Truth or Dare || 17.

2.5K 275 12
                                    

"Seorang istri tidak akan membiarkan suaminya kesusahan sendirian, pun dengan suami. Itulah arti pernikahan sesungguhnya."

• Anindira Rayline •

~•~

~•~

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

~•~

***

Kota Jakarta hari ini terasa begitu panas. Juan yang sedang menjalani hukumannya terlihat beberapa kali menyeka keringat yang membasahi wajah dan tubuhnya.

Ia baru saja selesai mengumpulkan sampah di pinggir lapangan dan beberapa tempat lainnya, Padahal tempat sampah begitu banyak, tapi masih saja ada yang membuang sembarangan.

Setelah berurusan dengan sampah, ia berlanjut mengepel dan membersihkan kamar mandi.

Mungkin karena Juan jarang melakukan pekerjaan seperti itu, membuatnya kelelahan. Dia duduk beristirahat terlebih dahulu di koridor sekolah yang kosong.

Sudah jarang ada anak murid yang lewat karena memang jam pelajaran sudah selesai.

Juan meluruskan kakinya, mengipas wajahnya memakai baju seragam yang dia lepas. Saat asyik beristirahat, ia di kejutkan oleh seorang perempuan yang baru saja keluar dari salah satu kamar mandi yang nantinya akan dia bersihkan.

"Anin!" se pemilik nama menoleh kebelakang, ia terkejut ada Juan di situ.

Juan segera berdiri lalu menghampiri Anin. "Lo ngapain di sini?" tanyanya bernada datar.

"Kak Juan nggak lihat aku baru selesai apa?" ledeknya.

Menunjukkan peralatan mengepelnya pada suaminya, Anin sama sekali tidak takut dengan wajah datar yang di perlihatkan oleh Juan.

"Ngapain lo ngerjain tugas gue? Sini!" Cowok itu ingin merebut barang yang Anin pegang.

"Nggak!" tolaknya, menaruh peralatan itu di belakang tubuhnya.

"Kasih ke gue!" nada bicara Juan mulai berubah. Dengan sorot tajam matanya.

Sebenernya Anin takut, apalagi tatapan itu, begitu menusuk ke hati. "Nggak Kak_!' biarin aku bantuin Kak Juan. Hukuman Kakak, berarti hukuman aku juga." Tekan Anin, menolak permintaan Juan.

"Et!" Anin mengacungkan telunjuknya di depan wajah suaminya, saat Juan ingin protes.

"Kalau Kak Juan nggak kasih izin," jeda sejenak Anin menyodongkan tubuhnya, lali berbisik di telinga kiri Juan. "Nanti malam Kak Juan tidur di luar, dan jangan harap minta lebih." tanpa sadar Juan menelan ludah, matanya berkedip beberapa kali, kenapa ancamannya sangat melemahkan nya.

Ia masih ingin protes, tapi takut juga dengan ancaman yang Anin berikan, mana mau dia tidur di ruang tamu. Tidak bisa memeluk Anin sebelum tidur seperti ada yang kurang.

Truth Or Dare (Proses Terbit)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt