Chapter 23

2.5K 255 19
                                    

"Jangan banyak bergerak!" Seru pria yang sibuk membantu kekasihnya berpakaian.

"Aku sudah tidak apa-apa." Kekeh Yola sembari menatap pantulan wajahnya dari cermin.

Istirahat satu hari di rumah sakit sudah cukup baginya, ia akan tetap berangkat ke Las Vegas meski harus bedebat dengan Harvey, ah pria itu terlalu berlebihan.

Harvey berjalan menuju sofa dan duduk di sana, "Banyak yang akan hadir di sana, lebih baik kau tidak usah ikut." Wajahnya terlihat sangat kesal, ia ingin Yola istirahat.

Yola terkekeh, ia mendekati Harvey dan duduk di pangkuan pria itu. "Aku sudah membaik, dua peluru saja tidak akan membuatku mati."

"Tidak ada wanita keras kepala sepertimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada wanita keras kepala sepertimu." Dengus Harvey.

Yola tertawa mendengarnya, ia mengusap sayang pipi Harvey. "Jadi aku boleh pergi?"

Harvey terdiam mengamati wajah cantik kekasihnya, "Cium aku." Yola langsung memanggut bibir sexy pria bermarga Benedict itu.

Harvey menggunakan lidahnya untuk membuka bibir Yola, ia menyusupkan lidahnya untuk masuk dan mulai bergerilya di sana.

Tangan kekarnya bergerak untuk meremas kedua pantat Yola, Harvey menarik keluar lidah Yola dan menghisapnya rakus.

Tubuh Yola bergerak untuk menggesek kejantanan Harvey yang masih tertutup. Ia menjambak rambut tebal pria itu dan semakin memperdalam ciumannya.

Saat nafsu sudah mulai menguasainya, Harvey berniat untuk merobek mini dress yang Yola pakai, namun ia diingatkan bahwa Yola akan segera terbang ke Las Vegas terlebih wanita itu tengah datang bulan. Alhasil ia hanya bisa mengerang pelan, tangannya berganti untuk meremas dengan gemas payudara Yola hingga membuat wanita itu mendesis nikmat.

Ciuman mereka terlepas hingga berlihat benang saliva diantaranya. Bibir cherry Yola terlihat bengkak karena ciuman panas yang berlangsung cukup lama itu.

"Aku akan menyusul ke sana dua hari lagi."

Dengan napas yang terengah Yola hanya menganggukkan kepalanya.

Harvey menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Yola dan menghirup dalam-dalam aroma manis yang keluar dari pori-pori kekasihnya itu. Sedangkan Yola hanya mengusap lembut rambut dan punggung Harvey.

"Aku sangat mencintaimu." Gumam Harvey yang langsung membuat Yola terkekeh.

"Aku juga sangat mencintaimu."

Brakkk

Pintu ruang inap itu terbuka dengan begitu kasar, hal itu membuat Yola menoleh ke arah pintu masuk sedangkan Harvey tak mempedulikannya sama sekali.

"Jadi seperti ini perbuatan kalian di belakangku?"

"Jadi seperti ini perbuatan kalian di belakangku?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TOXIC PARTNER 1: AffairWhere stories live. Discover now