❄️BAB 1❄️

7.2K 1K 374
                                    

Jangan lupa vote & komen disetiap paragraf, biar semangat('∩。• ᵕ •。∩')
❄️❄️❄️

Lima orang pemuda berjalan melewati lapangan, membuat gadis-gadis disekitarnya memekik senang.

Pertama, Theo Rafandra. Memiliki wajah tampan dan rahang yang tegas, dia selalu memasang ekspresi datar dalam situasi apapun. dingin, Pendiam, dan sangat tertutup pada sekitarnya, sehingga cowok itu dikenal misterius dikalangan para sahabatnya.

Kedua, Reagan Chandresh. Tampan, sangar, kejam, dan tukang bully. Sifatnya galak tapi dominan pendiam. Cowok nakal urakan yang selalu suka membuat orang disekitar ketakutan dengan segala kelakuan bejatnya.

Ketiga, Sagara Maitreya. Ramah, pintar, dan bijaksana. Dia selalu menebar senyum pada sekitar, sehingga disukai banyak orang. Sagara juga aktif di berbagi organisasi sekolah. Dia anak yang rajin kebanggaan para guru.

Keempat, Agler Danendra. Playboy akut, friendly, tukang lawak. Tampan sih, tapi sayang kelakuannya mirip seperti orang gila. Tidak tahu malu. Dia adalah pencair suasana diantara sahabat-sahabatnya.

Terakhir, Kaivan Mahesa. Ganteng, imut, dan manis. Cowok polos dan manja yang apa apa selalu manggil 'Mami'. Sangat mudah terpengaruh oleh orang-orang disekitarnya, terutama para sahabatnya yang tidak baik. Iman Ivan lemah, kadang naik dan turun.

"Ganteng-ganteng banget, anjir!"

"Argh pokoknya yang ditengah harus jadi ayang gue!"

"Keren banget woy! Nggak kuat sampe nahan kencing, mo meninggoy!!!"

"Jodoh gue ituu!!!"

"Jangan mimpi lo!"

"Iri aja lo, anak ayam!"

"Rasanya gimana, ya? Mesra-mesraan sama mereka diatas ranjang."

"SEMUANYA AYANG GUE!"

Kira-kira begitulah tanggapan para siswi yang terdengar dibeberapa sisi sekolah. Sangat heboh.

Agler menyisir rambut kebelakang. "Ganteng banget gue," ucapnya sangat pede.

Ivan menoleh. "Ganteng dari mana?"

Agler berdecak. "Dari segala sisi manapun gue itu ganteng, pake banget malah. Bisa bisanya lo nanya kaya gitu, ck!"

"Agler, lo mirip monyet yang gue pelihara dirumah. Namanya Jamal."

"Anjir bisa bisanya lo nyamain gue sama monyet? WHAT THE FUCK?!"

"Nah, kan! Agler mirip monyet banget kalo melotot gitu, lubang idungnya gede, HAHAHAH! Ngakak banget anjir!"

"Heh, anak kecil nggak boleh ngumpat." Sagara menepuk kepala Ivan pelan, membuat cowok manis itu menyengir.

"Berisik!" Bentak Reagan sambil membuang puntung rokok yang sedari tadi ada diantara disela jarinya.

"Gan, ini kita baru masuk sekolah. Jangan buat ulah dulu," kata Sagara pada Reagan.

Reagan mengangkat sebelah alis bingung. "Emang gue ngapain?"

"Lo ngerokok di tengah lapangan. Kalo ada guru yang liat bisa ditegur."

"Ck, ini sekolah punya bokap gue. Jadi, gue bebas ngelakuin apapun."

"Gue tahu---"

"Udahlah, mending keruang kepsek, terus nanya dimana kelas kita." Reagan berjalan lebih dahulu, membuat yang lain mengikuti nya dibelakang.

METHEOWhere stories live. Discover now