Chapter 8

3.5K 287 101
                                    

Ia meraih jubah tidur yang tergeletak di lantai, kemudian memakainya sembari menengok ke sekitarnya. Rambut panjangnya ia ikat asal sebelum melangkahkan kaki untuk keluar dari kamar.

"Harv? Harv?" Teriak Yola saat tak melihat kehadiran kekasihnya sejak ia bangun beberapa menit lalu.

Dokter cantik itu memilih untuk ke dapur terlebih dulu untuk mengambil sekotak ice cream. Yola menyendok makanan lembut itu lalu memasukannya ke dalam mulut.

Setelah berpikir beberapa saat, wanita itu memilih untuk pergi ke private gym.

Dan benar saja, pria yang ia cari sedang melakukan olahraga push up di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan benar saja, pria yang ia cari sedang melakukan olahraga push up di sana. Yola melangkahkan kaki untuk mendekati Harvey, lalu duduk di punggung pria itu.

Tidak ada perubahan, gerakan push up pria itu tetap stabil meski menanggung beban tubuh Yola.

"Masih pagi tapi sudah makan ice cream?"

Yola melipat kedua kakinya hingga seluruh tubuhnya berada di atas Harvey, "Kenapa? Daddy mau?"

Terdengar suara kekehan dari Harvey, "Kau tidak pakai dalaman?"

Pertanyaan itu membuat alis Yola berkerut heran, "Bagaimana kau tahu?"

"Aku tidak merasakan garis g string-mu." Balas Harvey dengan nada mesum.

"Lalu kenapa jika aku tidak memakai dalaman?" Tanya Yola sembari menikmati ice cream miliknya.

Harvey menghentikan kegiatannya. Setelah Yola menurunkan kedua kaki dan menahan tubuhnya sendiri, pria itu membalikkan badan hingga Yola bisa duduk di perutnya.

Sebelah alisnya terangkat sembari menatap wajah cantik tanpa riasan wanita di atasnya, "Kau sengaja menggodaku?"

Yola tertawa, "Tidak kugoda saja.... Kau sudah tergoda."

Harvey tertawa pelan seolah membenarkan perkataan itu. Ah ia jadi teringat pertemuan pertamanya dengan Yola.

"Tatapanmu.... Masih sama seperti dua belas tahun lalu." Kekeh Harvey, "Menggoda, nakal dan sangat memikat." Lanjutnya.

Yola meletakkan ice cream rasa oreo miliknya di lantai lalu melipat kedua tangannya di depan dada. "Bagaimana bisa, pria berusia dua puluh empat tahun memperkosa gadis berusia empat belas tahun?"

"Hei kau yang memperkosaku!" Protes Harvey.

Yola tertawa geli, "Tapi kau senang, bukan?"

Harvey hanya diam menatap kekasihnya.

"Jawab! Kau senang bukan, Harv~~" Rengek Yola.

Namun Harvey tetap diam.

Saat Yola hendak berdiri dari atas tubuhnya, pria itu menarik tangan Yola dan membalikkan posisi mereka.

TOXIC PARTNER 1: AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang