Eighteen

96 22 16
                                    

Masih dengan rambut mengembang acak yang berantakan, Yuane memasukkan sesuap sereal Koko Krunch kedalam mulutnya pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih dengan rambut mengembang acak yang berantakan, Yuane memasukkan sesuap sereal Koko Krunch kedalam mulutnya pelan. Sebelah tangannya sibuk menggulir setiap artikel baru yang masuk dalam aplikasi google.

Sepagi ini, semua orang sudah sibuk ramai-ramai menyiapkan makanan sebagai ritual awal untuk mengawali kegiatan hari ini.

Bibir Yuane terbuka untuk mengeluarkan kepulan asap panas dari segelas susu yang baru saja ia teguk. Panas rupanya sehingga membuat gadis itu mengibas-ibaskan tangan guna mengurangi rasa panas.

"Selamat pagi semua, sarapan apa hari ini?"

Keduanya serentak menoleh pada sosok Papa yang berjalan dari arah kamar sembari menenteng tas kecil. Hari ini lelaki patuh baya itu kembali beraktivitas padat seperti biasanya.

"Pagi, Mama bikin sandwich buat Papa. Yuane gak mau sandwich katanya jadi dia sarapan  sereal sendiri"

Papa tersenyum hangat dan mendudukkan diri disamping Mama.

Lelaki paruh baya itu lalu beralih menatap Yuane, "kamu kapan masuk kuliah Ane? udah lebih dari delapan bulan lo kamu gak ada kegiatan apa-apa"

"Gak tau, daftar juga belum. Belum kepikiran juga mau kuliah dimana"

Papa berdecak, "secepatnya ya, usahain jangan yang diluar kota biar kamu gak jauh-jauh dari Mama"

"Emangnya kenapa kalau aku diluar kota. Bagus dong jadi lebih mandiri"

"Kamu tega ninggalin Mama sendiri?"

Yuane menggaruk tengkuk, "Ya enggak sih, gimana nanti aja deh, Yuane liat dulu kampus mana yang bagus" ucapnya sembari memasukkan lagi sereal kedalam mulut.

"Oh iya Ma, ngomong-ngomong kapan katanya Haru pulang kerumah? udah setahun lebih loh dia gak pulang, emang pihak yayasannya gak ngasih kemudahan buat pulang sebentar?"

Mama melemaskan bahu, lantas menatap kesamping untuk melihat Papa lebih jelas, "Kata Haru karena dia siswa yang mendapat beasiswa jadinya cukup susah buat bergerak bebas kayak yang lain, Mama juga heran pihak mereka sampai segitunya"

"Kasihan loh Ma, pas christmas haru juga gak kumpul sama kita"

"Padat banget jadwal kegiatan yang harus Haru ikuti. Tapi Pa, kabar baiknya Haru sekarang udah punya kekasih loh."

Yuane menoleh kesamping, seketika gadis itu memegang dada merasakan denyut sakit. Menghentikan sejenak kegiatannya untuk mendengar secara seksama apa yang baru saja Mama ucapkan. Tak butuh waktu lama Yuane segera mencari kolom aplikasi instagram.

Mengetikkan nama aksaraharu diponselnya.

Yuane mengernyit, tak ada yang aneh dalam postingan lelaki itu, semua masih sama hanya ada sebuah foto berlatar sungai dengan awan putih yang melintang indah dan potret Haru yang tengah memakai seragam sekolah.

Sungguh, tak ada yang aneh, lantas Yuane kembali melanjutkan makannya, mendengar kembali obrolan antara Mama dan Papa.

Wajah Papa berubah cerah tatkala mendengar penuturan Mama, "oh ya?"

"Iya cantik banget pacarnya, awalnya Mama marah ketika Haru bilang dia tak lagi sendiri. Tapi setelah lihat foto yang Haru kirim, rasanya Mama juga terpesona lihat gadis yang Haru klaim sebagai kekasihnya itu" kekehnya salah tingkah teringat akan pengakuan Haru tempo itu yang mengaku bahwa ia sudah mempunyai kekasih di Chiang Mai sana.

"Siapa namanya?"

"Namanya Lize, kata Haru dia juga gadis yang nerima beasiswa yang sama. Satu kota loh sama kita"

"Dunia ini memang sempit ya Ma, Papa ikut seneng anak kita tumbuh dewasa dengan baik"

Tangan Yuane bergerak memegang dada sakit, aneh rasanya ketika Mama berbicara perihal Haru dan kekasih barunya. Ini kali pertama ia mendengar pernyataan halus namun secara tidak langsung telah melukainya perlahan.

Lize, nama gadis yang menjadi kekasih baru Haru. Yuane harus segera mengetahui sejauh mana mereka menjalin hubungan, ya harus tahu.

Tidak peduli pada fakta bahwa prioritas utamanya saat ini adalah Dobby.

Yuane berusaha menyangkal, bahwa segala perasaan aneh yang muncul ini murni sebagai perasaan sayang kakak kepada adiknya. Ia terus menyangkal dan menyangkal sampai titik dimana Yuane berhasil menemukan sosok gadis pemilik nama Lize itu.

@lizemaheswari

Cantik. Satu kata yang terucap dihati tatkala Yuane menginci setiap sudut foto profil gadis itu. Ada beberapa sorotan dibagian profilnya. Awalnya tak ada yang aneh, beberapa jepretan yang diambil hanya sekedar lukisan nyata berlatar langit biru nan indah dengan awan kecil yang saling berterbangan diudara sana.

Perhatian Yuane teralihkan dengan sebuah sorotan yang dinamai dečko dengan emoji love merah diakhir kata.

Rasa penasaran itu kembali menyergap, pada postingan pertama yang berisikan potret sebuah tangan kokoh yang terselip mesra diantara jari jemari si gadis tanpa suara, pun dengan postingan kedua masih foto dengan tema yang sama.

Sampai berada di foto ketiga, bahu Yuane melemas, hatinya pun ikut diremas kuat.

Ada Haru disana, tersenyum seraya menyelipkan kata hai kedepan kamera dengan gadis bernama Lize yang duduk disampingnya sembari bertopang dagu, memperhatikan Haru dengan pandangan lekat penuh rasa yang meledak menggebu.

Yuane menengadah menatap langit-langit dapur. Mencoba menyiapkan hati kembali untuk melihat postingan yang selanjutnya.

 Mencoba menyiapkan hati kembali untuk melihat postingan yang selanjutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lize(Liz {Kim Ji Won})

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lize
(Liz {Kim Ji Won})

Tadinya aku mau visualnya Lize itu Nmixx Jinni, tapi rencananya mau buat work baru lagi dengan cast Jinni sama salah satu member Treasure pastinya.

Homescapes Where stories live. Discover now