23. We meet again

27.7K 2.9K 500
                                    


SEMUANYA sudah berlalu, Taeyong tidak lagi bertemu dengan Jaehyun. Dan pria cantik itu sangat paham, jika memang ia tidak akan mempunyai harapan lagi dengan Jaehyun. Tidak masalah, ia masih bisa bertahan hingga sekarang.

Taeyong tidak tahu bagaimana kabar Jaehyun sekarang, apa pria itu sudah menjalani kehidupan dengan keluarga barunya? Tentang pernikahan Jaehyun, Taeyong tidak datang. Memangnya untuk apa harus datang? Taeyong juga tidak akan sanggup. Bayangkan saja bagaimana rasanya ketika sedang mengandung seorang anak, sementara ayah dari anak itu justru menikah dengan orang lain.

Usia kandungan Taeyong sudah menginjak enam bulan, perutnya semakin terlihat bulat dan membuncit. Ia juga rutin datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi bayinya, dan semuanya baik-baik saja bayinya tumbuh dengan sehat. Ia bersyukur untuk itu.

Taeyong memarkirkan mobilnya di depan restoran yang beberapa bulan terakhir selalu dikunjungi nya, hanya untuk makan siang, tempat dimana ia bertemu dan berpisah dengan Jaehyun. Ia melakukan itu, karena sedikit merindukan Jaehyun, sempat sedikit berharap ia bisa bertemu dengan pria itu, tapi ternyata tidak, ia tidak pernah bertemu dengan Jaehyun lagi sejak enam bulan ini. Lagi pula Jaehyun pasti sibuk dengan urusannya. Memangnya apa yang harus ia katakan jika Jaehyun bertanya tentang dirinya? Perutnya sudah membesar, bahkan ia banyak membeli pakaian baru yang lebih besar agar tidak terasa sempit.

Baru saja Taeyong duduk di meja makan, seorang pelayan perempuan datang menghampirinya. Perempuan itu terlihat sangat cantik, terlalu menonjol untuk menjadi seorang pelayan bahkan banyak pengunjung yang meliriknya. Dan Taeyong baru sadar akan hal itu, padahal saat bersama dengan Jaehyun dulu, wanita itu juga yang datang mengantar pesanan. Taeyong terlalu fokus dengan Jaehyun sampai tidak memerhatikan sekitarnya.

"Apa yang akan anda pesan Tuan?" Tanya nya dengan ramah.

"Seperti biasanya, Nona Jennie." Balas Taeyong dengan senyum nya.

Kim Jennie. Taeyong mengenalnya karena sering datang ke sini, sedikit tahu tentang wanita itu. Sebenarnya Jennie pemilik restoran ini, tapi wanita itu malah memilih untuk menjadi seorang pelayan.

Jennie terkekeh pelan, "aku pikir kau akan memesan yang lain." Jennie memilih duduk disamping Taeyong, memanggil pelayan yang lain untuk memesankan makanan Taeyong.

"Aku tidak berani memakan yang lain, aku harus menjaga kandunganku." Kata Taeyong.

Jennie mengangguk dan mengusap perut Taeyong. "Saat dia lahir nanti, kau harus mengenalkan nya dengan ku, dan katakan jika aku adalah aunty yang paling cantik." Ucap Jennie, diakhiri dengan kekehan.

"Tentu saja." Balas Taeyong dan tertawa pelan.

Sudah hampir satu jam Taeyong menghabiskan waktu untuk makan siang, yang tentu saja ditemani Jennie. Wanita itu, selalu berbicara dengan antusias, apalagi jika dia sudah membicarakan kekasihnya.

Sebelum akhirnya Taeyong memilih untuk pulang. Tepat saat mobilnya keluar dari parkiran, sebuah mobil berwarna putih terparkir, menempati tempat kosong yang baru saja ditinggalkan nya.

Wanita yang berada didalam mobil, yang baru saja terparkir berdecak kesal. Seakan tidak suka jika harus berhenti disini.

"Kenapa disini? Kau tahu, aku tidak suka makanan disini." Ucap wanita itu pada seorang pria yang duduk dibagian kemudi.

"Kita sudah menghampiri kurang lebih sepuluh restoran dan kau tetap tidak mau? Sebenarnya apa yang kau inginkan? Katakan padaku, dimana tempat yang kau inginkan." Tanya Jaehyun jengah, menatap Chaeyeon dengan malas.

"Aku ingin makan di Cafe." Pintanya.

"Kenapa tidak mengatakannya sejak tadi!" Jaehyun mendengus kesal, jika Chaeyeon ingin kesana, itu artinya ia harus memutari kembali jalanan kota yang padat!

ROCKABYE - JAEYONG Where stories live. Discover now