Chapter 28

2.3K 261 50
                                    

Harvey berjalan dengan santai keluar dari mansion, langkahnya terhenti saat melihat seseorang sedang digantung terbalik di teras mansion.

"Aaarrrrggghhhhh sir akhhhh forgive me sir aarrrgghhhh."

Pria yang terus berteriak itu sedang dikuliti hingga darahnya berceceran di lantai teras mansion.

Harvey menyalakan rokoknya lalu menghisap dalam, mata elangnya masih betah menatap tubuh salah satu anak buahnya itu.

"Setelah selesai pengulitannya, goreng dia." Ucap Harvey sebelum berlalu pergi.

"Forgive me sir forgive me aaarrrrggghhhhh." Harvey masuk ke dalam mobil mengabaikan anak buahnya yang sedang disiksa itu.

"Dia sudah mengirim tanda?" Tanya Harvey pada seseorang yang duduk di samping pengemudi.

Pria itu menoleh lalu mengangguk mantap, dan ternyata pria itu adalah pria sama yang memukul kepala Harvey tadi. "Revo sudah pergi menemui madam, sir."

Harvey mengangguk singkat dan kembali menghisap rokoknya, matanya menatap suasana kota Houston yang bersalju dan tak berpenghuni. Sesekali matanya menangkap seseorang yang bersembunyi di bawah salju, Harvey hanya tersenyum kecil melihatnya.

"Semua orang aman?"

Lagi-lagi pria di samping pengemudi mengangguk. "Semua orang sudah meninggalkan rumah mereka setelah mendapatkan uang dan pekerjaan."

Flashback!

"Kau sudah menemukannya Raf?" Tanya Mars dengan serius.

"Adolf Luz Martin, bukankah wajahnya tidak asing?" Tanya Rafa saat melihat wajah pria di layar laptopnya.

Para pria lainnya datang mengerumuni Rafa dan melihat siapa yang sedang pria itu lihat.

"Dia dokter di Barrack." Ujar Dev setelah mengingat beberapa hari lalu ia bertemu dengan pria itu saat mengantarkan Irish bertemu Yola di rumah sakit.

"Ini orangnya?" Tanya Jack memperlihatkan profil Martin yang ia dapat dari data staf rumah sakit.

"Dia mendaftar sebagai Martin Luz Adolf, tapi kenapa? Aku merasa kita tidak pernah berurusan dengannya." Alis Gera berkerut sembari mengingat-ingat daftar musuh Black Swan.

"Dia bukan musuh kita."

Kalimat itu membuat kelima pria menoleh dan menatap penasaran pada pria yang duduk memainkan pistolnya.

"Kau kenal dia bas?" Desak Mars.

"Dia cucu dari Harry Martin." Balas Sebas tanpa menatap para sahabatnya.

"Harry Martin..... Aku seperti pernah mendengar namanya." Gumam Gera yang masih bisa didengar oleh yang lainnya.

"Bukankah..... Harry adalah ayah angkat aunty Hazel, aunty Tere dan aunty Barbara yang berkhianat itu?"

Pertanyaan Rafa langsung membuat semua orang tersadar dan mengerti mengapa semua ini terjadi pada mereka.

"Jadi maksudmu, dia datang untuk balas dendam?" Tanya Jack yang mulai emosi.

"Kakeknya yang salah, mengapa dia yang ingin balas dendam?" Geram Dev.

"Orang bodoh memang begitu, dude." Ujar Sebas sembari berjalan mendekati mini bar.

"Lalu kita harus apa sekarang?"

Mars menoleh pada Sebas. "Tanya padanya, dia ketua misi kita kali ini." Ucapnya.

Sebas terkekeh, ia menuangkan vodka pada gelasnya. "Beritahu pasukan inti kita tentang target kali ini."

Kalimat itu langsung dilaksanakan oleh Rafa, pria berkulit pucat itu mengirimkan informasi rahasia pada pasukan inti Black Swan. Tak lupa ia juga memberikan informasi juga kepada para wanita.

TOXIC PARTNER 1: AffairWhere stories live. Discover now