Nine

97 21 2
                                    

Bagian paling aneh dari apa yang Jojo liat dari gerak gerik Haru adalah, senyum lelaki itu yang enggan untuk dilepas keberadaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian paling aneh dari apa yang Jojo liat dari gerak gerik Haru adalah, senyum lelaki itu yang enggan untuk dilepas keberadaannya.

Sepanjang netra Haru menyaksikan beberapa orang melakukan praktik olahraga dilapangan, senyum Haru terpatri indah tak terlepas. Jojo berkali-kali berusaha menghilangkan stigma negatif tentangnya.

Haru menoleh, selepas bel istirahat terdengar berbunyi samar dari arah utara, "kantin yuk?"

Masih dengan memicing curiga, Jojo memajukan badan menelisik secara seksama wajah Haru.

"Lo kenapa?"

Jojo menggeleng, sedetik kemudian ia berdiri, dan mengajak Haru untuk segera berlalu.

Keduanya berjalan dikoridor berdua, menuangkan isi pikiran dikepala masing-masing tanpa berucap suara. Sedetik kemudian speaker diujung koridor berbunyi, menandakan akan adanya sebuah pengumuman dari pihak sekolah.

Langkah Jojo dibuat terhenti, sembari mendengar secara seksama, lelaki itu kemudian bersorak dalam hati.

Hari ini pihak sekolah memilih memulangkan siswa mereka lebih awal dari biasanya. Berhubung dalam hitungan pekan lagi, kelas paling akhir akan memasuki musim ujian.

Tatkala pengumuman itu menggema memenuhi penjuru sekolah, Jojo berteriak girang berbalik arah dan menggoyang-goyangkan tubuh Haru senang.

Rencana awal mereka yang semula hendak makan dikantin sepenuhnya teralihkan karena pengumuman mendadak itu. Hal seperti ini langka bagi mereka karena pihak sekolah yang menerapkan sistem fullday school setiap harinya.

Seringkali Jojo mendambakan ia akan pulang kerumah dibawah jam satu siang, dengan begitu ia dapat sedikit lebih tenang beristirahat dirumah tanpa merasa tergesa.

Teriakan sorak sorai kegirangan dari dalam dan luar kelas menambah semangat dalam diri Jojo. Lelaki itu lalu merangkul pundak Haru sembari sesekali melantunkan syair lagu.

Ada beberapa sapaan yang diterima Jojo, yang dia terima dengan wajah berseri, seperti biasa. Berhubung besok adalah tanggal merah, Jojo tersenyum lagi menambah euphoria dalam dirinya. Itu berarti ada tiga hari yang ia habiskan diminggu ini untuk menikmati tidur dengan tenang tanpa ada gangguan dirumah.

Sesampainya dikelas, tanpa menunggu waktu, Haru dan Jojo segera meninggalkan orang-orang disana, mengabaikan Carol si bendahara kelas yang memintanya membayar uang kas.

Belum sempat Haru selesai melangkah menuju keparkiran, ia merasa tasnya ditarik dari belajang secara tiba-tiba. Haru membalikkan badan. Terdiam sejenak, mencoba untuk mengenali sosok manusia yang berada dihadapannya.

Homescapes Where stories live. Discover now