Truth or Dare || 13.

2.7K 312 19
                                    

Siang Guys.. Sebelum baca part ini, aku mau berterima kasih karena kalian sudah suka sama ceritanya sampai ada yang minta double up.

Aku nggak bisa janji, Bisa up double kalau aku sempat ya. karena di situ juga aku sudah tulis jadwal TOD up hari apa aja.

Oke jangan lupa vote dan komennya, enjoy be happy..

.
.
.
.
.
.
.
.









"Selalu ada kata Andai, di saat seseorang sudah melakukan kesalahan.

• Anindira Rayline •

~•~

~•~

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

~•~

"Kak Juan yakin, masih bisa naik motor?" melihat kondisi Juan berjalan sedikit pincang membuat Anin khawatir.

Bimo sempat menendang tulang kering Juan sebanyak dua kali, walaupun hanya dua kali, namun mampu membuat cowok itu kesakitan dan terpincang.

"Tenang aja, naiki lo juga gue masih sanggup."

"Aw!!" pekik Juan saat Anin memukulnya tepat di tempat yang lebam.

"Sakit Anin!!" geram Juan, menekan nama sang istri.

"Kak Juan sih, ke situ mulu ngomongnya," sewot Anin menatap Juan kesal.

Juan hanya terkekeh sesaat. "Buruan, lo harus obati luka gue." katanya merangkul pundak Anin untuk pegangan ketika ia berjalan.

"Iya," jawabnya, mereka saat ini tengah menjadi bahan tontonan para siswa dan siswi yang masih berada di sekolah.

Jam pelajaran memang sudah selesai, tapi masih ada beberapa murid yang masih memiliki kegiatan, melihat Juan dan Anin berjalan berdua di koridor sangat tidak mereka suka.

Terlebih para siswi yang sangat tidak suka kepada Anin, setelah beredar foto itu, dan kabar jika Juan akan di keluarkan dari sekolah. Semakin membuat mereka membenci Anin, dan menyalahkan perempuan itu.

"Pelan-pelan Kak," setibanya di parkiran, Juan diam sejenak merasakan nyeri di perut dan punggung.

"Apa kita naik taksi aja?" ia tak tega melihat wajah kesakitan yang di perlihatkan oleh Juan.

Menarik napas sejenak, Juan menoleh memberi gelengkan. "Nggak usah, nanti ribet lagi yang ngambil motor. Gue pelan-pelan aja," putusnya, lalu memakai helm.

Juan benar benar membawa motor sportnya sangat pelan, waktu yang biasanya hanya membutuhkan sekitar lima belas menit, kini hampir tiga puluh menit.

Di tempat yang berbeda, terlihat tiga cowok tengah duduk santai di salah satu cafe, satu di antara mereka sedang termenung. Mengaduk aduk minumannya yang ia pesan.

Truth Or Dare (Proses Terbit)Onde histórias criam vida. Descubra agora