My Little Happiness (SEQUEL OF KEKI) [JISUNG JOHNNY]

PROLOG

Welcome back bareng Den lewat cerita Keki 2

Siapa yang nungguin KEKI 2 update?

Kemarin udh sempet publish cuma pas di pikir lagi agak kurang gitu, jadi aku perbaiki dulu deh

Semoga suka ya

Coba absen dulu pake kota asal kalian disini

Jangan lupa spam komentarnya ya 💚💚

Happy reading guys ♥️

****

Kepada bahagia, tolong singgah bersamaku selamanya

My little happiness (Keki 2)

****

"Sana mas, saya muak liat muka mas."

Renata menatap Arjuna dengan tatapan nyalang, perempuan itu benar-benar merasa kesal saat ini, sementara Arjuna diam mematung di depan pintu dengan koper besar di sampingnya.

"Ren, jangan begitu, saya minta maaf kalau saya ada salah." Arjuna mencoba meraih lengan Renata namun dengan cepat perempuan itu mundur, tidak ingin mendapatkan kontak fisik apapun dengan suaminya itu.

"Udah sana, saya beneran enek liat muka mas, tolong mas pergi dari hadapannya saya sekarang juga."

Arjuna memijit pelipisnya, mencoba mengatur napas dan mengalah, senyumnya terulas, "Kamu mau apa? Mau jalan-jalan iya? Mau shoping? Mau belanja apa? Hari ini kita jalan ya."

"Gak mau, orang saya gamau liat muka mas, malah diajak jalan berdua, jalan aja sendiri sana." Renata masih kekeuh dengan pendiriannya, perempuan itu bahkan sampai melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ren, saya baru pulang loh, masa kamu tega udah giniin saya."

"Masa bodo, udah sana mending mas mandi, saya males banget ngeliat muka mas lama-lama. Mau saya muntah disini? Mau?"

"Baru pulang loh Ren, suami baru pulang tuh di sambut, di peluk, di cium, bukan malah di omelin gini," ujar Arjuna dengan tatapan nelangsanya.

"Jangan salahin saya, salahin anak mas yang emang lagi males ngeliat muka bapaknya."

Tatapan Arjuna turun pada perut Renata yang sudah membuncit, terlihat menggemaskan, setelah bertahun-tahun lamanya mereka berusaha, akhirnya tepat di tahun kesepuluh pernikahan, mereka berhasil di karunia buah hati, kini usiannya memasuki 6 bulan.

Seketika senyumnya mengembang, Arjuna menghampiri Renata berniat untuk mencoba berbicara kepada calon anaknya itu.

Tapi,

"Gausah deket-deket, ihh dibilangin nanti saya beneran muntah disini mas," kata Renata, sebenarnya itu hanya alibi Renata saja, dia ingin protes kepada suaminya itu, yang bekerja tanpa tahu waktu, masa iya seharian sibuk tidak ada waktu luang sama sekali, harusnya malam Arjuna bisa menghubungi, tapi kemarin saat Arjuna pergi dinas dua Minggu hanya dua kali suaminya itu menelfon.

Arjuna menyerah, dengan langkah lunglai dia menggeret kopernya dan naik menuju kamarnya di lantai dua.

"Baru pulang dad?" ujar Andreas saat dia tengah menuruni anak tangga, Renata menatap anak lelakinya itu dengan senyuman, anaknya sudah tumbuh begitu tampan, dibalut kaos hitam dengan paduan kemeja putih dan celana denim.