19. Jaehyun's side

24.4K 2.5K 95
                                    

SEORANG pria tampan yang duduk pada kursi meja makan tengah memijit pelipisnya, kepalanya terasa begitu pening. Ia sudah menghabiskan banyak botol vodka dalam waktu beberapa jam. Pikiran nya sedang kacau saat ini. Tentang semua hal yang dikatakannya sedang sibuk dengan segala pekerjaan yang menumpuk nyatanya itu hanyalah kebohongan. Ia hanya berdiam diri di dalam mansion besar miliknya, meminum minuman keras hingga mabuk lalu berakhir tertidur nyaris tak sadarkan diri, tak jarang ia memuntahkan isi perutnya karena terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Jaehyun menghela nafas, memandang kosong pada botol bekas vodka yang berserakan didepannya, bahkan ada yang terjatuh membuat banyak pecahan kaca dimana-mana. Taeyong menghubungi nya beberapa menit yang lalu, meminta untuk datang mengunjunginya, dan ia sudah berjanji akan datang nanti malam. Tanpa tahu jika seseorang yang akan menunggu nya sudah berharap padanya.

Jaehyun menoleh, mendengus kasar saat melihat Eunwoo datang dengan masih memakai piyama, pria itu hanya tidur seharian.

"Pergilah, jangan mengganggu ku." Jaehyun mengusir dengan nada yang malas.

Eunwoo membuka pintu kulkas dan menenggak minuman dingin dengan rakus karena haus setelah tidur seharian. Tubuhnya bersandar pada meja dapur, memandang Jaehyun dengan datar.

"Kau mengusirku? Kau tahu, aku tidak punya rumah selain disini."

Jaehyun berdecak kesal, "bukan begitu, aku hanya mengusirmu dari hadapan ku. Aku muak melihat wajah mu."

Kini giliran suara decakan Eunwoo lah yang terdengar, baru saja ia melangkah kakinya merasakan sedikit perih, Eunwoo menunduk dan melihat pecahan beling menusuk sandal tidur nya yang bermotif beruang menembus hingga mengenai ujung kulitnya, tidak dalam tapi cukup mengeluarkan sedikit darah. Eunwoo mencabut nya dan membuangnya ke sembarang arah. Ia melangkah dengan hati-hati agar tidak terkena lagi, dan duduk dihadapan pria Jung itu.

"Ada masalah?"

Pada dasarnya mereka sebenarnya tidak saling membenci, hanya terlalu tidak peduli pada urusan masing-masing. Dulu mereka berdua adalah teman yang akrab saat sekolah menengah atas, namun keduanya tidak tahu jika orang tua mereka saling menjalin kasih dan berakhir menikah, sejak saat itulah tidak ada lagi yang saling menegur hanya diam, tidak ada satupun yang mau memulai pembicaraan. Setelah kedua orang tua mereka menikah, akhirnya mereka tinggal satu rumah, sebelum ditinggalkan berdua saja dengan dalih tuan Jung yang akan mengurus cabang perusahaan di Jepang.

Eunwoo membuka kemasan kuaci yang sebelumnya ia ambil dilemari penyimpanan, menumpahkan isinya pada meja makan.

"Kau mau? Kuaci bisa membuat mu sedikit lebih baik."

Jaehyun hanya memutar bola matanya malas.

"Memikirkan jalang mu?" Tebak Eunwoo, saat melihat Jaehyun yang hanya diam saja. "Aku akan tertawa sekarang juga jika kau jatuh cinta dengannya."

Jaehyun mendengus, "tertawa lah sepuas mu."

Sudut bibi Eunwoo tertarik, menyeringai terkesan meremehkan. "Apa tebakan ku benar?"

"Pria rendahan. Jauh berbanding terbalik dengan mantan kekasih mu." Lanjutnya, dengan kekehan yang semakin meremehkan, melihat Jaehyun yang mengeraskan rahangnya.

