🌞36🌻

6.9K 677 14
                                    

Mew menatap kembali mata bulat yang berkaca kaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mew menatap kembali mata bulat yang berkaca kaca.. Tangannya terulur untuk menghapus air mata dikedua mata cantik milik gulf..

"Tidak usah menangis gulf kau sangat jelek ketika menangis" ucap mew

Gulf memejamkan matanya menikmati sentuhan mew pada wajahnya..

"Dengerin aku gulf.. Aku mencintamu sungguh benar benar mencintaimu.. Hidupku hanya untuk kalian.. " ucap mew

"Maafkan aku phi.. Maaf" ucap gulf

"Kalau phi tanya apa gulf sudah mencintai phi juga gulf akan jawab apa?" ucap mew menatap dalam kedua mata bulat milik gulf yang selalu menyejukan hatinya

Gulf terdiam menunduk

"Maaf.. "

Mew yang melihat itu mengerti padahal ia berharap kalau gulf juga akan membalas cintanya setidaknya ia mengatakan kalau ia menyukainya tapi kata maaf yang dikeluarkan gulf membuat dirinya sadar bahwa dirinya tidak ada artinya buat gulf sekarang.. Mungkin hanya sekedar ayah dari anak anak..

Mew melepaskan tangannya dari wajah gulf..

"pah.. Sudah malam gulf kembali na kedalam.. " ucap mew berusaha mengatur emosinya ia ingin sekali berteriak..dirinya kalah dengan pria yang cukup umur ituu..

"Phi mew.. Maafkan gulf.. " ucap gulf..

Mew menghela nafas berat melihat gulf..

"Tak apa phi mengerti.. Tapi janji na ijinkan phi terus bersama anak anak phi" ucap mew memegang bahu gulf

Gulf dengan badan bergetar mengangguk

"Sana masuk sudah malam kamu belum mandi kan baru dari luar banyak kuman.. Apalagi kau tadi habis dari rumah sakit" ucap mew

Gulf mendongak menatap mew

"Iya phi tau dari win.. " ucap mew berusaha tersenyum didepan gulf

Gulf menggeleng bukan itu yang ia maksud..

"Phi baik baik saja gulf.. Phi akan mencoba menerima apa keputusan gulf.. Phi hanya ingin yang terbaik buat gulf.. Jika menurut gulf phi bukan yang terbaik phi tidak apa apa setidaknya phi menjadi daddy terbaik untuk anak anak gulf" ucap mew

Gulf semakin merasa bersalah pada mew..ia menitikan air matanya kembali

"Gulf tak perlu menangis na.. Nanti mata gulf bengkak.. " ucap mew menghapus air mata gulf dengan ibu jarinya

"Sekarang gulf pergi kedalam terus mandi dan istirahat.. Phi akan pulang" ucap mew

Gulf dengan berat mengangguk kan kepalanya dan berjalan meninggalkan mew, baru beberapa langkah ia menoleh..

"Phi mew hati-hati na.. Maafkan gulf" lirihnya

Mew mengangguk dan tersenyum

"Salam buat anak anak na.. Sampaikan maaf daddy nya hari ini tidak bisa menemui mereka" ucap mew

Gulf tak menjawab...ia lagi lagi merasa bersalah seharusnya gulf tidak berperilaku seperti itu pada mew..

Mew menatap punggung gulf yang semakin jauh.. Apa ini saatnya ia menyerah.. Gulf tidak mempunyai rasa sedikitpun padanya ahh mungkin ada namun sepertinya rasa gulf hanya rasa benci bukan rasa lain seperti yang ia harapkan..

Mew berjalan meninggalkan tempat itu dengan mobilnya..

Sedangkan gulf menatap kepergian mew dari pintu..

"Maafkan gulf phi.. " lirihnya..

***

Mew mengendarai mobilnya dengan kecepatan rata-rata ia tak langsung pulang ke apartemen nya ia mampir dulu ke bar melepas penat dan menjernihkan pikirannya

Disana ia meminum beberapa gelas alkohol membuat dirinya kehilangan kesadaran mabuk

"Gulf... Euhhhh... Aku mencintaimu gulf... " ucap mew.. Bicaranya sudah melantur kemana mana

"Kau memilih om om itu daripada aku gulf... " ucapnya lagii sambil meneguk kembali segelas alkohol

Sedangkan diapartemen bright tengah mencarinya tadi win memberitahu bahwa mew bertengkar dengan gulf jadi ia memutuskan untuk menemui sahabatnya itu karena takut mew akan melakukan hal hal yang tidak di inginkan..

Bright memutuskan untuk ke bar terdekat siapa tau mew ada disana.. Sesampainya disana benar saja ia melihat mobil mew terparkir di parkiran bar.. Langsung saja ia memasuki bar itu untuk mencari dirinya..

"Uhhh.. Gulff aku ingin menikah dengamu.. Bahagia bersama anak anak kitaa.. " lirih mew

Bright melihat mew tengah terkapar tak berdaya di bar untung saja tidak ada jalang yang mendekatinya

"Mew.. " panggil bright mencoba menyadarkan mew

"Ehh.. Sahabatku... Kau tauu.. Gulf tak mencintaiku brii.. " ucapnya lemahh

Bright mendengar itu terdiam ia berusaha memapah tubuh mew yang telah mabuk berat itu

"Brii kau tauu... Gulf telah punya pasangan... Om om brii.. Aku kalah sama om om brii.. Haha.. Bodoh sekali seorang mew suppasit" rancaunya

"Kau mabuk berat mew" ucap bright membawa mew memasuki mobilnya..

"Aku menyerah saja brii pada gulf.. " ucapnya membuat bright terkejut

"Mew..kau berbicara tidak jelas katanya mau berjuang baru segini mau nyerah payah kau mew" ucap bright..

"Hahaha.. " mew tertawa

"Mew payahh..mew payahh" ucap mew masih dalam pengaruh alkoholnya

Bright menghela nafas lalu melajukan mobilnya. Urusan mobil mew biarkan saja biar besok ia mengambilnya lagian tidak terlalu jauh dari apartemen mew

Mew tidak lagi berbicara ia menutup matanya sepertinya ia tertidur

"Mew mencintai gulf sangat" lirih mew dalam tidurnya..

***
Disatu sisi gulf yang masih membuka matanya ia tak bisa tidur.. Si kembar setelah tadi ia mandikan tidak tidak bukan mandi hanya di lap saja karena sudah malam ia menyusu selepas itu tertidur

Gulf mengulingkan tubuhnya kanan kiri berharap ia cepat tidur namun kini pikirannya selalu tertuju pada mew..

Ia mengambil ponselnya dan melihat pesan yang selalu mew kirimkan padanya.. Gulf tersenyum getir setiap hari setiap saat mew selalu mengirimkan pesan padanya namun ia tidak pernah membalasnya.. Ia hanya membalas jika itu tentang anak mereka selebihnya ia hanya membacanya saja..

Gulf merasa bersalah sekarang kenapa tidak sedari tadi saja ia jujur kalau dirinya juga mencintai mew..

"P'mew gulf juga mencintai p'mew bahkan gulf sudah mencintai p'mew sebelum phi mencintai gulf" lirihnya menatap langit langit kamar..

Gulf menatap kedua box anaknya..

"Maafkan mommy na kalian hari ini dan kemarin tidak bertemu daddy.. " ucapnya

"Bunda apa yang harus gulf lakukan.. " lirihnya

Perang batin antara hati dan pikirannya berlanjut sampai tengah malam..jam satu ia baru bisa memejamkan matanya..

Hufff beginilah kalau anak masih pada belum dewasa dihadapkan dengan masalah besar yang mengharuskan mereka dewasa sebelum waktunya..

Anak remaja yang masih labil.. Masih mementingkan ego masing masing.. Sampai akhirnya harus saling tersakiti seperti ini karena keogoisan diri sendiri..

***
Ini dikit tidak nyampe 1000 kata.. Hihi

Maaf typo nya yahhh 🤭

Lanjutt

Love Is Gone [END] (Proses Revisi Bertahap) Where stories live. Discover now