Three

251 33 2
                                    

Bunyi ketukan pintu sedikit menganggu istirahat sore Haru, ritual yang sering ia lakukan ketika pulang sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bunyi ketukan pintu sedikit menganggu istirahat sore Haru, ritual yang sering ia lakukan ketika pulang sekolah. Pintu kamar sengaja Haru kunci guna tak membebaskan orang rumah, terutama Mama untuk datang kekamarnya sesuka hati tanpa berucap permisi.

Ya walaupun memang rumah ini adalah hak paten milik Mama, tapi Haru juga punya privasi yang tak sembarang orang boleh tau bahkan Mama sekalipun.

Harum wangi makanan mengudara masuk kesela-sela hidung Haru sehingga sedikit menggetarkan lambung yang meminta untuk diisi keberadaannya.

Hal pertama yang Haru lihat kala pintu ia buka adalah sosok yang paling Haru hindari dirumah ini. Sedikit senang namun banyak sialnya, Haru sengaja tak mau membuka pintu terlalu lebar akibat keberadaan tamu tak diundang ini.

Siapa lagi kalau bukan Yuane? sosok yang berhasil membuat Haru ketar-ketir tak tentu arah.

"Haru" panggil Yuane pelan, gadis itu merasa aneh karena Haru yang tak menampilkan batang hidungnya.

Tak ada jawaban sampai Yuane kembali menyambung panggilannya.

"Ada sedikit sisa rendang nenek kemarin. Barangkali lo suka sama masakan padang"

Haru menggigit bibir, mencoba mentralkan degupan jantung yang memompa abnormal. Tanpa menampilkan wajah sayu, Haru lalu mengambil alih piring berisi rendang itu dari telapak tangan Yuane.

"Makasih" ucapnya sembari menutup pintu cepat demi menahan getar.

Belum sempat pintu kamar tertutup sempurna, Yuane terlebih dahulu menyela.

"Tunggu!"

Yuane membungkukkan badan, setengah maju kedepan guna mengintip sosok Haru yang berdiri dibalik pintu. "Haru, what's wrong with you? apa gue pernah ngelakuin kesalahan fatal sama lo?"

Sejenak Haru menahan nafas, sedikit kaget tatkala tatapannya tak sengaja bertemu dengan Yuane selama beberapa jeda.

"Ah itu ga ada. Sorry, gue lagi sibuk lain kali kita bicara" paparnya setengah gugup.

Namun Yuane tetaplah Yuane yang keras kepala gadis itu tanpa permisi menyelinap masuk tanpa persetujuan Haru. Membuat haru berhasil dibuat bergetar karenanya.

Yuane melangkah menuju sofa yang tersimpan rapi didinding paling pojok kamar ini. Duduk bersila serta memperhatikan Haru dari atas sampai bawah.

"Haru, seharusnya lo gak mengurung diri kayak gini. Apa keberadaan Papa dan gue buat lo gak nyaman?-"

"Ah maaf gue nyelonong masuk gitu aja, lagian aneh banget udah hampir seminggu disini ga pernah dengar lo nyapa atau negur gue sedikitpun" sambung Yuane menambahkan.

Homescapes Where stories live. Discover now