18. I just want to meet

24K 2.7K 184
                                    

TAEYONG terbangun dan menatap sendu bagian samping tempat tidurnya yang kosong. Apa Jaehyun meninggalkan nya semalam? Kenapa tidak memberitahu nya? Padahal Taeyong meminta untuk terus dipeluk sampai pagi. Tapi, Taeyong kembali lagi pada kenyataan—siapa dirinya, sampai harus menahan Jaehyun?

Taeyong mencoba untuk bangun dan duduk bersandar pada kepala ranjang. Pria itu memakai kembali piyama nya yang semalam ia pakai untuk menutupi tubuh polosnya.

Baru saja Taeyong ingin beranjak dari kasur berniat membersihkan diri, suara pintu yang terbuka membuat atensi Taeyong teralihkan, menoleh dan menemukan putranya berjalan dengan mata yang masih terlihat mengantuk.

"Hai, ada apa hm?" Tanya Taeyong dan mengusap surai putranya, saat anak kecil itu sudah berdiri didepannya.

"Dimana Daddy?" Tanya Mark dengan gumaman, kedua tangan kecilnya masih mengucek matanya.

Taeyong mengernyit, tidak mengerti apa yang dimaksud dengan Mark. "Mark, apa yang kau maksud?"

"Semalam aku mendengar suara Daddy."

Taeyong hanya tersenyum tipis dan membawa Mark kedalam dekapan hangatnya. "Tidak. Lebih baik sekarang mandi dan bersiap. Mau Mommy yang mandikan?"

Mark hanya menggeleng lemah dan melepaskan pelukannya. "Aku bisa sendiri Mom."

Taeyong menghela nafas panjang saat Mark sudah keluar dari kamarnya. Apa anak itu sedang bermimpi? Tidak biasanya Mark mencari atau bahkan membahas tentang Daddy.

Taeyong segera bangkit dan meringis pelan saat merasakan pantatnya yang sakit. Taeyong ingin membersihkan diri terlebih dahulu, dan setelah ini mungkin ia bisa membantu bibi kim untuk memasak sarapan.

Setelah selesai Taeyong menghampiri Bibi kim yang tengah sibuk memasak di dapur. Wanita paruh baya itu bergerak dengan cekatan, mengolah setiap bahan makanan dengan lihai.

"Ada yang perlu ku bantu bi?" Tanya Taeyong dan berdiri disamping bibi kim, melihat apa yang sedang dilakukan wanita itu.

Bibi kim menoleh dan tersenyum, tangannya mengusap lembut kepala Taeyong yang terasa basah karena habis mandi. "Tidak ada. Duduklah, makanan nya akan siap sebentar lagi."

Taeyong hanya menurut, duduk pada kursi meja makan dengan menopang dagu, memperhatikan bibi kim yang sedang menyiapkan ayam goreng pada piring dan meletakkannya pada meja makan.

Perut Taeyong terasa semakin lapar saat melihat bibi kim menyiapkan sup jagung pada mangkuk kaca dengan asap yang mengepul, perutnya berbunyi meminta untuk segera diisi.

"Morning~!!"

Dua orang yang berbeda usia itu menoleh secara bersamaan mendengar pekikan lucu, saat Mark berjalan menghampiri. Penampilannya sudah rapi dengan seragam sekolah dan juga wangi buah yang menyerbak saat ia datang, tidak ada lagi wajah mengantuk seperti yang Taeyong lihat tadi.

"Sini sayang, duduk sebelah Mommy." Taeyong menginstruksi dengan senyum yang mengembang melihat putranya yang begitu menggemaskan. Taeyong mengangkat tubuh kecil Mark, dan mendudukkan nya pada kursi disebelahnya.

"Tae, kemarin wali kelas Mark memberitahu jika mereka akan mengadakan kemah selama dua hari. Jika kau mengizinkan hari ini mereka akan berangkat. Tidak ada paksaan, hanya untuk murid yang diizinkan orang tuanya."

Taeyong menghentikan kunyahan dengan pipi yang menggembung saat mendengar penuturan dari bibi kim. "Benarkah?" Taeyong menelan makanan nya dan menoleh pada Mark yang duduk disampingnya.

"Kau mau ikut Mark?" Tanya Taeyong.

"Aku mau Mom. Haechanie yang menyuruh ku untuk ikut."

"Baiklah, kau boleh ikut."

ROCKABYE - JAEYONG Where stories live. Discover now