"Kau pria kaya, pintar, cerdas, pemilik perusahaan, dan pewaris utama. Terjebak dengan jalang, membayarnya dengan mahal, kurasa hidup nya cukup beruntung." Eunwoo terkekeh, "apa kau pikir ayah akan menyukainya?"

Jaehyun tidak tahan, mengambil satu botol vodka kosong dan melemparkannya tepat mengenai kepala Eunwoo, cukup kuat sebab kepala pria itu berdarah.

"PERGI DARI HADAPAN KU!"

Eunwoo tidak merespon, hanya meringis kecil dan pergi dari hadapan Jaehyun, cukup sadar jika dirinya sudah berlebihan saat berbicara. Eunwoo hanya kesal, lagi-lagi pria Jung itu merasakan perasaan yang beruntung, tidak seperti dirinya yang masih saja terpuruk dengan masa lalunya.


🌷


Jaehyun merebahkan dirinya di atas kasur, memikirkan untuk pergi atau tidak. Padahal, pakaiannya sudah rapi. Jaehyun menghela nafas berat ini sudah jam delapan malam, tapi ia benar-benar ragu untuk menemui Taeyong. Rasa bersalah, takut dan juga khawatir menjadi satu. Ia juga ingin sekali mengakui nya, tapi bayangan Taeyong yang akan menatapnya dengan rasa benci membuat nya takut.

Ponselnya bergetar menandakan jika ada panggilan yang masuk, dan nama Taeyong lah tertera disana. Jaehyun hanya diam, tidak berani mengangkat nya. Panggilan itu terus masuk berkali-kali, Jaehyun sangat yakin jika Taeyong pasti menunggu nya.

Jaehyun tersentak saat melihat pesan masuk dari Taeyong yang menyuruhnya untuk menjawab. Jaehyun terdiam cukup lama, berfikir apa yang harus ia jawab dan pada akhirnya Jaehyun memilih untuk membatalkan janjinya.

Setelah ia mengirimkan pesan balasan, ponselnya kembali berdering, namun ternyata sang ayah lah yang menelpon. Hampir setahun lebih, pria paruh baya itu tidak memberi kabar tanpa berfikir dua kali Jaehyun langsung mengangkat nya.

"Hallo."

"Bagaimana kabarmu?"

"Kabar ku tidak baik."

Jaehyun mendengar helaan nafas pria itu. "Jaga kesehatanmu, berhentilah meminum minuman keras saat sedang mendapat masalah."

"Apa tidak ada hal penting lagi?" Jaehyun cukup jengah, ia yakin ayahnya menelpon bukan hanya untuk sekedar menanyakan kabar.

"Kapan kau akan menikah? Pikirkan lah penerusmu, ayah sudah tua, sebaiknya kau cepat menikah."

"Apa hanya itu? Baiklah akan ku tutup telponnya."

"Jaehyun dengarkan ayah. Cepat cari pendamping mu, atau ayah yang akan menjodohkan mu."

"Kenapa selalu aku?! Tidak bisa kau juga memaksa Eunwoo? pria itu tidak berguna sama sekali." Jaehyun mengerang frustasi.

"Kau pewaris nya, tentu saja ayah lebih memikirkan dirimu. Salah mu sendiri memutuskan hubungan dengan kekasih mu, padahal dia pilihan yang tepat."

"Kita saudara ayah, tidak mungkin menikah." Jaehyun menghela nafas lelah, ketika bayangan tentang mantan kekasihnya berputar di kepalanya.

"Saudara sepupu. Ayah akan tetap menikahkan kalian jika memang itu yang terbaik."

Setelah keputusan final dari Tuan Jung, sambungan telepon dimatikan secara sepihak. Jaehyun mengusap wajahnya kasar dan melempar kan ponselnya dengan kuat membuat benda itu retak begitu saja.



🌷

To be continue..






Padahal aku nebaknya gak nyampe dua puluh part. Kalo ternyata lebih, gkpp kan ya? 😣

Terimakasih semuanya!!

See you next chapter 💚


ROCKABYE - JAEYONG Onde histórias criam vida. Descubra agora