24. End

33.3K 3K 343
                                    

KEDUANYA duduk berhadapan disebuah meja yang berada diujung, mencari tempat lebih jauh dari kerumunan orang-orang yang mulai memenuhi cafe milik Taeyong, sambil menunggu Renjun yang sedang membuatkan minuman untuk mereka.

Jaehyun berdehem pelan, mencoba mencairkan suasana yang sedikit canggung, sebenarnya hanya dirinya ia tidak tahu apa yang dirasakan Taeyong, tapi jika dilihat, pria cantik itu terlihat tenang dan lebih santai daripada dirinya.

"Jadi, Cafe ini milikmu?" Tanya Jaehyun, memulai pembicaraan.

Taeyong tersenyum tipis, sebelum menjawab. "Sebenarnya tidak juga. Aku menggunakan uangmu untuk membeli tempat ini. Kau tahu, uang yang kau kirim waktu itu terlalu banyak." Jawab Taeyong dan terkekeh kecil. Terlihat begitu cantik dimata Jaehyun.

Dan tepat saat itu, Renjun datang membawa minuman untuk keduanya. Taeyong hanya tersenyum kecil pada Renjun, dan membiarkan pria itu berlalu.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Jaehyun.

"Seperti yang kau lihat." Jawab Taeyong seadanya.

Jaehyun menatap Taeyong yang sedang minum. Banyak perubahan selama beberapa bulan ia tidak bertemu dengan pria cantik itu. Surainya terlihat lebih panjang hingga menutupi telinganya dengan warna blonde. Pipinya menjadi sedikit lebih berisi dan juga sesuatu yang membuat Jaehyun sedikit mengganjal, perutnya-

"Bagaimana dengan keluarga mu?"

Jaehyun tersentak kecil mendengar pertanyaan Taeyong, membuyarkan lamunannya tentang pria cantik didepannya.

"Ya?"

"Kabar mereka. Apa baik-baik saja?" Ulang Taeyong.

"Eum, ya." Jawab Jaehyun ragu. Hanya saja ia merasa sedikit aneh, tidak biasanya Taeyong bertanya tentang keluarga, bahkan saat mereka bersama dulu, tidak pernah sekalipun keduanya membahas tentang keluarga.

Taeyong terkekeh kecil, melipat kedua tangannya diatas meja, menatap Jaehyun dan tersenyum tipis. Jaehyun yang ditatap hanya mampu menelan ludahnya gugup, kenapa Taeyong menatapnya seperti itu?! Taeyong hanya tidak tahu, jika jantung pria tampan yang sedang duduk didepannya berdegup tak karuan.

"Kenapa membiarkan istri mu, pulang sendirian?" Tanya Taeyong kembali, karena rasa penasarannya yang ia tahan sejak tadi. "Seharusnya biarkan dia bergabung, setidaknya agar ia tidak salah paham. Apalagi jika istri mu sedang hamil, biasanya seorang ibu hamil akan menjadi lebih sensitif." Lanjut Taeyong dan tertawa pelan.

"Istri?" Jaehyun menyerngit tidak mengerti.

Taeyong mengangguk. "Perempuan tadi bukankah istrimu, Chaeyeon?"

Jaehyun mengulum bibirnya menahan tawanya, namun itu disadari oleh Taeyong.

"Kenapa tertawa? Aku serius Jaehyun, kau sudah menikah kan?"

Jaehyun meredakan tawanya, walaupun masih terkekeh kecil. "Aku membatalkan pernikahannya waktu itu."

"Apa?" Taeyong menatap Jaehyun tak percaya, padahal sudah jelas-jelas waktu itu Jaehyun sudah memberinya kartu undangan.

"Dia memang Chaeyeon, tapi dia tidak menikah denganku. Semua undangan sudah terlanjur disebarkan, jadi acara pernikahan itu tetap dilaksanakan. Kau bisa menebak, siapa yang menggantikan ku?"

Taeyong menggeleng pelan, tidak bisa berpikir cepat. Bagaimana bisa mereka mengganti calon pengantin dengan mudah?

"Eunwoo."

"Hah?!" Taeyong tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya, Taeyong meminum minumannya karena ia sempat sedikit tersedak.

"Jadi, mereka menikah hanya karena terpaksa?" Tanya Taeyong.

ROCKABYE - JAEYONG Where stories live. Discover now