Mimpi atau nyata?

1.3K 133 59
                                    

Arjuna menepukan kedua pipinya berkali-kali, mencubit bahunya bahkan dia sampai menginjakkan kakinya ke lantai untuk bisa memastikan situasi yang dia hadapi sekarang adalah nyata. Dua hari yang lalu, saat dokter mengatakan bahwa Renata keguguran Arjuna sempat bermimpi yang begitu buruk, sampai sampai jika diingat kembali rasanya dia ingin mencekik lelaki itu saat ini juga.

Arjuna bermimpi bahwa Renata menganggap Sean sebagai suaminya, sementara Renata tak pernah mengenal dirinya. Arjuna awalnya bingung dan mengira Renata menyelingkuhinya namun ternyata setelah bertanya pada Keisha, Sean adalah karyawannya dulu, sosok laki-laki yang selalu marah jika Renata diperlakukan semena-mena oleh dirinya karena laporannya tak selesai. Arjuna ingat, lelaki itu sangat problematik, ternyata dia hanya menunjukan peperangan kepada dirinya untuk menjadi yang terbaik didepan Renata. Untuk saja dia yang menang, jelas saja. Mana bisa Arjuna dikalahkan.

Mendengar Renata memilih untuk berpisah sebentar juga membuat Arjuna takut diserang mimpi buruk.

Jika memang ini hanya sebatas mimpi, Arjuna bisa melaluinya dan setelah bangun nanti semua akan baik-baik saja. Namun jika ini benar nyata, Arjuna bisa gila.

"Kita pisah dulu mas, saya mau tinggal dibandung. Semenjak direnov saya belum pernah nempatin."

"Kan bisa ajak saya Ren."

Renata memalingkan wajahnya, dia terlalu enggak menatap suaminya itu, hatinya masih sakit setiap kali mengingat sikap Arjuna yang seolah menganggap semua masalah rumah tangganya begitu rendah.

"Saya butuh waktu mas, saya pengen memikirkan ulang."

"Tentang saya, tentang El, dan tentang semua yang selama ini jadi beban pikiran saya.

Arjuna meraih sebelah tangan Renata, namun perempuan itu menepisnya.

"Ren, saya tahu saya salah. Tapi tolong jangan jadikan lari dan pergi dari saya sebagai hukumannya."

Renata tertawa miris, "Lucu ya kamu, selama ini kan kamu yang lari dari masalah. Kamu yang pergi mencari masalah itu, sekarang kenapa malah kamu limpahkan semuanya ke aku? Seolah-olah aku harus ngerti apa yang lagi kamu pertahanin."

"Ren, saya ga pernah lari dan pergi sedikitpun dari kamu."

"Saya udah pernah bilang kalau saya gak akan pernah ninggalin kamu Ren."

"Tapi perbuatan dan perjuangan kamu gak buat aku mas. Gimana caranya aku bisa percaya kalau kamu gaakan ninggalin aku sementara kamu diluar sana susah payah mempertahankan keharmonisan keluarga kamu sama Kirana. Puas kamu? Seneng kamu sekarang aku keguguran? Aku gaakan pernah minta kamu pulang lagi kan waktu kalian lagi bahagia di apartemennya Kirana? Aku gaakan tiba-tiba minta kamu pulang buat beliin makanan karena aku ngidam lagi. Puas kan?"

Walau tak begitu kentara, Arjuna tahu, Renata begitu terpukul kehilangan anaknya.

"Ren."

"Sekarang Kirana hamil, kamu akan lebih sering sama mereka, terutama Megan yang sudah bisa dipastikan dia akan minta pertolongan kamu lebih dulu untuk memenuhi kebutuhan ngidam ibunya. Kamu sadar gak kalo kamu sebenarnya ga jauh beda sama orang yang selingkuh diluar sana mas."

Bahu Arjuna turun, jika didepan semua orang dia berani dan begitu pede mengatakan bahwa dia tak akan pernah berpaling dan tak akan menyakiti Renata tapi tidak didepan perempuan itu. Arjuna ketakutan setengah mati, Arjuna bahkan tidak bisa mebayangkan betapa sulit untuk hidup menjadi Renata. Sungguh Arjuna benar-benar tidak memiliki muka untuk mengatakan semua hal-hal penenang untuk istrinya itu.

"Saya lakuin ini demi kamu Ren, demi kita."

"Kamu gak pernah bisa berubah mas, kalau kamu ada masalah kamu bisa bilang sama aku. Kita bisa cari solusinya sama-sama. Tapi kamu? Dari dulu, sampai sekarang kamu gak pernah mau terbuka untuk setiap masalah yang kamu punya. Apa kamu udh ngerasa cukup karena udah cerita sama Kirana yang kamu bilang adik kamu itu? Udah cukup support dari cewek lain sampai-sampai kamu ga pernah minta support sama istri sendiri?"

My Little Happiness (SEQUEL OF KEKI) [JISUNG JOHNNY]Where stories live. Discover now