6. Sweet

32.2K 3.2K 270
                                    


PAGI ini taeyong mengantar mark bersekolah. Bibi kim sedang tidak enak badan, jadi wanita paruh baya itu tidak bisa ikut.

Taeyong dan juga mark, kini duduk di kursi halte menunggu bus yang akan datang. Sebenarnya taeyong masih sangat mengantuk bahkan di bawah matanya terdapat lingkar hitam, tapi taeyong masih bisa menutupinya dengan concealer. Taeyong hanya tidak ingin terlihat lelah di depan mark.

Mata taeyong menyipit saat mengenali mobil yang berhenti tepat di depan tempat duduknya juga mark.

"Jaehyun?" taeyong menyerngit heran saat melihat jaehyun keluar dari mobil dan berjalan mendekatinya.

Taeyong berdiri dari duduknya saat jaehyun sudah di depannya, "kau sedang membutuhkan ku? tapi bisakah aku meminta waktu sebentar? aku harus mengantar putraku dulu."

Jaehyun terkekeh kecil, dan mengusak pucuk kepala taeyong. "Tidak taeyong. Oh, apa dia putramu?" tanya jaehyun menunjuk mark yang hanya diam memperhatikan.

Taeyong mengangguk kecil. Jaehyun berjongkok di depan mark, menyamakan tinggi nya dengan mark.

"Bagaimana jika, paman saja yang mengantar mu ke sekolah, kau mau?"

Mark mendongak menatap taeyong meminta pendapat, apa yang harus ia jawab melalui tatapan. Mark tersenyum senang saat taeyong menganggukkan kepalanya.

"Aku mau paman!"

"Baiklah, ayo!"

Jaehyun menuntun mark untuk masuk ke dalam mobilnya di bagian kursi penumpang belakang.

"Taeyong, kau tidak ikut?" tanya jaehyun saat melihat taeyong yang hanya diam saja.

"Ah, i-iya."

Jaehyun tersenyum tipis, dan membukakan pintu mobil untuk taeyong, seperti biasanya. Jaehyun selalu bersikap seperti seorang kekasih yang baik.

Setelah itu, jaehyun juga masuk ke dalam mobilnya. Jaehyun membantu taeyong memasang sabuk pengaman, dan mendekatkan wajahnya, ingin mencium taeyong, tapi taeyong menahannya.

"Jaehyun, aku tidak bermaksud menolakmu, tapi masih ada mark disini, kita bisa melakukannya nanti."

"Maaf, aku lupa. Kau sangat manis hari ini." Jaehyun tersenyum tampan.

"Paman ayo, mark bisa terlambat." Celetuk mark, dengan bibir yang mencebik.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di depan gedung sekolah mark. Banyak anak-anak juga orang tua yang berlalu lalang mengantarkan buah hati mereka.

Taeyong membungkuk dan mengecup pipi bulat milik mark. "Jangan nakal, dengarkan apa yang di katakan ibu guru."

Mark mengangguk mengerti, "okay! Dadah!" Mark melambaikan tangannya, dan berlari masuk ke dalam.

Taeyong berbalik dan kembali masuk ke dalam mobil jaehyun yang masih menunggunya. Taeyong mengecup sekilas bibir jaehyun dan tersenyum tipis. Taeyong hanya tidak tahu, setiap  kali ia mengecup jaehyun secara tiba-tiba bisa membuat detak jantung si lelaki tampan bekerja lebih cepat.

"Apa yang kau pakai?"

"Memangnya apa yang ku pakai?" tanya taeyong balik, tidak mengerti kemana arah pembicaraan jaehyun.

"Bibir mu terasa manis." Ucap jaehyun, dan mengecup bibir taeyong sebelum melumatnya. Hanya ciuman ringan menyesap bibir bawah taeyong dan menggigit kecil sebelum menyudahi ciumannya.

🌷

Jaehyun membawa taeyong di kantornya. Tidak memperdulikan tatapan dari para karyawannya. Taeyong semakin mengeratkan genggamannya pada tangan jaehyun saat banyak yang menatap ke arahnya. Taeyong hanya merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian banyak orang.

ROCKABYE - JAEYONG Where stories live. Discover now