Ch. 22 | Papst

247 39 6
                                    

Great Cathedral, Ibukota Kekaisaran Bahamuth, Erstengrad.

Di sebuah ruangan yang sangat megah, penuh dengan lukisan-lukisan dan ornamen, patung-patung dan relief menghiasi seluruh ruangan.

Di ruangan itu, seorang pria dengan pakaian pendeta yang sangat mewah dan megahnya, pakaiannya berwarna putih, namun dihiasi dengan ornamen emas ia memakai sebuah mahkota tiara dan memegang sebuah tongkat yang diujung nya terdapat sebuah ornamen berbentuk bintang salib.

Ia adalah Sang Pemimpin agama Urano, Paus Appolyon (Rasputin), di ruangan itu ia sedang duduk seperti menunggu kedatangan seseorang, hingga tak beberapa lama, pintu ruangan diketuk, penjaga segera membuka pintu itu.

Setelah pintu dibuka, terlihat pula seorang pria dengan pakaian bangsawan yang juga begitu mewah dan megahnya, menggunakan jubah berwarna merah, ia adalah sang Kaisar Suci Bahamuth, Gacrux Mimosa Crusis Sigris Behemoth, atau yang lebih dikenali dengan panggilan Sigris IV.

Sang Kaisar tampak membungkukkan badan kepada Paus ketika ia memasuki ruangan.

Sigris : "Salam, yang mulia"

Rasputin : "Ah Kaisar, aku sudah menunggu anda, duduklah"

Sigris : "Terimakasih yang mulia"

Sang Kaisar pun berbicara dan duduk dengan sangat sopan dihadapan seorang Paus, hal ini membuktikan seberapa agung dan dihormatinya posisi seorang Paus, bahkan Sang Kaisar sekalipun hormat kepadanya.

Rasputin : "Jadi, apa yang membawa anda kesini Kaisar?"

Kemudian beberapa pelayan masuk kedalam ruangan sambil membawakan biskuit dan teh.

Sigris : "Yang mulia, saya mendapatkan beberapa kabar jika terjadi pemberontakan di Kerajaan Germund"

Rasputin : "Hmmm, jadi?"

Sigris : "Disini saya ingin meminta pendapat yang mulia, tentang langkah apa yang harus saya ambil. Apakah Kekaisaran harus mengirimkan bantuan kepada Kerajaan Germund untuk membasmi pemberontak, atau diam saja"

Rasputin tampak diam sesaat dan tersenyum.

Rasputin : "Jadi begitu, Tuhan masih belum menurunkan firman apapun kepada saya untuk hal ini, untuk sementara kita diam saja"

Sigris : "Ah jadi begitu, baiklah. Terimakasih banyak atas sarannya yang mulia"

Rasputin : "Tidak masalah"

Sigris : "Kalau begitu saya izin pergi kembali ke istana, yang mulia. Masih ada banyak hal yang harus saya selesaikan"

Rasputin : "Silahkan"

Kemudian Sang Kaisar kembali membungkukan badannya dan pergi meninggalkan ruangan secara sopan. Pintu kembali ditutup dan hanya tersisa Rasputin seorang di Ruangan itu.

Kemudian ekspresi Rasputin langsung berubah, ia mengeluarkan ekspresi dan senyuman yang menyeramkan dan ia mulai tertawa.

Rasputin : "Hahahaha, pemberontakan ya..."

Rasputin bangun dari kursi nya dan berjalan kedepan jendela.

Rasputin : "Menarik, mari kita lihat perkembangan mu.... Adolf Hitler"

Rasputin : "Hahahahahahahahahaha"

------------------------------------------------------------

20 November 1430, Kota Weldam, Kerajaan Germund.

Hitler dan Hans masih berbincang di dalam ruangan, Hans meminta Hitler untuk mengizinkan The Resistance untuk bergabung dengan pemberontak Arya.

Hans : "Mein Führer, izinkan resistance untuk bergabung ke dalam pasukanmu"

Führer : In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang