Manusia kesepian

1.2K 123 54
                                    

Terkadang kita memang harus bisa lebih pengertian terhadap perasaan seseorang

****

"Masih sakit?" Arjuna memberikan sekaleng soda yang dia beli tadi kepada Kirana, saat ini Arjuna sedang berada di apartemen milik perempuan itu untuk menemani karena tadi Kirana meminta bantuan Arjuna untuk kabur dari sang papa, Kirana juga tidak mengerti mengapa di saat situasi sulit seperti itu dia hanya bisa mengandalkan Arjuna yang jelas jelas bukan bagian penting dari hidupnya.

Kirana menengguk minumnya, sebelum akhirnya dia menghela napasnya berat, "maaf ya, ngerepotin lagi."

"Jangan ngomong gitu, kamu bisa hubungi saya kalo papa kamu berulah lagi."

"Saya gak mau Renata salah paham, cukup ulah Megan aja yang bikin Rena jadi uring-uringan," kata Kirana dengan perasaan yang begitu terbebani.

"Saya akan coba beri pengertian ke dia, jangan khawatir."

"Kamu sadar ga si, secara ga langsung kamu udah bikin luka Renata semakin lebar." Perempuan itu menatap Arjuna datar, sungguh Kirana tak ada niat sedikitpun untuk merebut mantan bosnya itu dari Renata, Kirana juga sulit untuk mengontrol anaknya yang memang semakin lama semakin ingin terlihat bahwa dia ingin selalu bersama sang ayah.

Dulu saat Arjuna menawarkan untuk mendonorkan sperma untuk dirinya, Kirana sempat ragu, dia takut jika hal ini justru membuat Arjuna sulit untuk bahagia, benar saja bukan, walaupun bukan keinginannya tapi Megan tetap ada sangkut pautnya dengan semua masalah ini. Harusnya keputusan untuk bungkam kepada Megan tentang siapa bapaknya itu dia lakukan saja, dari pada Megan harus memaksakan takdir yang sebenernya bukan milik mereka berdua.

"Saya cuma ga mau Megan sedih, saya janji saya bakalan lepas tangan kalau kamu sudah menemukan pria yang mencintai kamu dan Megan dengan tulus." Kirana lagi-lagi menghela napasnya dalam-dalam.

"Kamu sudah saya anggap seperti adik saya Na, saya cuma gamau Megan merasa sendirian dan kesepian."

"Tapi Megan jadi selalu pengen lebih, dia jadi lebih pengen bareng kamu setiap hari." Arjuna tersenyum tipis, dia menepuk punggung Kirana pelan.

"Tenang aja, rumah tangga saya gak akan hancur karena masalah seperti ini." Arjuna berusaha menenangkan, keduanya terdiam, terlebih Kirana yang bingung harus dengan cara apa agar mantan bosnya ini tak lagi menuruti permintaan anaknya. Terlebih lagi permintaan untuk berlibur bersama tapi hanya keluarga mereka saja.

"Loh, papa udah lama?" Baik Arjuna maupun Kirana menoleh, menatap perempuan yang kini tengah berdiri di depan pintu masuk sambil membuka sepatunya.

"Baru ko, ini juga udah mau pulang."

"Papa nginep aja ya."

"ENGGAK," tolak Kirana dengan tegas, tidak akan Kirana setujui untuk ide gila anaknya yang satu itu.

"Kenapa si mah, aku nanya papa tapi selalu mama yang mutusin." Anak itu memelas, seperti ingin dikabulkan permintaannya.

"Kamu aja yang nginep dirumah ya." Arjuna mengelus puncak kepala anaknya itu, senyumnya terulas begitu lebar.

"Gamau, nanti ada Tante Renata."

"Megan." Kirana menatap anaknya dengan tatapan marah, sementara Arjuna hanya bisa menenangkan.

"Papa ga bisa kalau nginep disini sayang." Arjuna mencoba memberi pengertian, namun sepertinya Megan tetap tidak mengerti, atau jangan jangan Megan menolak untuk bisa mengerti.

My Little Happiness (SEQUEL OF KEKI) [JISUNG JOHNNY]Where stories live. Discover now