7. Horny

37.6K 3K 68
                                    

⚠️⚠️⚠️

SETELAH kepergian yuna, taeyong hanya diam saja di dalam ruangan jaehyun, menunggu jaehyun yang sedang melanjutkan pekerjaannya. Jaehyun sempat membentak yuna, dan menyeretnya untuk pergi keluar.

Taeyong sudah menghubungi bibi kim untuk menjemput mark pulang sekolah. Sebenarnya taeyong tidak tega menyuruh bibi kim, karena wanita paruh baya itu sedang tidak enak badan, tapi mau bagaikan lagi, ia harus menemani jaehyun dan taeyong tidak akan bisa menolak. Taeyong memainkan ponselnya dengan bosan, jaehyun bahkan tidak mengizinkannya untuk keluar! selain makan siang tadi.

Jaehyun meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, karena duduk berjam-jam. Jaehyun menoleh, menatap taeyong yang masih duduk di sofa, dengan pipi yang menggembung dan bibir yang mengerucut, taeyong pasti sangat bosan, tanpa sadar jaehyun tersenyum tipis melihat tingkah taeyong.

"Taeyong."

Taeyong tersentak kecil, dan menoleh. "Uhm?"

"Kau bosan?"

"Tentu saja!"

Jaehyun terkekeh kecil. "Maafkan aku, kemarilah." Jaehyun menepuk pahanya, menyuruh taeyong untuk duduk di pangkuan nya.

Taeyong mendekat dan memeluk jaehyun saat sudah duduk di atas paha jaehyun.

Jaehyun mengusap punggung taeyong, dan mengecupi pucuk kepala taeyong.

Jujur saja, taeyong tidak pernah memiliki seorang kekasih. Memangnya siapa yang mau dengan taeyong? tidak ada, mereka hanya menginginkan tubuhnya, taeyong tidak menyukai itu. Tidak ada masa remaja bagi taeyong. Di umur yang masih muda, taeyong malah mengandung seorang anak, dan yang lebih buruk lagi, ia tidak tahu siapa ayah dari anaknya. Mengurus seorang anak sendiri tanpa ada yang bertanggungjawab bukanlah hal yang mudah. Ini salahnya sendiri, jadi taeyong harus menerimanya.

Tapi kini, jaehyun sedang memeluknya. Memperlakukannya dengan manis, taeyong merasa nyaman saat di dekat jaehyun. Merasa di kasihi dan di cintai walaupun nyatanya tidak, mereka hanya sebatas pasangan di atas kontrak.

"Jaehyun, hnghh."

Taeyong melenguh, saat tangan jaehyun masuk ke dalam baju yang di pakainya, dan mengusap kedua putingnya. Taeyong merasa sesak dan terangsang, saat tangan jaehyun sudah masuk ke dalam celana nya dan mengusap penisnya.

Jaehyun membuka kancing juga resleting celana taeyong dan menurunkan nya hanya sebatas paha.

Kedua kaki Taeyong naik pada sisi kursi yang masih tersisa dengan menekuk lututnya. Kedua tangannya berada pada bahu jaehyun, sementara pantatnya menungging menunjukkan lubangnya yang memerah.

Kedua telapak tangan jaehyun merayap pada pipi pantat taeyong yang terasa dingin juga halus. Kedua tangannya meremas secara bersamaan, melakukannya secara berulang, sesekali menamparnya. Desahan taeyong terdengar begitu lembut di depan telinga jaehyun.

Satu jari jaehyun bergerak mengitari permukaan lubang anal taeyong. Mengusapnya pelan, sebelum memasukkan jarinya, hanya sebatas kuku dan mengocoknya dengan cepat.

Tubuh taeyong bergerak dengan gelisah. Astaga, jaehyun selalu saja punya cara untuk mempermainkan tubuhnya!

Taeyong bernafas lega saat jaehyun sudah mengeluarkan jarinya. Tapi, itu tidak lama, tubuh taeyong kembali menegang saat jaehyun memasukkan sebuah benda pada analnya.

"Jaehyun apa yang—akkh!" tubuh taeyong tersentak saat merasakan getaran kecil pada lubangnya. Kenapa jaehyun selalu saja mempunyai benda aneh, untuk dipakainya!

Jaehyun menepuk pantat taeyong dan memakaikan kembali celana taeyong dengan benar. Tidak berniat melepaskan vibrator pada lubang taeyong.

"Lepaskan jaehyun, nghh."

ROCKABYE - JAEYONG Where stories live. Discover now