Bab 22

823 100 8
                                    


Kemuning bangun tidur dengan suasana baru selain kini telah menjadi istri Elang Abimana. Ia juga disediakan asisten bribadi yang bernama Mirna untuk membantunya dalam segala hal. Mulai dari memilih baju, aksesoris, menata penampilan,  berdandan dan memberinya beberapa jadwal. Hari Kemuning disibukkan dengan berbagai kelas tata krama, pengetahuan ekonomi dan juga beberapa kelas untuk menambah pengetahuannya tentang dunia Elang. Melelahkan memang namun sudah keputusannya meninggalkan dunia hutan menuju ke peradaban. 

Kemuning layaknya nyonya besar yang tak perlu bersusah payah jika ingin ke mana pun. Ia sudah disediakan supir, penjaga dan asisten oleh Elang tapi suaminya itu sayangnya telah pergi sebelum ia bangun. Akhir-akhir ini mereka jarang bertemu karena Elang punya banyak pekerjaan setelah pulang dari berlibur. 

"Nyonya, setelah ini kita di suruh ke kantor Tuan." 

Elang rupanya sudah berada di kantor. Kemarin suaminya bilang akan memperkenalkannya pada jajaran direksi. Kemuning adalah wakil Elang jika terjadi apa-apa pada pria itu sedang pekerjaan Elang cukup berbahaya. Kemuning mendesah putus asa mengetahui jika pekerjaan suaminya erat hubungannya dengan bahaya. Terakhir mereka diserang waktu berbulan madu. Entah akan ada serangan lain atau tidak. Posisi Kemuning juga semakin terancam bahaya. Kekuatan dan posisinya kini menjadi incaran. 

"Bisa kita berangkat sekarang nyonya?" 

Kemuning mengangguk. Mirna benar-benar bekerja secara profesional. Perempuan yang memakai pakaian serba hitam itu hanya menuruti perintah Elang dan memperlakukannya seolah Kemuning adalah keramik rapuh padahal tanpa penjagaan seketat ini ia mampu menjaga dirinya sendiri. 

Ketika Kemuning turun melalui tangga diikuti beberapa orang, Sabrina mengawasinya di balik tirai pintu. Harusnya ia yang berada di posisi Kemuning. Ia mencintai Elang dari lama dan menginginkan posisi nyonya di rumah ini. Tapi tunggu saja sebentar lagi, Sabrina akan menemukan cara menyingkirkan Kemuning. Ia tahu di balik pernikahan mereka ada sesuatu yang disembunyikan. Kakaknya Derrick menyimpan rahasia tapi pria itu terlalu pelit membagi informasi. Sabrina akan mencari tahu dan segera menemukannya. 

🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉

Banyak sekali orang yang berpakaian hitam. Duduk berjajar mengelilingi meja oval besar. Ketika Elang memperkenalkan dirinya pada jajaran direksi. Semua orang menundukan kepala, Kemuning bingung sebab rata-rata orang yang menjadi bawahan Elang sudah berusia lanjut. Ia hanya bisa membalas dengan menundukkan kepala tapi Elang menyuruhnya tidak menunduk terlalu rendah karena posisi mereka di perusahaan jauh lebih tinggi. 

"Tegakkan badan dan kepalamu. Jangan terlihat gugup atau takut. Mereka akan membaca dan memanfaatkannya." 

Ekspresi Kemuning dibuat sesantai mungkin. Menatap ke depan, memindai satu-satu bawahan sang suami. Mereka yang dipandang merasa janggal tapi tidak sedikit juga yang takut. Kemuning tidak bangga dapat  menaklukan orang dengan pandangannya. Semua ini masih terasa aneh dan tiba-tiba. 

"Kemuning akan menjadi wali dan menggantikanku kalau-kalau ada hal yang buruk padaku. Hormati dia seperti kalian menghormatiku." 

Kemuning menengok karena mendengar suara Elang yang tegas juga sarat akan ancaman. "Aku tahu kalian menggunjingkan asal usulnya . Dia wanita baik-baik, dari keluarga baik-baik. Jika aku mendengar sesuatu yang buruk tentangnya, siapa pun yang mengatakan itu akan ku potong lidah kalian. Tidak peduli posisi kalian apa! Mengerti?" 

"Mengerti!" Jawab bawahan Elang kompak. Kemuning jadi ngeri jika ancaman Elang itu dibuktikan. Dunia yang suaminya genggam haus akan darah dan kematian. Kemuning harus menguatkan hati jika ada pembunuhan atau pembataian di depan matanya. Bukannya ia sudah melihat beberapa kematian dan juga pertarungan. 

Padma kemuning (healing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang