Truth or Dare || 26.

2.1K 223 5
                                    

"Jangan selalu mengatakan jika tidak pantas. Sejatinya, yang menilai adalah tuhan, bukan manusia.

• Truth or Dare •

.
.
.
.
.

...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...




***

"Bangsat!" maki Juan, mendorong kasar perempuan yang datang tiba tiba langsung mencium pipinya.

Perempuan yang tak lain adalah Kaia tersungkur dengan bokong mendarat mulus dilantai. "Juan, lo kok tega sih." ujarnya bernada manja sambil berdiri.

"Juan, lo kok tega sih_" saut Vino yang meniru gaya bicara Kaia. "Geli gue_ ih." Vino bergidik ngeri, bahkan bulunya terlihat berdiri semua.

"Jauhin tangan lo dari tubuh gue!" peringat Juan tegas, namun perempuan itu sama sekali tidak takut.

Kaia justru bergelayut manja, bahkan menempelkan kepalanya di pundak besar Juan. "Nggak mau. Gue maunya sama lo, gue senang. Akhirnya bisa nyingkirin anak pembunuh itu. Dengan gini, gue bebas sama lo kan? Lo juga pasti mau sama gue," ucapnya yang seolah sangat percaya diri.

"Bim," panggil Juan pada sahabatnya itu.

"Hmm?" Juan memberi kode yang bisa di tangkap baik oleh Bimo.

Bimo mengeluarkan ponselnya, entah apa yang di lakukan cowok itu, namun setelah beberapa menit.

Bimo menunjukkan sebuah video pada Kaia. "Lo pilih menjauh dari Juan, atau video aib lo. Gue sebarin, sama seperti lo nyebarin foto Anin," ancam Bimo tegas.

Sontak Kaia menciut, perlahan ia menjauh dari tubuh Juan. "Sialan, awas kalian!" tunjuk Kaia pada Bimo, Vino dan Alex.

Kaia bergegas pergi dari kelas Juan, beberapa murid yang melihat adegan itu hanya mampu diam, dan ada juga menahan tawa ketika melihat Kaia jatuh tersungkur.

"Sst_ gimana rasanya di cium soang?" Juan tak menjawab pertanyaan Vino, ia hanya menatap datar sambil mengusap usap pipi yang bekas di cium Kaia.

Pipinya telah ternodai, padahal hanya Anin yang boleh menciumnya, dasar cewek sinting, gatel, murahan, nggak tau malu. Maki Juan dalam hati.

"Memang keturunan soang sih dia, kerjaan nyosor mulu."

"Kenapa nggak lo langsung sebar aja sih tadi, itung-itung balas dendam karena dia sudah fitnah Anin!" greget Alex.

"Sabar woy, tunggu tanggal mainnya." jawab Bimo, menyimpan lagi ponselnya kedalam saku.

Juan beranjak dari duduknya, ia sudah tidak ada lagi mood untuk ikut pelajaran. "Mau kemana lo?" tanya Bimo heran.

Truth Or Dare (Proses Terbit)Where stories live. Discover now