Bab 21

808 105 6
                                    

Helga sedang bermeditasi di dalam ruang rahasia di rumahnya tiba-tiba ia seperti disetrum oleh listrik hingga matanya terjaga. Segel Kemuning terlepas, kekuatan tersembunyi gadis itu mulai bermunculan satu persatu. Helga melihat sebuah kendi tembaga, melongok isinya. Aura biru telah terlepas, kekuatan pelindung telah bangkit. Helga akan sulit menyerang Kemuning dari jauh ketika pelindungnya aktif. Namun ia kemudian tersenyum licik. Pandangannya mengarah ke guci keramik yang ditempeli kertas mantra. Ia telah mengunci sebuah mahluk untuk menidurkan seorang wanita.

Helga meraih guci itu lalu meletakkan telapak tangannya di atas tutupnya. Helga menambah kekuatan mantra. Dengan mahluk itu ia akan menghancurkan Kemuning tapi sebelum itu sebaiknya Helga muncul secara langsung dan mengaku sebagai ibu kandungnya. Dengan begitu, mungkin Kemuning akan bisa terguncang dan sadar akan sesuatu.

***********

Tara datang ke Hutan Ganpati. Hutan ini terlihat biasa dari kaca mata manusia namun Tara merasakan aura biru kelam ketika memasukinya. Esa ia suruh berjaga dengan senapannya, kekuatan Tara tak sehebat ibunya dan lama tak berlatih mungkin kekuatan di bawah Kemuning namun ia masih bisa mendengar gemerisik pohon yang melantunkan lagu kesedihan. Sedari tadi ia tak melihat satu binatang buas pun, mereka seolah bersembunyi dari sesuatu. Suara burung berkicau pun tak terdengar nyaring seolah mereka nyaman bersarang di suatu tempat.

Dorr

Esa menembakkan senapan laras panjangnya ketika seekor ular tiba-tiba menyerang. Ular itu langsung tergeletak di tanah bersimbah darah. Ular bukan hewan istimewa yang dicintai para Padma malah ular cenderung dijauhi karena bisanya berbahaya dan sosok ular erat hubungannya dengan ilmu hitam.

“Esa kita berjalan ke dalam hutan dan tetaplah waspada.”

Tara tahu bahaya sedang menghadang, bau tak enak mulai tercium ketika masuk semakin dalam ke kegelapan hutan. Seberapa parahnya keadaan hutan setelah Kemuning tinggal, bahkan penduduk desa mengatakan jika Hutan Ganpati terlihat lebih seram dari sebelumya. Tara berpikir dalam dan menyimpulkan jika Hutan ini telah dikuasai oleh mahluk menyeramkan. Kalau begitu keadaannya bagaimana kondisi pohon kehidupan. Tara harus segera sampai ke inti hutan dan melihatnya sendiri.

Namun Esa mejerit dan menembakkan pistolnya asal-asalan ketika melihat seekor ular berkepala tiga yang sangat besar. Ular itu tak Cuma menghadang namun menyerang mereka dengan gerakan cepat.

“Ibu...” Jerit Esa berusaha terus lari sedang Tara mencoba mengucapkan mantra untuk meminta bantuan pada penguasa api. Api muncul dan membakar ekor ular itu tapi api tak cukup besar untuk membuat ular itu hangus dalam sekejab.

Tenaga dalam Tara tak cukup besar untuk memunculkan api biru. Ia tahu ular yang menghadangnya ini Cuma tipuan ilusi namun tetap saja ular itu sanggup membunuhnya.

“Esa arahkan pistolmu ke kepala ular yang ada di tengah, tepat di titik mengkilap di atas mata.”

Esa membidik dengan gemetar, ia ketakutan. Untung api yang menyambar ekor ular itu mengalihkan perhatian sang ular dari mereka.

Dorr

Bidikan Esa tepat sasaran ular besar itu langsung hangus dan abunya menguap ke udara.

“Mahluk apa itu tadi?”

“Itu ular ilusi, bukan asli. Itu bagian dari ilmu sihir.” Dan Tara menyadari jika yang di hadapinya kini makin berbahaya. Ia kesulitan menjaga dirinya ditambah lagi dengan Esa. Tara menempelkan tangannya pada sebatang pohon lalu meminta seluruh flora hutan melindunginya dari mara bahaya. Ia menegaskan sebagai padma penjaga berikutnya dan meminta akses di mudahkan menuju ke pohon kehidupan.

🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎🍎

Kemuning membelalakkan mata dan memeluk lehernya sendiri. Seekor ular besar datang dan ingin melahapnya utuh-utuh. Kemuning tak tinggal diam, ia memang kesulitan bicara namun dengan pikirannya ia masih mampu membuat ular itu menjerit kesakitan dan melepasnya namun naas ular itu malah merayap ke bunga padma dan memutari akarnya. Ular itu berencana melingkarkan tubuhnya untuk meremukkan bunga.

Padma kemuning (healing) Where stories live. Discover now