Menjaga

958 96 7
                                    

"Apaan? Yang bener suami Lo begitu?" Keisha membulatkan kedua matanya, dia benar-benar terkejut saat Renata mengatakan bisa saja Arjuna akan menikahi Kirana dan memadu dirinya.

"Ga mungkin mom, kalo itu beneran kejadian El yang bakalan turun tangan langsung."

Keisha yang semula memasang wajah khawatir pun kembali tersenyum saat mendengar pembelaan penuh dari Andreas, Mungin benar anak lelaki itu bukan anak kandung Renata tapi rasa sayang anak itu tak perlu di ragukan lagi, pikirannya sudah bisa menilai mana yang seharusnya ada dan seharusnya tidak ada. Sehingga Keisha pun tak perlu takut jika meninggalkan Renata sendirian.

Hari ini Renata meminta Andreas untuk menemaninya mampir ke rumah Keisha, satu satunya teman kantor Renata dulu yang masih bisa dia hubungi. Renata bersyukur karena sampai saat ini Keisha benar-benar menjaganya dan tak beranjak pergi sedikitpun.

"Tuh El, kasih tahu bapak lo, Renata ini udah sempurna banget buat jadi istri jadi gausah sibuk nyari lagi deh."

Andreas tersenyum jemawa, dia mendusal wajahnya di cermin leher sang Mommy, membuat Renata kegelian sendiri, mengingat usia anaknya ini sudah tak lagi berada dalam masa remaja tapi sifatnya benar-benar begitu manja.

"El sayang mommy, kalo Daddy macam-macam kita minggat dari rumah biar Daddy sendirian."

Renata menatap anaknya tak percaya, "Deal."

Keisha tertawa renyah, dia senang setidaknya ada Andreas yang mungkin saja bisa jadi tameng untuk perempuan itu berlindung, atau jika nanti mantan bosnya itu benar-benar bermain gila di belakang temannya itu, anaknya bisa dengan mudah membantu Renata.

"Duh anak gue udh pada nikah semua si, coba kalo belom gue comblangin satu deh ke anak Lo Ren."

Andreas tertawa sebentar, mungkin hal itu jauh lebih baik dari pada dia harus susah payah mencari untuk menjadi kekasihnya.

Renata membelai surau anak lelakinya itu dengan lembut, "Iya nih, udah Segede gini masih belum juga bawa gandengan kerumah. Cari dong El."

Andreas merenggut, lantas dia meletakan dagunya diatas bahu sang Mommy.

"Cari gandengan ga segampang cari masalah sama tetangga mom," ceplosnya lagi-lagi membuat Keisha dan Renata tertawa.

"Berarti nih tinggal berapa bulan lagi anak Lo lahir?"

Renata mengelus perutnya yang membuncit dengan perasaan senang, "ya kalo gaada halangan dua bulan, eh sekarang tanggal berapa? Udh tengah bulan ya? Berarti satu setengah bulanan lah."

Andreas memastikan dengan melihat kalender di ponselnya sebelum akhirnya dia ikutan mengangguk, "Betul, ahh gasabar adekuu lahir." Andreas terlihat begitu antusias, memang benar sejak awal kehamilan Renata anak itu selalu paling perhatian, ikut menjaga kesehatan sang mommy maupun calon adiknya nanti, Andreas tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya akan lebih seru dengan anggota baru di keluarga mereka.

Saat tengah asik berbincang, Andreas merasakan ponselnya bergetar, saat di lihat ternyata itu pesan dari sang papa yang bertanya apakah Arjuna harus menjemput Andreas dan Renata untuk berangkat ke rumah neneknya secara bersamaan.

Memang setelah ini mereka akan ada makan malam bersama dikeluarga sang mama, yaitu Sydney, sudah lama sejak kepergian sang Oma, Andreas berkunjung kerumah sodaranya itu.

"Suruh duluan aja, nanti kita berangkat dari sini langsung."

Andreas menganggukan kepalanya, paham dengan instruksi sang mommy, agar tidak telat dan buang-buang waktu juga, soalnya arah rumah Keisha dan kantor Arjuna tidak searah, itu pasti akan memakan waktu banyak.

My Little Happiness (SEQUEL OF KEKI) [JISUNG JOHNNY]Where stories live. Discover now