Twenty Two

102 23 25
                                    

Yuane membuka knop pintu perlahan, menyembul masuk untuk melihat keadaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuane membuka knop pintu perlahan, menyembul masuk untuk melihat keadaan. Bahunya sedikit terangkat untuk kembali melihat sekitar. Ada Haru diatas dipan tengah membaringkan diri kearah selatan.

Setelah badannya sempurna memasuki kamar, ia melangkah perlahan demi tak menimbulkan bunyi yang akan mengundang.

Dua puluh menit yang lalu, Jojo dan Lize- kekasih Haru pamit untuk pulang. Yuane tak mempunyai keberanian seperti ini jika Haru sepenuhnya sadar. Bahkan beberapa hari yang lalu saja, lelaki itu menolak beberapa kali kedatangannya meski ia hanya berdiri didepan kamar saja.

Langkah Yuane tak berhenti sampai disana, ia sampai dihadapan Haru dengan mata lelaki itu yang tertutup damai.

Diambilnya beberapa kemasan obat yang tergeletak berantakkan diatas nakas. Nampaknya Haru sempat mengalami gejala panas.

"Paracetamol?" gumamnya amat pelan.

Tangan Yuane beralih untuk memegang dahi Haru disana. Sudah dingin, itu artinya apa yang Mama katakan tadi memang benar, Haru sudah baik-baik saja.

Yuane berusaha mencari tempat duduk yang nyaman tepat didepan wajah Haru, lalu memandangnya lamat-lamat.

Gelenyar aneh itu menyapa kembali. Wajah Haru begitu damai hingga mampu mendatangkan jutaan kupu-kupu kedalam kalbu. Yuane tak sedetikpun mampu untuk mengalihkan perhatiannya pada raut wajah Haru, semua seolah berubah menjadi candu.

Ia tak sanggup lagi untuk mendeskripsikan apa yang saat ini tengah ia rasakan saat netranya menatap Haru lagi semakin dalam. Bagaimana debar tak biasa itu menyerangnya tiba-tiba hingga mampu menerbitkan senyum yang semula redup tak bersisa.

Seperti halnya menjatuhkan diri kedalam lubang yang tak sengaja ia gali, Yuane pada akhirnya memilih jatuh kedalam pesona Haru lagi. Ia menyerah atas segala rasa  yang lambat laun bersemayam dalam dada.

Jika saja waktu bisa diputar kembali, Yuane tak akan sebodoh itu untuk membenci Haru dan memusuhinya dulu secara sepihak.

Gadis itu mendekatkan wajah, berbisik pelan nyaris tak ada suara.

"Tidur yang nyenyak Haru, semoga esok kamu bisa berangsur pulih dan menyapaku kembali seperti saat pertama kali kita bertemu".

"Tidur yang nyenyak Haru, semoga esok kamu bisa berangsur pulih dan menyapaku kembali seperti saat pertama kali kita bertemu"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Homescapes Where stories live. Discover now