Bab 29

971 146 19
                                    


“Mereka seperti itu kalau bertengkar. Ayo kita langsung ke rumah sakit.” Elang sengaja ke luar untuk mengajak Kemuning segera pergi dari sana. Ia panik, rahasianya berada di ujung tanduk.

“Kemuning!” teriak sabrina ketika berhasil mendorong derrick dengan keras. Kemuning yang merasa dipanggil tak jadi melangkah. “Apa kau memiliki kekuatan supranatural?”

“Sabrina!” teriak Derrick memperingatkan.

“Kenapa kau bertanya begitu?”
Derrick bertindak dengan membekap mulut Sabrina tapi itu malah membuat Kemuning semakin curiga. “Lepaskan dia. Apa yang ingin Sabrina katakan sampai kau membekap mulutnya?”

bersamaan dengan itu Sabrina mengigit telapak tangan Derrick hingga bekapannya lepas.

“Kau mempunyai kekuatan supranatural yang membuat orang-orang ingin memanfaatkannnya tapi kau tidak pernah berpikir jika suamimu sendiri juga ingin memanfaatkanmu?”

Kemuning malah tersenyum geli. “Mana mungkin, Elang sudah tahu itu dari lama. Kalau dia mau memanfaatkanku sudah dari dulu ia lakukan. Aku tahu kau menyukai suamiku. Cinta kami tidak akan tergoyahkan karena hasutan orang.”

“Kau yang bodoh. Jangan karena cinta maka hatimu menjadi buta. Bukannya aneh, Elang yang memiliki tunangan malah menikahimu. Kau tidak ingin tahu alasannya? Bukannya kau akan lebih berguna jika Elang memilikimu.”

Kali ini Kemuning pusing dan bingung. Ia mulai goyah ditambah lagi ketika ia melihat Elang, dari wajah suaminya terlihat jelas gurat rasa bersalah dan tatapan permohonan. “Tidak...itu tidak benar.” Kemuning paksakan tersenyum walau jantungnya berdebar dengan keras.

“Bukankah lebih menguntungkan jika bisa memiliki penyihir sebagai istri sekaligus mendapatkan keturunan darinya.” Kemuning kini meraba perutnya, ia menganga tak percaya. Kenapa pikirannya tak sejauh itu. Keturunan padma akan menjadi padma dan mewarisi kekuatan ibunya. Keturunan mereka mungkin kini sudah bersemayam di perutnya.

“Yang ku katakan benar kan? Elang menikahimu karena juga ingin memanfaatkan kekuatanmu untuk melindungi dirinya dan menguatkan klan dengan anak-anak kalian nanti. Sekali dayung satu dua pulau terlampaui.”
Sabrina bertepuk tangan untuk dirinya sendiri.

“Tutup mulutmu Sabrina. Yang kau katakan Cuma omong kosong!”

“Sayangnya aku sudah tidak takut dengan ancamanmu kakakku tersayang.” Sabrina tersenyum culas pada Derrick. Nasi telah menjadi bubur, setelah kekacauan dan perpisahan Elang dikirim ke mars pun Sabrina mau.

“Kalian juga menggunakannya untuk menyembuhkan Elena. Kalian, dua pria yang sama-sama mencintai Elena.”

Kini semua terasa terang. Kemuning meringis pilu ketika sadar bahwa yang Sabrina katakan semua benar. Dirinya bodoh dan dimanfaatkan. “Apa yang sabrina katakan itu benar?” tanya Kemuning sekarang pada Elang yang Cuma menunduk. Satu pertanyaan yang akan sulit Elang ungkap jawabannya.

“kau menikahiku demi kekuatanku? Kau menginginkan klanmu berjaya dengan memanfaatkan kemampuan anak-anak kita?” yang ditanya Cuma diam saja. “ Jawab aku...katakan semua ini bohong. Kau tidak akan berpikir selicik itu, menggunakan aku sebagai penerus keturunan dan menggunakan kekuatanku sebagai tameng. Kau tidak punya niat menggunakanku....seperti..” Kemuning tidak bisa menenruskan kata-katanya karena pada akhirnya air matanya lah yang berbicara.

“Maaf..”

Satu kata itu mampu membuat separuh nyawa Kemuning hilang. Tubuhnya yang kurus kini juga pucat. Kenyataan macam apa ini? Baru kemarin ia berdebat soal cinta dengan sang ibu kini yang semua Helga katakan benar. Seorang Padma tidak akan memperoleh cinta tulus, Kemuning terlahir dimanfaatkan. Hanya neneknya yang benar-benar mencintainya.

Padma kemuning (healing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang