Bab 3

11.4K 819 14
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

ʕ•ﻌ•ʔ

Aqila dibuat galau hari ini karna dari tadi pagi hingga kini matahari sudah berada ditengah tengah langit syauqi tidak kelihatan sama sekali.

Biasanya syauqi yg selalu bersama abangnya, kini diganti oleh jazir dan juga akbar. Ingin sekali aqila menanyakan keberadaan syauqi pada zayn tapi dirinya sangat malu.

Aqila duduk di masjid sendirian dan hanya ada beberapa santri putri yg masih berada disana. Entah mengapa aqila sangat merindukan syauqi sang pujaan hatinya.

"mbak, aqila balik dulu nggih assalamualaikum " pamit aqila pada mbak santri yg sedang duduk bersama.

"Waalaikumussalam, nggih ning" jawab dari semua mbak santri itu.

Aqila turun dari masjid dan menaruh sajadahnya diatas kepalanya, karna panas. Aqila serasa tidak bersemangat kali ini gara gara tak ada syauqi dan sama sekali tidak mengabarinya.

Saat sampai di ndalem, aqila menemukan jefri yg sedang duduk disofa sembari memakan cemilan. Aqila berinisiatif untuk menghampiri pamanya itu, siapa tau jefri tau kemana syauqi.

"paman... " panggil aqila duduk di sofa depan jefri.

"apa aqila" saut jefri menatap aqila.

"mau nanya boleh ga paman??" tanya aqila yg langsung dibalas dengan anggukan oleh jefri.

"paman tau ga syauqi pergi kemana?? "

Jefri mengerutkan dahinya heran, tak biasanya aqila menanyakan santri putra pada nya. "syauqi pulang, katanya ada acara dirumahnya" jawab jefri yg masih menatap aqila heran.

Aqila merosotkan bahunya sedih, "berapa hari katanya?" tanya aqila lagi. Aqila sepertinya akan sangat rindu pada as-syauqi itu jika sang pujaan hati pergi dari pondok dalam waktu lama.

"satu minggu" jawab jefri yg semakin membuat aqila sedih.

"syukron paman, aqila ke atas dulu" ujar aqila langsung berdiri dan pergi ke lantai dua lebih tepatnya ke kamarnya.

Saat tiba dikamarnya aqila membuka mukenahnya dan juga menaruh alat sholatnya di kursi belajarnya, aqila duduk dikasur dan langsung memainkan ponselnya.

"pengen deh punya nomernya syauqi... " gumam aqila menatap room chatnya yg sangat sepi.

"tapi masa panggilnya syauqi, em gus syauqi aja kan bentar lagi jadi suami qila" monolog aqila yg diakhiri kekehan kecil.

"gua syauqi, qila kangen.... "

Aqila melempar pelan ponselnya dan pergi ke jendela, aqila sedikit membukanya dan melihat kawasan pondok yg sangat sepi. Aqila menghembuskan nafasnya pelan, aqila benar benar dimabukkan oleh cinta kali ini.

Syauqi sedang berada dikamarnya, syauqi duduk dikasurnya sembari memegang ponselnya. Syauqi ingin sekali mengirim pesan pada aqila, karna tadi sebelum berangkat zayn memberikan nomer aqila entah untuk apa.

Syauqi tau pasti aqila sangat sedih karna dirinya pergi dari pondok selama satu minggu ke depan, syauqi juga sudah membicarakan masalah wasiat dari farhan dan juga khitbahannya.

Ayah dan mama syauqi sangat menyetujui hal itu, karna mama syauqi sangat ingin memiliki menantu seperti aqila. Bukan karna status aqila yg menjabat sebagai ning, akan tetapi sikap aqila yg sangat baik dan juga ramah.

Mama syauqi pernah bertemu aqila saat mama dan ayah aqila pergi untuk menjenguk syauqi, kesopanan aqila yg membuat mama bahkan ayah syauqi sangat ingin aqila menjadi menantu mereka.

Ayah syauqi mengajar dipondok Al-Jauhariyah lebih tepatnya di Mojokerto. Namun, ayah syauqi memberi nasehat untuk lebih extra menjaga aqila yg umurnya masih sangat muda dan juga lebih banyak menggunakan emosi saat ada suatu masalah.

"chat apa nda yah... " gumam syauqi yg dibuat galau oleh nomer aqila.

"bismillah chat aja deh"

Syauqi menarik nafasnya dan membuangnya kembali, syauqi mulai mengetikkan pesan pada aqila si pujaan hatinya. Jantung syauqi sudah seperti pindah ke kaki saat menemukan nomer aqila online.

     Ning Aqilaa

As-Syauqi :
Assalamualaikum ning

Aqila Al-Hasan :
Waalaikumussalam, siapa nggih?

As-Syauqi :
Muhammad Lutfi As-Syauqi

Aqila Al-Hasan :
Eh, dapat dari mana nomer saya?

As-Syauqi :
Gus zayn, tapi bukan saya yg minta

Aqila Al-Hasan :
Ohh ga papa, tapi beneran gus syauqi pulang satu minggu??

As-syauqi :
Ya allah ning, jangan panggil gus... Iya bener saya pulang satu minggu karna ada acara

Aqila Al-Hasan :
Ga papa lagian bentar lagi bakal jadi suami saya, juga bakal dipanggil gus

As-Syauqi :
Ada ada saja, kalau begitu saya akhiri dulu assalamualaikum

Aqila Al-Hasan :
Waalaikumussalam...

Syauqi menggigit bibir bawahnya kuat kuat, karna tak ingin senyumnya terbit sekarang. Entah mengapa syauqi biaa oleng gara gara aqila, ning cantiknya itu.

"syauqi... " panggil mama syauqi yg tiba tiba membuka pintu kamarnya.

"e-eh mama..." saut syauqi menyengir menatap mama tercintanya itu.

Mama syauqi hanya geleng geleng kepala dengan sikap anak satu satunya itu. Jadi sebenarnya syauqi adalah anak kedua, akan tetapi kaka laki laki syauqi mati dibunuh oleh kawannya sendiri.

"cie lagi senyum senyum" goda mama syalwa duduk disebelah anak tercintanya itu.

"apaan sih mama..." rengek syauqi sembari mengerucutkan bibirnya.

Mama syalwa memeluk syauqi dengan erat, ia tak menyangka jika putra nya ini akan meminang seorang gadis cantik dan juga akan menjadi pasangan hidup gadis itu.

"mama, syauqi pengen cepet cepet nikah sama dia" rengek syauqi yg masih berada dipelukan mamanya.

"ya allah anak mama udah kebelet nikah nih" goda mama syalwa mengusap kepala anaknya.

"ish mama... "

Mama syalwa melepaskan pelukannya dan menatap anaknya itu, "mama cuman mau bilang... Jaga calon istri kamu itu sampai dia sah untuk kamu. Mama kasihan sama dia karna udah ga punya orang tua, jadi sebisa mungkin kamu bisa bahagiain dia" ucap mama syalwa lembut.

Syauqi mengangguk dan tersenyum menatap mamanya, syauqi akan bertanggung jawab atas nama aqila dan juga akan menjaga aqila dengan setulus hatinya.

~♥~

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

085645427644 (author)
+62 877-0324-0306 (Oci)
+62 895-3951-13875 (Enggar)

Ning Cantikku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang