2. Bathroom

43.7K 3.5K 96
                                    

JAEHYUN membawa Taeyong di sebuah pusat perbelanjaan. Berkeliling dengan saling menggenggam tangan, dan sebelah tangan Jaehyun membawa beberapa paper bag belanjaan. Jaehyun membelikan banyak barang untuk Taeyong hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam.

"Ada yang kau butuhkan lagi?" Tanya Jaehyun dan beralih merangkul pinggang ramping Taeyong. Jaehyun mendesis saat merasakan betapa kecilnya pinggang Taeyong, membuat Jaehyun membayangkan bagaimana tangannya menyentuh pinggang itu tanpa sehelai benang yang menjadi penghalang.

Taeyong berdehem dan menggeleng. "Sudah. Ini sudah cukup."

"Baiklah, kita pulang ke rumah ku."

Taeyong menghentikan langkahnya, "Kau yakin? Kenapa tidak dihotel saja?"

"Tidak. Kau mungkin akan tinggal bersama ku, karena aku ingin menghabiskan banyak waktu denganmu." Jaehyun mendekat kan wajahnya pada telinga Taeyong dan berbisik, "Kita akan melakukan seks, disetiap waktu yang ku mau."

Jaehyun semakin merapatkan tubuhnya dengan Taeyong, tidak peduli jika mereka masih berada ditengah-tengah pusat perbelanjaan.

"Kenapa aku harus tinggal denganmu? Kau tidak menulis itu, dalam peraturan kontrak. Aku bisa datang menemuimu jika kau mau."

"Kenapa tidak mau tinggal bersama ku? Itu akan memudahkan mu."

"Jaehyun, aku memiliki seorang anak. Aku tidak mungkin meninggalkan nya begitu saja."

"Kau sudah menikah?" Tanya Jaehyun, tidak menyangka.

"Aku belum pernah menikah."

Jaehyun terdiam sejenak, Jaehyun paham dan ia tidak mau membahasnya lebih jauh.

Jaehyun menghela nafasnya dan menuntun Taeyong untuk melanjutkan langkahnya, karena mulai tidak nyaman dengan tatapan orang-orang. Saat sudah didepan mobilnya, Jaehyun membukakan pintu untuk Taeyong, dan melindungi kepala Taeyong dengan punggung tangannya agar Taeyong tidak terbentur saat masuk mobil.

Jaehyun mengitari mobilnya dan duduk didepan kemudi.

"Malam ini, aku menginginkan mu."

Taeyong mengangguk pasti, "Itu sudah menjadi keharusan ku untuk memuaskan mu."

"Apa tidak masalah jika melakukannya dirumah mu?" Taeyong bertanya, saat Jaehyun sudah mulai menjalankan mobilnya, dan keluar dari area parkir.

"Tidak apa. Aku tinggal sendiri. Sebenarnya ada saudara tiri ku, tapi ia jarang sekali pulang."

Taeyong hanya mengangguk mengerti, merespon ucapan Jaehyun.

"Kau tidak tinggal bersamaku dan kau harus benar-benar siap jika aku membutuhkan mu." Celetuk Jaehyun.

"Aku tahu." Jawab Taeyong santai.

Jaehyun menoleh menatap sekilas pada Taeyong sebelum kembali fokus pada jalanan. "Bagaimana jika aku menginginkan mu saat tengah malam?" Tanya Jaehyun lagi.

"Aku akan datang."

"Aku harap, kau tidak main-main dengan ucapan mu."

Keduanya hanya terdiam, tidak ada lagi percakapan. Hingga beberapa menit kemudian mereka telah sampai didepan gerbang kediaman Jaehyun. Mata Taeyong tidak berkedip melihat bangunan didepannya, itu bukan rumah, lebih terlihat seperti mansion.

"Rumah mu terlalu besar, jika hanya ditinggali dua orang."

Jaehyun terkekeh pelan, "Tidak juga, ada beberapa maid yang bekerja."

"Ayo turun." Jaehyun berucap setelah mobilnya terparkir dengan rapi.

Jaehyun kembali menggenggam tangan Taeyong saat mereka sudah turun. Jaehyun membawa Taeyong untuk masuk ke dalam, saat mereka sudah sampai didepan pintu, seketika para maid yang sedang bekerja menegapkan tubuh mereka dan membungkuk sopan pada Jaehyun.

ROCKABYE - JAEYONG Where stories live. Discover now