Part 2 "Bunda Pulang"

17.8K 1.9K 177
                                    

Haiiii aku tau kalian nungguin aku lama bgt kan, maaf ya author rada miring ini kena writerblock, semua karena perubahan alur cerita Readen ini:)

Gpp hari ini aku bakal double up atau bahkan triple, tunggu ya, selamat mrmbaca^^


🍁🍁🍁



Pukul 10.14 malam pesawat yang Aileen tumpangi sudah sampai di bandara Internasional Soekarno Hatta, wanita itu tersenyum manis menatap layar ponselnya yang menampilkan foto suami dan malaikat kecilnya. Dua laki-laki yang paling dia cintai.

Aileen pulang dua hari lebih cepat karena sudah sangat merindukan celotehan anak kesayangannya, dia merasa bersalah sekali meninggalkan keduanya di Indonesia. Kepulangannya ini menjadi kejutan untuk suami dan anaknya, dia sengaja tidak memberi tahu Regan maupun Revan jika dirinya sampai di Indonesia malam ini.

"Halo pak, bapak dimana?" Tanya Aileen dari sebrang telepon, wanita itu meminta supir menjemputnya.

"Ohh sudah di depan, tunggu ya, pak, saya keluar dulu."

Sambungan telepon dimatikan, Aileen mempercepat langkahnya keluar dari bandara menuju parkiran dimana supir rumahnya sudah menunggu. Wanita itu langsung masuk ke dalam mobil begitu menemukan lokasi parkir supirnya, dia tidak sabar bertemu dua jagoannya.

"Pak, suami dan anak saya sudah tidur?" Tanya Aileen.

"Aden sama Mas Regan belum pulang Mbak, katanya main ke rumah Mas Ares."

Aileen mengangguk, "Biasanya kalau kesana nginep, mana mau Revan diajak pulang kalau sudah main sama Bara."

"Iya juga ya Mbak, tapi kayaknya pulang juga soalnya Mas Regan gak bilang mau nginap dan nyuruh saya nunggu sampai pulang." Terang sang supir, Aileen hanya mengangguk menanggapi.

"Bagaimana mbak liburannya, enak ya bisa ke luar negeri." tanya sang supir basa basi, Pak Arif memang begitu akrab dengan Aileen dan Regan.

"Senan pak, tapi gak lengkap kalau gak bawa anak sama suami. Jadi gak betah." jawab Aileen.

"Emang benar mbak, saya kerja aja betah gak betah, keingat anak sama istri saya di kampung." timpal pak Arif.

Aileen tersenyum, "Kalau pak Arif mau cuti pulang kampung gapapa kok, saya tau pasti bapak kangen sama anak istri, lagipula tahun baru kemarin udah gak pulang."

"Aduh mbak saya jadi gak enak, gak apa-apa kok saya pulang lebaran nanti aja, sekalian rencananya saya mau boyong anak sama istri saya biar tinggal di jakarta aja, biar dekat kalau pulang." Aileen mengangguk mendengar penuturan pak Arif.

Obrolan keduanya pun tak hanya sampai di situ, hingga beberapa menit kemudian sampailah mereka di pekarangan rumah. Benar, garasi masih terbuka lebar, salah satu mobil Regan tidak terparkir di tempatnya yang artinya suaminya itu benar-benar belum pulang dari rumah Ares.

"Kangen suasana rumah..." gumam Aileen.

Wanita itu masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan terimakasih kepada sang supir, tidak lupa juga wanita itu mengingatkan pak Arif untuk membuat teh ataupun kopi jika ingin. Aileen maupun Regan memang tidak membatasi pekerja di rumah mereka, lantai bawah terutama dapur sangat terbuka untuk para pekerja di rumah mereka.

Aileen segera masuk ke kamarnya dan menyusun pakaian bersih di lemari, wanita itu mulai memberesi kamar yang lumayan berantakan dengan menyusunnya ulang, banyak barang yang tidak terletak di tempatnya dan dia dapat memastikan penyebabnya adalah sepasang Ayah dan anak dengan sifat tidak jauh berbeda pula.

READENWhere stories live. Discover now