Chapter 16

3.4K 271 70
                                    

Harvey melepaskan jas miliknya, mata elangnya mengamati gadis cantik yang tidur telentang di depannya. Rambutnya berantakan, noda lipstik bertebaran di sudut bibirnya, jas sekolahnya sudah terlepas serta rok sekolah yang terselingkap ke atas.

Bukankah gadis kecil ini terlihat begitu sexy?

Setelah melepaskan kemejanya, Harvey kembali mengamati Yola. Ia merasa tengah melakukan cosplay sex, hal itu sangat didukung mengingat Yola tengah memakai baju sekolah.

Harvey menindih tubuh mungil Yola dan melumat bibir cherry gadis itu. Ternyata berciuman membuat candu, bibir gadis cantik itu sangat manis hingga membuatnya ingin terus menyesapnya.

Tangan Harvey bergerak untuk meraba dada gadis di bawahnya, meski tidak besar setidaknya bisa di remas. Pikir Harvey.

Harvey melepaskan ciumannya saat tahu Yola kehabisan napas, ia mengecup pipi, rahang, telinga hingga leher Yola. Harvey mengulurkan lidahnya untuk menjilati sepanjang leher mulus gadis yang bahkan belum ia ketahui namanya.

"Kau bawa baju ganti?" Tanya Harvey setelah menegakkan tubuhnya.

Yola menganggukkan kepalanya dengan mata terpejam, ia suka saat Harvey menyentuhnya. Ini adalah pengalaman pertamanya bersama Harvey, jadi ia ingin menikmatinya.

Setelah mendapatkan jawaban itu, Harvey langsung merobek kemeja sekolah milik Yola. Harvey terkekeh menatap tubuh bagian atas gadis itu, ia tidak pernah membayangkan akan meniduri gadis yang bahkan masih memakai miniset.

Harvey juga merobek rok sekolah Yola hingga tubuh mungilnya kini hanya dibalut pakaian dalam. Pria yang bertelanjang dada itu menindih tubuh Yola kembali dan mencumbu leher gadis itu.

"Ahhhh Harvv hhhh." Yola menjambak pelan rambut tebal Harvey untuk menyalurkan rasa nikmat yang ia dapatkan.

Setelah puas membuat tanda kissmark, Harvey menegakkan tubuhnya dan membantu Yola untuk melepaskan minisetnya.

Sudut bibir Harvey terangkat saat melihat payudara Yola, meski kecil payudara cantik itu terlihat begitu kencang dengan puting pink yang masih malu-malu.

Harvey memajukan wajahnya untuk mengecup puting itu, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Ia menyedotnya bergantian hingga puting kecil itu mulai mengeras, ternyata usaha memang tidak akan mengkhianati hasil.

Setelah puas menikmati payudara Yola, Harvey beranjak berdiri untuk melepaskan celana bahannya. Atensinya beralih pada panties yang membalut surga dunia milik Yola, ia mengusap pelan paha gadis itu sebelum menarik karet pantiesnya hingga terlepas dari tubuh Yola.

Matanya menggelap saat melihat kewanitaan Yola. Kewanitaan itu terlihat sangat menggoda dengan daging yang tebal, bersih tanpa bulu dan memiliki warna pink diluar dan merah di dalam.

Terlebih..... Daging lembut itu belum terjamah sama sekali.

Harvey menekuk kedua kaki Yola lalu melebarkannya. Ia mengamati kewanitaan Yola yang terbuka, oh astaga lubangnya sangat kecil. Apa kejantanannya akan muat di sana? Pikir Harvey dengan khawatir.

"Akhhhhh.... Harv sssshhhh...." Pekik Yola saat Harvey memasukan jari telunjuknya.

Harvey mengeluarkan jarinya, ia memilih untuk melumat kewanitaan Yola. Ini pertama kalinya ia akan melakukan seks dengan wanita yang masih perawan dan ini juga pertama kalinya Harvey melakukan oral.

TOXIC PARTNER 1: AffairWhere stories live. Discover now