Chapter 13

3.1K 265 47
                                    

Helikopter mendarat dengan sempurna di pelataran asrama yang terlihat hancur. Tanpa membuang waktu lagi, Ke enam orang di dalamnya turun dan langsung berlari ke dalam asrama Black Swan.

Saat sampai di halaman belakang, mereka bisa melihat para devil sedang mengumpulkan ratusan mayat devil dan angel lainnya.

Mereka segera menghampiri lima orang yang begitu mereka kenali.

"Tidak ada yang selamat?" Tanya Yola.

Dev menggelengkan kepalanya, "Mereka merusak jantungnya, jadi tidak ada yang bisa diselamatkan."

"Tidak ada jejak yang bisa membuat kita mencium keberadaannya?" Tanya Sebas dengan kesal.

"Semua CCTV dimatikan." Balas Aran.

"Bukankah Rafa menciptakan sensor khusus, jika ada peretasan seharus kita tahu." Elea menoleh pada kekasih dari kakaknya.

Rafa mengangkat pandangannya dari laptop di depannya, "Seluruh CCTV dimatikan dari dalam, tidak ada peretasan."

Kalimat itu membuat semua orang mendesis kesal.

"Berarti ada penghianat di sini."

"Dimana Frans, Gama dan Shafa?" Tanya Sache.

"Mereka sedang melihat data para devil dan angel." Jawab Irish.

Harvey menyandarkan punggungnya pada pilar sembari menghisap rokoknya, ia menatap ratusan anak buahnya yang terkapar tak bernyawa. "Berapa kerugian kita?"

"Ratusan triliun dollar, belum lagi kerusakan asrama dan...." Megan menjeda ucapannya hingga membuat para pria menoleh.

"Dan apa?" Tanya Sebas pada adiknya yang bertugas memantau keuangan Black Swan.

"Gudang senjata kita dibobol dan semua senjata dibawa lari oleh mereka."

Bugghhh

Mars meninju dinding di belakangnya hingga koyak, "Bajingan!"

"Mereka mempersiapkan segalanya dengan matang, kami sudah pernah mengejar mereka.... Namun hasilnya nihil." Ucap Irish.

Dulu saat mengetahui ancaman pembunuhan yang petinggi Black Swan dapatkan dari komplotan tidak jelas, membuat para wanita menyelidikinya namun berakhir gagal.

"Kita bisa menghabisi anggotanya saat Hars diserang, selebihnya mereka pintar bersembunyi." Kata Rafa.

"Lalu sekarang apa?" Tanya Dev menatap pria yang sedari tadi tak banyak berkomentar.

"Mereka mengincar kita, mudah untuk memancingnya." Kekeh Harvey, "Tapi itu tidak akan menguntungkan sama sekali, aku ingin mereka menganti semua kerugian yang kita alami." Lanjutnya.

"Mereka mencuri karena tidak punya apapun." Megan mengerutkan keningnya.

"Jika menginginkan uang mereka pasti akan menjual kokainnya." Ujar Yola seakan tidak setuju dengan ucapan Megan, "Mereka memberi kita pelajaran karena telah menghabisi anak buahnya, dan tentang senjata.... Perusahaan Benedict belum memproduksinya secara umum tapi mereka menginginkannya, tidak ada cara lain selain mencurinya bukan?"

"Lebih baik sekarang kita pulang ke mansion Black Swan dan tidur nyenyak." Harvey menarik tangan Yola dan beranjak pergi dari sana.

"Kita sedang mengalami bencana dan kau meminta kita untuk tidur nyenyak?!" Dengus Mars dengan kesal.

"Aku mengajak Yola, bukan kau." Balas Harvey.

"Lalu asrama kita ini bagaimana, Harv?!" Teriak Sebas.

TOXIC PARTNER 1: AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang