Ch. 2 | Neue Welt

457 51 2
                                    

"A-a-apa yang terjadi, apa ini, dimana aku?"

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, secara tiba tiba aku sudah berada di antah berantah. Yang ada dikepalaku hanyalah kebingungan.

Yang ada di hadapanku hanyalah perbukitan dan hutan yang lebat.

"Bukit? Hutan? A-apa?"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Bukit? Hutan? A-apa?"

Aku mengarahkan kepalaku ke atas. Ini gila! Ini tidak masuk akal. Bulan purnama tepat berada diatas diriku.

"Heeeyyyyy! Apa ada orang!!!! Ada yang bisa mendengarku?"
Adolf berteriak.

Mimpi! Benar! Ini pasti mimpi! Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi, pasti ini hanyalah mimpi aneh.

Ataukah mungkin.... Aku sudah mati. Itu masuk akal, tapi apa apaan ini?

Aku benar-benar kebingungan, aku tidak mengerti apa yang terjadi. Hal ini membuat kepalaku pusing.

Sambil melihat-lihat sekitar, aku melihat sebuah batu baru besar tidak jauh dari tempatku berada. Tanpa pikir panjang aku berjalan menuju batu itu dan duduk diatasnya beristirahat.

Huuuhhhh..... Tetapi.... Suasana ini... Sangat tenang.

Aku tidak melihat tanda tanda manusia sama sekali disini.

Berada di bukit antah berantah dan hanya disinari oleh cahaya bulan dan bintang-bintang.

Tanpa tembakan meriam, tanpa aroma mesiu, tanpa teror. Hanya ketenangan.

Angin yang menerpa dengan lembut dan sejuk, serta suara serangga yang saling menyaut membuat suasana semakin tenang dan itu membuatku semakin mengantuk.

Perlahan-lahan aku mulai memejamkan mataku, perlahan mulai kehilangan kesadaran dan tertidur.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hans : "A-apa? Tidak ada?"

Hans : "Mein Führer, dimana kau?"

Hans : "Apa yang terjadi? Führer menghilang."

Dilanda panik dan kebingungan Hans berlari keluar ruangan dan menghampiri menteri Goebbels.

Hans : "Menteri! Führer menghilang!"

Goebbels : "Apa maksudmu? Ya aku tahu dia sudah tiada."

Hans : "Tidak pak, jasadnya menghilang, tidak ada tanda tanda keberadaannya, bahkan setetes darahpun. Führer telah menghilang."

Semua orang yang yang berada disana terkejut dan masuk kedalam ruangan untuk mengecek.

Didalam ruangan hanya ada jasad Eva Braun istri Adolf, tetapi tidak ada tanda tanda keberadaan Adolf.

Goebbels : "Tidak mungkin, mustahil, apa yang terjadi."

Goebbels : "Kita berada dibawah tanah dan ruangan ini dilapisi pelindung, tidak mungkin bisa dijebol. Apakah ada jalan kabur rahasia disini?"

Hans : "Tidak mungkin pak, tidak mungkin ada jalan rahasia, selain itu Führer juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan kabur."

Goebbels : "Mein Gott, apa yang terjadi."

Semua orang diruangan itu menjadi hening.

Goebbels : "Baiklah, bawa jasad nyonya Eva dan bakar. Untuk Führer..... Sebarkan kabar bahwa ia tewas bunuh diri bersama istri nya, dan jasadnya ikut dibakar."

Hans : "Tetapi pak, belum tentu Führer sudah tewas, bisa saja ia masih hidup."

Goebbels : "Lalu apakah mau memberikan kabar kalau Führer melarikan diri meninggalkan kita? Sementara ia telah bersumpah tidak akan kabur. Itu akan membuat reputasinya jatuh dan rakyat tidak akan percaya kepada kita."

Semua orang terdiam.

Goebbels : "Jalankan saja apa yang aku katakan, ini keputusan terbaik yang bisa aku pikirkan."

"Baik pak." Ucap semua staff yang berada di ruangan, sementara para jendral akan beesiap untuk melakukan negosiasi damai dengan Soviet.

" Ucap semua staff yang berada di ruangan, sementara para jendral akan beesiap untuk melakukan negosiasi damai dengan Soviet

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Penampakan ruangan Hitler.

Führerbunker, Bunker persembunyian Hitler

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Führerbunker, Bunker persembunyian Hitler.

Führer : In Another WorldDonde viven las historias. Descúbrelo ahora