Truth or Dare || 09.

3.3K 324 2
                                    


"Tanpa sadar, tuhan sudah menjodohkan kita."

• Anindira Rayline •

~•~

~•~

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

~•~

"Kak Juan? Kok cepat?" Anin menoleh saat suara pintu terbuka, dan itu adalah Juan.

"Males lama-lama di sana," katanya lalu merebahkan kepalanya di pangkuan Anin.

"Ada masalah?"

"Di sana sumber dari masalah," ucapnya santai.

"Nggak boleh gitu Kak, mereka juga orang tua Kak Juan. Tanpa mereka, Kak Juan nggak ada di dunia ini." Anin berkata lembut mengusap rahang kokoh suaminya.

"Gue nggak akan kayak gini, kalau bukan mereka duluan yang mulai."

"Kak," panggil Anin lembut, perlahan cowok itu membuka matanya.

"Boleh aku tau, alasan Kak Juan terima aku." bertanya serius.

"Lo lupa, kejadian sekitar lima tahun yang lalu?" bukannya menjawab, Juan justru bertanya balik.

Memberikan pertanyaan yang membuat Anin bingung. "Memang apa?" Juan menghela napas.

Tak!

Suara sentilan di kening Anin cukup membuat cewek itu meringis. "Sakit Kak!!" pekik Anin mengusap jidatnya.

"Makanya punya otak, sering di isi. Biar nggak pikun." ledeknya.

Anin memanyunkan bibir, sambil mengusap kening yang terasa panas, dia pikir tenaganya nggak besar apa ya. Gerutu Anin dalam hati.

Mencoba mengingat kejadian sekitar lima tahun lalu, hingga pikirannya berkelana pada kejadian itu.

Flashback

"Hiks_ Hiks_" seorang gadis berseragam putih biru tengah duduk meringkuk di pinggir jalan.

Tak ada seorang pun di sana, jalanan terlihat sepi. Hari mulai gelap, langit berwarna orange sudah terlihat.

Tapi gadis itu tak berniat beranjak dari duduknya, ia justru menangis dengan tubuh bergetar.

"Hai!" seorang anak laki laki yang juga memakai seragam putih biru namun beda sekolah itu, menghampiri gadis tersebut.

Gadis berambut panjang di kuncir kuda itu tampak kaget, reflek ia mundur ketika anak laki itu mendekat. "Siapa kamu?" meski takut ia mencoba bertanya.

"Orang jahat!" jawabnya dengan tampang santai sambil mengunyah permen karet.

"Aku nggak punya apa-apa, tolong jangan jahatin aku." pintanya sangat memelas.

Truth Or Dare (Proses Terbit)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon