuni teman-temannya.

Saat berhasil memecah kerumunan itu, Dara membekap mulutnya tak percaya. Raga menghajar Bryan habis-habisan.

Dara dkk melihat Radit dan Kenzi hanya diam, tak berniat memisahkan mereka.

"Dit, itu pisahin temen Lo, sialan!" Celetuk Nana sembari menggoyangkan tangan Radit.

"Percuma, mau di pisahin kek gimanapun, Raga ngga akan berhenti sebelum dia puas ngehajar Bryan." Sahut Radit santai.

SETITIK LUKA || ENDWhere stories live. Discover now