Part 13 "Gadis penyuka Panda"

6.8K 952 82
                                    

Selamat malam, aku tetep update kok hari ini, berhubung besok sudah mulai sekolah jadi aku bakal update malam terus kayanya geng, jangan lupa terus dukung aku dengan vote serta komen kalian yaa^^

Happy Reading♡

****

Sore ini Aruna belum di perbolehkan untuk pulang, gadis itu masih berbaring di rumah sakit dengan perasaan mati kebosanan, rasanya dia sudah sehat tapi kenapa dokter masih menahannya. Hei, dia malah merasa mual dengan bau obat-obatan ini, kepalanya semakin pening mencium bau berbagai macam obat yang menyengat.

Huek..

Aruna menutup mulutnya, cewek itu mengambil tisue dan minyak telon kemudian meneteskan minyak tersebut ke tisu untuk di sumpalkan ke hidungnya. Dia benar-benar ingin pulang ke rumah dan mencium aroma selai nanas dibanding mencium aroma obat yang sangat menakutkan seperti ini.

Cklek~

"Pagi sayangnya kakak, udah sarapan? Gimana keadaannya?" sapa seorang lelaki dengan wajah yang kentara sekali sedang kurang tidur.

Aruna menggeleng, "Buburnya hambar, gak suka." ujarnya manja.

Damian terkekeh lalu mengusap kepala adiknya dengan sayang, "Lagi sakit, makan nya perlu di jaga dan gak boleh sembarangan. Makan dulu ya, kakak suapin?" bujuknya.

Aruna menghela napas lalu mengangguk, dia akan menahan rasa mualnya agar kakaknya senang, dia tidak tega melihat kakaknya harus kelelahan hanya demi mengurusi dirinya. Pelan tapi pasti Aruna mulai bisa menelan bubur itu karena tambahan rumput laut kering yang sengaja dibawa oleh Damian.

"Udah..." rengek Aruna.

Damian menghentikan suapannya dan tidak memaksa lagi, lima sendok bubur bisa masuk ke lambung Aruna sudah sangat bagus. Kemudian dengan telaten dia membantu Aruna untuk menyisir rambutnya, membantu ke kamar mandi dan membawa adiknya itu berkeliling rumah sakit menggunakan kursi roda.

"Suka gak?" tanya Damian setelah memberikan boneka panda berukuran sedang pada Aruna.

Mata Aruna berbinar, gadis itu sangat amat menyukainya. "Sukaaaaa!!!" pekiknya kegirangan.

"Terima kasih kakaknya Aruna yang paling ganteng." ucap Aruna tulus.

Damian tersenyum, "Sama-sama, tapi itu bukan dari kakak. Kakak nemuin di kursi tunggu ada notenya, katanya buat kamu." ujar Damian.

Aruna mengernyit, "Beneran? Ihhh siapa sih yang baik banget ngasih panda gemoy ini, aaaaaaa siapa pun itu terima kasih!" seru Aruna senang.

Di balik pilar rumah sakit, seorang cowok tersenyum tipis kemudian pergi. Melihat senyum Aruna dia teringat senyum orang di masa lalu, gadis pecinta panda itu mendatangkan perasaan familiar dan Dejavu secara bersamaan.

Di tempat lain, Alex dan Bara sedang mondar mandir tidak tentu Arah. Apa-apaan ini, Aiden dan Galang membolos berdua tanpa bisa dihubungi sama sekali. Keduanya sejak di sekolah tadi selalu malas-malasan, tidak minat mengikuti pelajaran karena kesal dengan Aiden serta Galang yang tiba-tiba menghilang tidak bisa di hubingi.

"Nih dua orang kemana, sih!" gerutu Alex.

"Gue udah datangin Aiden ke rumahnya tadi, tapi kata tante Aileen tuh bocah belum pulang dari sekolah, padahal mah tuh orang gak sekolah anjir!" timpal Bara.

"Gue juga udah ke rumah Galang, kata bokapnya Galang dari kemarin gak pulang, ini dua orang pergi kemana sih?!" jengkel Alex.

"Bodo amat, ah. Gue gak peduli." ucap Bara.

READENWhere stories live. Discover now