Truth or Dare || 11.

2.9K 280 10
                                    





"Arti kata pasangan, ia akan selalu ada bukan di saat kamu senang saja, tapi di saat kamu susah."

• Juandra Abimanyu •



'°'

~°~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~°~



"Ya ampun Anin!!" pekik Juan ketika tiba di dapur, melihat asap mengepul di atas kompor.

Tersadar dari lamunan, Anin buru buru mematikan kompor tersebut, berniat menarik wajan kecil ia justru terkena panas dari wajan itu.

"Aw!!" mengibaskan tangannya yang terasa perih dan panas.

"Shit!" tanpa sadar Juan mengumpat saking kesalnya.

Menarik Anin menuju wastafel, lalu menyiram jari yang terkena minyak dan juga wajan panas. "Maaf," sesalnya.

"Kalau lagi ngelamun nggak usah masak! Lo mau bakar satu gedung ini?" marah Juan tanpa memandang kearah istrinya.

Dia marah bukan masalah lain, ia hanya tidak ingin Anin mencelakai dirinya. "Duduk!" perintahnya begitu tegas, lalu ia mengambil kotak obat di dalam laci.

Duduk si samping istrinya, Ia memperhatikan luka merah di kulit putih tangan kanan Anin. "Sebenarnya apa yang lo pikirin. Sampai-sampai mau bakar apartemen?" tanya Juan sekaligus meledek.

Anin lebih memilih diam, ia hanya memandang tangannya yang di obati, dan wajah kesal suaminya bergantian.

"Soal tadi malam?" Akhirnya Anin mengangguk pelan.

Selesai memberi salep di luka bakar tangan istrinya, Juan menatap dalam wajah Anin yang masih setia menunduk.

"Lihat gue!" titahnya.

Menarik napas kasar Juan menggeser duduknya agar lebih dekat. "Lihat gue Anindira Rayline Abimanyu!" tekannya.

Anin perlahan mendongak menatap mata tajam suaminya yang begitu dekat. "Sudah berapa kali gue bilang, jangan takut. Apapun yang mereka lakukan, lo nggak boleh lemah!"

"Lo nggak ngerasa ngelakuin apa yang di tulis di pesan itu kan?" Anin menggeleng pelan tanpa memalingkan tatapan dari Juan.

"Kalau gitu apa yang lo takuti?"

"Besok apapun yang terjadi hadapi. Lo kayak gini, buat mereka senang. Lo mau lihat mereka senang di atas penderitaan lo?" lagi Anin menggeleng.

"Gue nggak mungkin juga, diam aja lihat lo di giniin."

"Tadi malam yang ngelakuin, Kaia kan?"

"Nggak usah bohong!" lanjutnya ketika Anin mencoba mengelak.

"Iya Kak," setelah hanya diam Anin pun mengeluarkan suaranya, memandang Juan dengan tatapan sulit di jelaskan.

Truth Or Dare (Proses Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang