Di pagi hari nya Hephaestus pergi untuk bertemu kembali dengan Adolf. Sepanjang jalan ia memperhatikan keadaan, ia melihat para elf yang sedang bekerjasama dengan manusia membersihkan sisa pertempuran.
Hephaestus : 'Mereka bekerjasama dengan Elf, tidak biasa ada manusia yang mau melakukan itu, aku rasa mereka cukup bisa dipercaya'
Hephaestus : 'Namun senjata itu... Itu adalah senjata yang menakutkan, bahkan seorang petani pun bisa menggunakan senjata itu untuk membunuh dan mengurangi rasa bersalah'
Hephaestus : 'Berkembang nya senjata itu akan membawa perubahan yang besar di dunia ini'
Hephaestus : 'Apa yang sebenarnya mereka rencanakan?'
.
.
.
.Hephaestus sampai di tenda, namun bukan hanya Adolf yang menunggu nya, kini ia ditemani oleh Hans, Oswyn, Gerrin dan Freyr.
Suatu hal yang langka bagi Hephaestus bisa bertemu dengan keturunan raja Elf.
Hephaestus : "Semakin ramai ya?"
Adolf : "Maaf jika terlalu banyak orang menganggu mu, mereka adalah rekan ku, keputusan yang Anda sampaikan hari ini, mereka juga harus mendengar nya secara langsung."
Hephaestus menatap mereka satu persatu, kemudian duduk.
Hephaestus : "Tidak masalah."
Hephaestus : "Ditambah lagi bisa bertemu dengan keturunan raja Elf disini, betapa beruntung nya saya baginda Freyr?"
Freyr menatap Hephaestus dengan serius.
Freyr : "Hebat juga anda bisa mengenal saya, tidak perlu merendahkan diri, disini saya bukanlah raja ataupun apa, saya hanyalah pejuang, sama seperti yang lain."
Mereka hening sejenak...
Adolf : "Jadi... Bagaimana dengan keputusan anda? Akankah anda bersedia untuk membantu kami?"
Hephastus : "Kami akan membuat senjata itu."
Adolf tersenyum, yang lainnya juga menunjukkan ekspresi senang.
Hans : "Kalau begitu kita bisa memulai membuat prototype nya, kebetulan kami juga sudah membawa bubuk mesiu untuk percobaan."
Hephaestus : "Sebentar dulu!"
Semuanya melirik Hephaestus.
Adolf : "Apa ada yang salah?"
Hephaestus : "Apa yang akan kalian lakukan dengan senjata itu? Itu adalah senjata yang sangat berbahaya, apa yang kalian rencanakan?"
Adolf berdiri dan berjalan-jalan di sekitar Hephaestus.
Adolf : "Kau benar, ini adalah senjata yang berbahaya."
Adolf : "Namun di keadaan kita yang sekarang... Kita membutuhkannya untuk mengalahkan Kerajaan, kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan kita yang terbatas, senjata itu bisa membuat seorang petani pun bisa membunuh tanpa merasakan rasa bersalah yang besar."
Hephaestus : "Apa yang kalian rencanakan?"
Adolf : "Kami sudah meyakininya, bahwa pertempuran terbuka dengan Kerajaan pasti akan terjadi, dan untuk memenangkan pertempuran itu, kita membutuhkan kekuatan."
Hephaestus termenung.
Hephaestus : "Namun apakah kalian tau dampak kedepannya dari pengembangan senjata ini?"
Adolf : "Kami paham betul... Namun, di kemudian hari anda juga akan mengerti, bahwa ini memang lebih baik diciptakan dari pada tidak pernah diciptakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Führer : In Another World
Historical Fiction"Lebih baik aku menembak kepalaku sendiri, dari pada harus tunduk kepada musuhku." Adolf Hitler terpanggil ke dunia lain saat mecoba untuk bunuh diri di bunker. Dunia asing yang sangat berbeda dari sebelumnya. Dengan segala rintangan dan perjuangan...