Chapter 37

2.6K 266 35
                                    

"Mi amor...... Kenapa meninggalkan aku~~"

Rengekan itu membuat Yola terkekeh pelan, namun ia tak menoleh sama sekali karena sibuk menuangkan adonan pie ke dalam loyang.

Harvey berjalan mendekati istrinya dengan wajah bantal yang terlihat kesal, ia memeluk tubuh Yola dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher wanita itu. "Aku masih sangat mengantuk." Gumamnya.

Yola menuangkan adonan terakhir lalu melepaskan sarung tangan masaknya. Ia mengusap lembut rambut tebal suaminya. "Ayo tidur lagi."

"Temani~~"

"Iya, aku mau memanggang pie dulu." Setelah Yola mengatakannya, Harvey langsung melepaskan pelukannya dan beranjak menuju tempat untuk menonton film.

Yola memasukkan loyang pie ke dalam oven dan mengatur waktu serta suhunya, setelah selesai ia segera menyusul sang suami.

Yola memasukkan loyang pie ke dalam oven dan mengatur waktu serta suhunya, setelah selesai ia segera menyusul sang suami

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harvey terlihat merebahkan tubuhnya di atas sofa lebar sembari menonton film. Saat tahu kedatangan sang istri, Harvey mengangkat tangannya seolah meminta Yola untuk ikut tidur di sampingnya.

Yola merebahkan tubuhnya dan menyambut pelukan manja dari suaminya. "Kau tidak bekerja?" Tanyanya sembari mengusap-usap lembut punggung Harvey.

"Nanti saja." Balas Harvey sebelum membenamkan wajahnya di dada Yola.

Harvey memang lebih sering bekerja di rumah, jikapun harus bekerja di luar rumah, itu saat acara peresmian saja. Pekerjaan lainnya akan dihandel oleh Revo, Harvey sangat membatasi untuk menampakkan diri di depan publik.

Selama 1 bulan ini, Yola lebih banyak beraktivitas bersama Harvey. Pria itu tidak mau ditinggal sama sekali, Yola hanya bisa bergerak bebas jika Harvey sedang berada di ruang kerjanya.

Yola memanfaatkan waktu luangnya untuk mengatur rumah, ia mengubah beberapa desain, aksen dan perabotan. Yola juga membongkar taman dan mendatangkan bunga-bunga segar untuk ditanam kembali sesuai keinginannya.

"Aku mau menyusu." Harvey melepaskan resleting mini dress milik Yola dan mengeluarkan dada wanita itu. Ia langsung memasukkan salah satu putingnya dan menghisapnya dengan kuat.

Yola hanya membiarkannya, ia lebih fokus menonton film di layar besar, toh di rumah itu hanya ada mereka berdua.

Setelah puas menyusu dan tidak merasa mengantuk lagi, Harvey melepaskan puting Yola dan membenarkan pakaian istrinya kembali.

"Yo...." Panggilnya pada sang istri.

Yola menunduk dan memberikan tatapan tanya.

"Kau tidak ingin berbulan madu?"

Yola sontak tertawa mendengarnya. Mereka bahkan sudah menikah 1 bulan, dan suaminya itu baru membicarakan bulan madu?

"Kita di sini saja sudah melakukannya setiap hari." Ujar Yola tertawa kesal.

TOXIC PARTNER 1: AffairWhere stories live. Discover now