d e l a p a n b e l a s

27 6 0
                                    

"Alviraaa, turun sayang." Teriak Mila dari arah dapur.

"IYAA MAA BENTARR." Sahut Alvira dari lantai dua.

Riza keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua tepat di samping kamar Alvira. Cowok itu melangkah turun menuruni anak tangga, bibirnya tersenyum saat matanya melihat Adrian yang sedang duduk di ruang tamu.

Riza menghampiri Adrian, "pagi banget?" Ucapnya.

Adrian terkekeh. "Iya kan mau minta maaf bang."

"Vira tau lo datang?" Adrian menggeleng, kemudian Riza manggut-manggut. "Yaudah gue ke daput dulu ya, lo mau ikut sarapan?"

"Nanti aja bang, mau ngomong sama Vira dulu."

"Yaudah." Riza menepuk pundak Adrian. "Goodluck."

Beberapa menit setelahnya Alvira juga keluar dari kamarnya, cewek itu sudah rapi dengan seragamnya. Ia menuruni anak tangga satu persatu, kemudian ia berdecak tatkala matanya menangkap sosok Adrian yang duduk di ruang tamu sendirian.

"Adek temuin Adrian dulu ya di ruang tamu." Ujar Mila. "Katanya mau ngomong sama kamu."

Dengan malas Alvira melangkahkan kakinya ke ruang tamu. Gadis itu langsung duduk ketika sampai, berjarak 2 meter dari tempat Adrian.

3 menit berlalu. Tapi tidak ada diantara keduanya yang bersuara. Adrian masih menundukkan kepalanya, sedang Alvira sibuk memainkan kukunya.

"Maaf." Ucap Adrian, kepala cowok itu masih menunduk.

Alvira menoleh kearahnya, "kalau minta maaf itu yang bener. Jangan nunduk kepalanya."

Adrian mendongak, menatap tepat ke manik mata Alvira. Cowok itu berdiri, kemudian mendekat duduk tepat di samping Alvira.

Ia menarik kedua tangan Alvira, menggenggamnya dengan hangat. "Aku minta maaf soal yang kemaren. Aku janji gak bakal kaya gitu lagi sama kamu. Sebisa mungkin aku bakalan ceritain semuanya ke kamu."

Alvira tersenyum hangat mendengar kata-kata Adrian. "Iya aku maafin kok."

Kelewat senang, Adrian langsung membawa Alvira kedalam pelukannya. "Makasih. Makasih banget kamu mau maafin aku. Aku tau kamu kecewa, jadi aku bener-bener minta maaf sama kamu."

Pelukan keduanya mengerat, Alvira mengelus-ngelua pelan punggung Adrian. "Iya iya."

Setelah berpelukan selama kurang lebih 5 menit. Akhirnya pelukan keduanya terlepas.
"Kamu kenapa kok gaada chat aku sama sekali pas habis pulang sekolah? Aku kesel banget tau kamu gaada chat, aku uring-uringan nungguin chat kamu."

Mata Adrian terbelalak. "Hah? Kamu nungguin? Aduh maaf ya sayang, kata bang Riza jangan ganggu kamu dulu kemarin. Makanya aku gaada chat kamu, takut ganggu"

"Ishh, dasar bang Riza." Dengusnya.

Adrian terkekeh, "adudu kesian banget sayang aku uring-uringan nungguin chat."

Alvira mendelik. "Diem! Kamu kemana tadi malam?" Tanyanya tiba-tiba membuat Adrian gelagapan.

"Eh itu..." Ia berpikir untuk mencari jawaban yang tepat, Alvira memandanginya dengan tatapan penuh curiga. "Jawab yang jujur."

"Aku balapan hehe."

"Ihh kebiasan bangettt!!!" Alvira mencubit cubit perut Adrian. "Ampun ampunnn."

Alvira berdiri dari duduk. "Ayo ke dapur, sarapan bareng. Aku udah laper."

"Siap!" Adrian ikut berdiri kemudian mengikuti langkah Alvira menuju dapur untuk ikut sarapan bersama.

ADRIAN | SunwooWhere stories live. Discover now