Chapter 17

2.8K 266 28
                                    

"Aku sangat pusing, banyak sekali orang menikah di sekitar kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sangat pusing, banyak sekali orang menikah di sekitar kita." Dengus Sache sebelum meminum jus di gelasnya.

"Kau hanya perlu datang, jadi tidak perlu banyak bicara." Balas Yola.

Dalam dua bulan semua orang menikah hingga, menyisakan Harvey dan Yola yang belum naik ke pelaminan.

"Mereka bersusah payah untuk menikah setelah menghadapi tingah Sebas." Kekeh Mars, kalimat itu mengingatkan mereka tentang permintaan diluar nalar yang kakak dari Megan itu berikan.

Bagaimana tidak, Sebas ingin pergi liburan ke luar angkasa tanpa bantuan pakaian astronot, hal itu tentu saja langsung membuat semua orang terutama Frans mendelik ketika mendengarnya.

Namun permintaan itu harus Sebas kubur dalam-dalam saat Megan mengumumkan kabar kehamilannya. Semua orang begitu terkejut terlebih lagi Ken, Arsh dan Sebas, ketiga pria bermarga Benedict itu rasanya ingin pingsan saat mengetahui satu-satunya putri keluarga Benedict hamil di luar nikah. Arsh bakan sempat baku hantam dengan Demitri karena masalah anak mereka.

Seminggu lagi adalah pernikahan Frans dan Megan, lagi-lagi mereka dibuat terkejut saat mengetahui Megan tidak benar-benar hamil. Tere bahkan sudah mencekik putrinya itu namun dipisahkan oleh Scarlett, Serra juga menyumpahi cucunya itu.

Sedangkan pelaku utama hanya menyengir ketika kebohongannya terbuka.

"Kau lihat tadi Yo, Sebas seperti akan pingsan." Sache tertawa saat mengingat reaksi Sebas saat mengetahui kebohongan sang adik.

"Megan memang tidak waras, dia hampir saja diusir oleh uncle Sebas." Ujar Mars.

Harvey hanya diam mendengarkan ketiga orang itu, entah apa yang menganggu pikirannya.

Yola menoleh pada pria di setelahnya, ia menyentuh tangan Harvey hingga membuat pria itu menatapnya. "Ada apa? Kau memikirkan ucapan grandpamu tadi?"

Pertanyaan itu langsung membuat Harvey menggeleng, ia menggenggam tangan Yola lalu menciumnya. "Aku tidak memikirkan apapun, jadi jangan mengkhawatirkanku, mi amor." Jawabnya sembari tersenyum tipis.

Harvey mungkin bisa membohongi semua orang, tapi tidak dengan Yola. Wanita itu tahu betul bahwa Harvey pasti memikirkan perkataan Ken tadi.

Tangan Yola bergerak untuk mengusap lembut pipi Harvey hingga membuat pria itu memejamkan matanya. "Apa kau-"

"Tidak, aku tidak menyesal dan tidak akan mengubah keputusanku." Potong Harvey tanpa membuka kedua matanya, ia seakan tahu apa yang hendak wanita itu katakan.

Yola menatap sendu kekasihnya, ia terdiam lalu menghela napas pelan.

"Kau akan meeting sekarang?" Sache menatap tiga orang yang baru saja masuk ke dalam private room.

Mars menoleh dan mendapati Sebas, sekretarisnya dan..... Dahlia.

"Oh astaga aku lupa, ada file yang harus aku kirimkan pada Hars." Yola mendengus jengkel saat mengingat hal itu. "Sayang aku harus kembali ke apartemen, tolong bawakan Lasagna milikku nanti." Yola mengecup bibir Harvey setelah mendapatkan persetujuan pria itu.

TOXIC PARTNER 1: AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang