25

1.1K 109 3
                                    

Setelah pengakuan Janaka mengenai masa lalunya semalam, Janice sudah bertekad untuk mencoba menjalani hubungan pernikahan dengan Janaka. Mungkin dengan ikhlas menerima semuanya akan berakhir indah.

"Mas, kamu yakin mau ke Jogja lusa?" Janice menuangkan teh hijau ke cangkir Janaka.

Janaka mengulas senyumnya. Akhirnya hubungan yang dahulu dia pikir tidak akan berhasil justru berangsur membaik. Meski hatinya terkadang merasa rendah diri karena tentunya Janice adalah perempuan yang sempurna. Tapi ucapan Janice semalam membuat kepercayaan Janaka tumbuh lagi.

"Selain lihat perusahaan, saya juga mau jenguk Ibu. Kasihan di sana sendirian. Kamu mau ikut, Jan?"

Janice mengangkat bahunya.

"Kalau kamu mau nanti saya pesanin tiket pesawat. Apalagi kayaknya kamu juga butuh hiburan," ucap Janaka setelah menyesap teh hijau nya.

"Belum tahu, Mas. Minggu ini aku ada kunjungan ke perusahaan Nenek. Katanya mereka perlu ambassador buat produk parfum terbaru nya."

"Ya, kalau begitu kapan-kapan saja. Lagipula itu juga perusahaan keluarga kamu, nggak enak kalau mangkir kan?"

"Tapi aku juga penasaran sama kampung halaman kamu. Waktu itu cuma lihat sekilas aja." Janice menyendok kan ayam cabe hijau ke piring Janaka.

"Nanti, kalau pekerjaan kamu sudah selesai. Saya bakal ajak kamu keliling Jogja. Hitung-hitung bulan madu, mau kan?"

"Boleh lah- boleh lah," balas Janice dengan jenaka.

Keduanya makan dengan tenang. Obrolan renyah perihal masakan hingga bercerita tentang masa lalu Janaka saat terapi di Jakarta. Pantas saja nenek Janice begitu yakin menjodohkan cucu nya dengan cucu temannya itu, wong, sudah kenal sejak lama. Ah iya mungkin saat Janaka sempat tinggal di rumah Nenek nya berbarengan dengan Janice yang bersekolah di Bandung.

Suara televisi pun di biarkan menjadi backsound sesi sarapan mereka. Meski tidak di tonton karena acaranya telah berganti ke acara gosip artis. Janice memang tidak suka menonton acara seperti itu apalagi semenjak dirinya tidak lagi bermain film.

Suami artis Janice Prameswari ternyata pernah bekerja menjadi simpanan wanita-wanita sosialita. Hal ini di perkuat dari sebuah postingan akun sosmed yang memperlihatkan foto-foto tak senonoh milik suami Janice.

Tawa keduanya mendadak surut begitu News anchor membacakan hot news pagi ini. Sendok yang berada di tangan Janice pun terlepas hingga menimbulkan dentingan yang cukup keras.

"Mas..." Janice kehilangan kata-kata. Matanya saja yang menatap Janaka yang sama halnya seperti mayat hidup. Wajahnya pucat pasi dan tangannya mengepal.

Baru saja tadi malam berdamai dengan masa lalu sekarang justru ada yang mencoba mengorek nya lagi.

Bersamaan dengan berita yang super mengejutkan itu, ponsel Janice berdering nyaring.

Tertera nama sang Papa di sana. Dengan takut dan harap cemas, Janice menggeser gambar ponsel bewarna hijau ke samping.

"Ha-halo, Pa?"

"Berita itu nggak benar kan, Jan?!"

"Berita ap---"

"Jangan mengelak dengan bilang belum dengar beritanya, Jan. Papa mau sekarang juga kamu dan Janaka ke sini. Kita selesaikan semuanya sekarang!"

"Pa? Selesaikan apa?"

"Hubungan kamu dengan Janaka."

"Pa!"

Bukan Jodoh Impian  [Terbit Ebook]Onde histórias criam vida. Descubra agora