Chapter 21

2.6K 267 46
                                    

Yola menatap malas pria di depannya lalu menghela napas pelan, "Ada apa?"

Martin tersenyum lebar, "Ayo makan siang bersama." Ajaknya.

"Makan siang?" Alis cantik Yola berkerut kesal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Makan siang?" Alis cantik Yola berkerut kesal.

Sejak Martin bekerja di sana, hidup Yola selalu tidak tenang. Pria itu terus saja mengejar dan berusaha mendekatinya, Yola merasa Martin sangat aneh dan begitu agresif padanya.

"Iya makan siang, aku yang akan membayarnya." Seru Martin.

"Kau pikir aku tidak punya uang?" Dengus Yola, "Aku sibuk, dan aku sudah punya kekasih jadi jangan mengangguku!"

"Aku hanya ingin berteman, apa itu salah?" Decak Martin.

Yola memejamkan matanya untuk meredakan kekesalannya, sepertinya Martin di kirim ke sana hanya untuk membuatnya emosi siap saat. Saat hendak mengatakan sesuatu, ponselnya berdenting.

Dengan cepat Yola membuka pesan yang seseorang itu kirimkan, ia mematung untuk beberapa saat setelah membacanya.

Martin menjentikkan jarinya di depan Yola, "Excuse me, miss?"

Yola mengedipkan bulu matanya beberapa kali, ia menundukkan kepalanya sejenak sebelum mengambil tas jinjingnya. "Baiklah ayo."

Meski merasa binggung dengan perubahan sikap Yola, Martin langsung tersenyum manis dan menarik tangan Yola dengan bersemangat.

Di sepanjang perjalanan menuju restaurant rumah sakit, Yola berusaha melepaskan genggaman tangan pria itu, namun Martin malah semakin mengeratkannya.

"Lepaskan tanganku! Jika ada yang melihat lalu melaporkannya pada Jeff bisa terkena masalah aku!" Yola bisa saja menghajar pria tidak waras itu, namun ia harus menjaga image sebagai wanita lemah lembut di sini.

Saat memasuki restaurant, mata Yola langsung menajam saat melihat pemandangan yang sangat menyakitkan matanya.

Harvey terlihat menyuapi Sofia yang duduk di kursi roda.

"Ada apa?" Tanya Martin seraya menengok ke sana kemari.

"Tidak ada." Balas Yola sebelum mendaratkan tubuhnya di kursi.

Tak beberapa lama seorang pelayan datang membawakan buku menu.

"Aku ingin steak dan jus lemon." Ujar Yola dengan malas-malasan.

"Aku ingin pasta dan jus jeruk."

Setelah mencatat pesanan, pelayan itu segera beranjak pergi.

TOXIC PARTNER 1: AffairWhere stories live. Discover now