21. Surat Peringatan

189 33 8
                                    

❝Layang pengantar atas kekeliruan cinta semakin mengudara.❞

🌿🌿🌿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌿🌿🌿

Hari Rabu, sehari setelah kejadian viralnya potret Nadhira dan Juan seantero kampus, berhasil membuat Juan berakhir di hadapan kaprodi, dekan, dan rektor beserta jajarannya. Lelaki berusia 28 tahun itu dikerumuni oleh para tetua-tetua yang jelas memiliki pangkat lebih tinggi darinya. Juan hanya bisa menghela napas. Menjalin hubungan sebenarnya tidak salah, tetapi dengan adanya potret itu membuat banyak mahasiswa, terutama yang sangat mengagumi sosoknya berdemonstrasi, terlebih membawa orang tua mereka.

"Tapi kelakuan saya bukanlah sebuah kesalahan, Pak. Toh, saya tidak melakukan hal-hal yang dapat mencoreng nama baik saya dan universitas," bela Juan. Lelaki itu mengutarakan apa yang ada di pikirannya. Helaan napas kasar terdengar dari mulut Victor—dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam—yang terlihat hendak mengucap.

"Saya memang bisa mengatakan perbuatan Pak Juan tidak salah, tetapi yang menjadi permasalahan adalah mereka yang protes kepada pihak kami, bahkan membawa orang tua mereka. Mereka berpikir kalau bisa saja profesionalitas Bapak sebagai dosen, serta dosen pembimbing Nadhira akan dipertanyakan. Terlebih, saya mendapat catatan dari Pak Hadi, dosen pembimbing II Nadhira, baru beberapa kali didatangi untuk melakukan konsultasi terkait skripsi," jelas Victor.

"Saya sebenarnya juga tidak tahu akar dari permasalahan ini apa, kok bisa sampai bocor. Saya selaku rektor kecewa dengan Pak Juan. Perbuatan, bukti, dan protes itu bisa dijadikan acuan jika memungkinkan Pak Juan melanggar kode etik dosen atas berperilaku adil kepada seluruh mahasiswa. Tapi maaf saya sampaikan, saya memberikan surat peringatan pertama untuk Pak Juan. Harapan saya, Bapak bisa memikirkan dan mempertimbangkan lebih matang keputusan Bapak. Saya cukup menyayangkan jika dosen beprestasi seperti Bapak harus kena skandal dan terpaksa dikeluarkan," papar Manik, seorang rektor di universitas tempat Juan bekerja.

Helaan napas terdengar. Kali ini dari mulut Juan. Lelaki itu paham atas kekhawatiran yang dapat ditimbulkan. Surat peringatan pertama, ah tidak pernah Juan bayangkan sebelumnya.

"Setelah ini, saya harap Bapak lebih bisa mengendalikan. Saya hanya tidak ingin skandal ini semakin besar karena keras upaya saya untuk menutup," ucap Manik lagi sebelum meninggalkan ruangan. Juan mengusap wajahnya kasar. Baru saja ia merasakan cinta, apakah iya ia harus melepaskan? Ada dua sisi di mana ia berdiri di antara dilema yang begitu kuat. Sisi mencintai seorang Nadhira, juga sisi di mana ia tidak boleh kehilangan pekerjaan demi Jovita. Benar-benar dua wanita yang perlu Juan jaga.

"Ya Allah, kenapa jadi serumit ini?" gumam Juan setelah ia benar-benar sendirian di ruangan itu. Ia menggaruk kepala yang tak gatal. Lelaki itu frustrasi. Langkah apa yang harus ia ambil?

HCN : Harap Cintai Nadhira [END]Where stories live. Discover now