Part 26 "Tentang Galang"

4.3K 628 100
                                    

Hello teman-teman, selamat tahun baru 2023, semoga apa yang belum sempat kita raih di tahun 2022 akan menjadi hadiah mengesankan di tahun 2023. Harapanku kita semua diberikan kebahagiaan dan keikhlasan menjalani hari-hari selanjutnya.

Bolehkah aku minta kalian untuk mendoakan sosok yang pernah berperan penting untuk bahagiaku?
Namanya G. Javis Siregar, sosok laki-laki yang lahir pada 28 April 2004 dan kini sudah beristirahat dengan tenang di sisi Tuhan.

01 Januari 2021 adalah hari dimana dia pergi untuk selama-lamanya, sudah 2 tahun lalu dia pamit untuk beristirahat dan selama itu aku terus berdoa semoga surga adalah tempatnya.

Sekali lagi, Selamat Tahun Baru untukku, untukmu dan untuknya.
Selamat membaca❤🦋

*****

Malam ini sepulang dari rumah Aruna cowok bermata tajam itu memutuskan untuk mampir ke basecamp anak-anak Cakra Bintara. Lagi pula besok adalah hari Sabtu hari dimana anak-anak SMA akan libur setelah lima hari menjalani belajar dari pagi hingga sore.

Aiden memarkir motornya depan gedung basecamp geng motor sepupunya bersama motor-motor lain, cowok itu dengan santai masuk ke dalam untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain, entah hanya bermain gitar atau sekedar mabar game online.

Laskar melirik Aiden sekilas, cowok dengan gaya rambut undercut itu menyerahkan gitar kepada Agam dan menghampiri Aiden yang duduk dengan santai sambil memainkan handphone. Laskar tersenyum miring saat mengintip apa yang Aiden lakukan dalam handphonenya.

"Bisa bucin juga lo, Den." sindir Laskar.

"Sirik lo?" balas Aiden sinis.

Laskar terkekeh. "Sori, gue cowok mahal."

"Mahal sama gak laku beda tipis." sahut Aiden pedas.

Laskar mendengus, mulut Aiden memang jahat sekali padanya, terkadang terbesit keinginan dalam diri Laskar untuk menjahit bibir Aiden. Aiden sendiri tersenyum sinis penuh kemenangan, mau sampai lebaran monyet pun Laskar tidak akan pernah menang jika beradu mulut dengannya, counter Aiden hanyalah Bara si mulut petasan.

"Ngerokok nggak, lo?" tanya Laskar pada Aiden sambil mengambil sebatang rokok untuk di sebatnya.

"Lagi nggak." jawab Aiden.

"Lo kapan sampai sini, cok?" tanya seseorang dengan wajah bantalnya, cowok dengan wajah sedikit imut itu mendesal diantara Aiden dan Laskar.

"Tadi." jawab Aiden singkat.

"Cielah, bolos kemana aja lo, parah banget mana Aruna dibawa lagi." dumel Bara.

"Kepo kaya dora." jawab Aiden ketus.

Plakk!

"Sakit anjing!" seru Aiden sambil mengusap jidatnya yang di geplak oleh Bara.

"Lo ngomong ketus sekali lagi gue jejalin sempak, Den, sumpah." berang Bara, cowok itu menatap Aiden kesal.

Aiden sendiri mendengus, sejauh ini hanya Bara yang berani memukulnya seperti itu. "Lo sama siapa kesini?" tanyanya.

"Sama Alex, tuh anak lagi cari cemilan kayanya." jawab Bara sambil garuk-garuk kepala dengan mata sayu.

"Galang?" tanya Aiden.

Bara menggeleng. "Gue nggak tau, dia bolos dari jam 11 dan nggak balik lagi, gue pikir malah sama lo."

READENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang