S e b e l a s

28 14 5
                                    

Alvira menatap seisi kamar Adrian. Luas dan rapi. Di luar ekspetasi gadis itu, jika pacarnya akan memiliki kamar yang begitu rapi.
Kamar itu bernuansa abu-abu, ada gitar yang berada tidak jauh dari kasur lelaki itu. Ia masih sibuk melihat-lihat, sampai akhirnya matanya jatuh pada foto Adrian kecil yang berada di atas meja belajar.

 Ia masih sibuk melihat-lihat, sampai akhirnya matanya jatuh pada foto Adrian kecil yang berada di atas meja belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ihhh lucu bangettt." Gemes Alvira pada foto kecil Adrian.

Adrian menghampiri Alvira, ikut melihat foto masa kecilnya itu. "Iya lucu banget kan? Sampe sekarang juga gue masih lucu, iya kan yang?"

Alvira menatapnya sebal. "Dulu aja lucunya, sekarang gak."

"Tapi ganteng kan?"

"Gak."

"Halah jangan bohong. Gue ganteng, iya kan?"

"Dibilang juga nggak! Kok malah maksa?"

Tok tok tok

Adrian membuka pintu kamar, mendapati Bi Ijah berdiri dengan sebuah nampan di tangannya. "Mau anter ini den."

"Masuk bi, taruh di meja belajar aja."

Bi Ijah masuk, meletakkan nampan berisi dua gelas jus mangga dan beberapa kue juga cookies. Setelahnya kembali keluar dari kamar Adrian.

Alvira langsung mengambil cookies yang ada di piring. Memakannya sambil duduk di atas kasur Adrian. Cowok itu juga melakukan hal yang sama, kemudian duduk tepat di samping gadisnya itu.

"Yang."

"Hm?"

"Yang."

"Apasih Adrian?!?" Toleh Alvira pada Adrian di sampingnya dengan kesal.

"Mau ciuman gak?"

Alvira tersedak cookiesnya. Dengan cepat ia meraih minum dan meminumnya.

"Lo ngomong sekali lagi. Gue pukul!" Ujar Alvira membuat Adrian terkekeh geli.

"Bercanda doang kok." Ucap Adrian, "tapi kalo beneran juga boleh." Sambungnya lagi yang langsung mendapat pukulan maut dari Alvira.

"Aduh, ampun ampun. Iya, bercanda bercanda. Jangan dipukul terus." Alvira pun berhenti memukul-mukul Adrian.

Alvira merasa pipinya memanas sekarang. Bagaimana bisa cowok itu mengajaknya berciuman dengan sesantai itu? Tanpa tahu jantung Alvira sudah berdegup kencang dengan tidak karuan sekarang.

Adrian melihat pipi Alvira memerah, ia pun langsung tertawa terbahak-bahak sekarang. "Anjir yang, pipi lu merah banget sumpah! Lo beneran mau ciuman yak?"

ADRIAN | SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang