Bab 18

7K 498 5
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@aqila.alhasan
@lutfi.syauqi
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@jain.alhasan
@aliza_abelia

🌸🌸🌸

Satu minggu sudah Aqila dan Syauqi menjadi pasangan suami istri. Syauqi juga sudah mulai terbiasa tinggal bersama Aqila, begitupun sebaliknya.

Hari ini, tepat pada hari senin adalah hari pertama Syauqi sekolah diluar pondok. Karena pada awalnya Syauqi hanya sekolah umum di dalam pondok dan juga semua nya didalam pondok.

Syauqi sedang duduk di tepi kasur nya dan menatap Aqila yg sedang berdiri di depan cermin, sepertinya Aqila sangat sibuk dengan khimar dan cadar nya.

"sayang..." panggil Syauqi pada Aqila yg masih sibuk dengan aktivitasnya itu.

"ada apa suamiku tercinta??" sahut Aqila memutar badannya menghadap suami tercintanya itu.

Syauqi masih tidak menjawab, Syauqi sendiri sedikit ragu dan juga malu untuk berbicara sesuatu yg sangat penting baginya pada Aqila.

Aqila berjalan menghampiri Syauqi yg sedang duduk dan memasang wajah gelisah. Aqila duduk dibawah kaki Syauqi dan menatap wajah tampan suaminya yg sedikit murung itu.

"kenapa sayang??" tanya Aqila mengusap tangan Syauqi.

"nanti aku beda kelas yah sama kamu??"

Aqila menganggukkan kepalanya dan terus menatap wajah Syauqi. Aqila rasa Syauqi tidak mau jauh jauh dari dirinya, karena Syauqi sendiri sudah sangat dekat dengan Aqila hingga tidak mau jauh jauh dan selalu nempel.

"tapi aku ga mau jauh dari kamu...." rengek Syauqi mengerucutkan bibirnya lucu.

"ihh nanti pas istirahat nanti sama aku, nanti aku langsung bilang kalo kamu itu suami aku"

Syauqi membelalakkan matanya, Syauqi sendiri takut warga sekolah disana berpikiran buruk tentang pernikahan dirinya dengan Aqila.

"tapi..."

"udah ga papa sayang... Aku udah bicarain ini sama kepala sekolah, tenang aja aku yg urus nanti. Kan aku ketua osis disana jadi santai aja" ujar Aqila sembari mengusap pipi mulus suaminya itu.

Syauqi mengangguk dan tersenyum menatap separuh wajah istrinya itu. Entah mengapa jantung Syauqi selalu berdetak sangat kencang ketika melihat dua manik mata Aqila yg sangat indah.

Syauqi mendekatkan wajah nya dan mengecup kening Aqila. Aqila memejamkan matanya dan merasakan kecupan hangat dari Syauqi yg selalu membuat dirinya serasa melayang.

Syauqi mengakhiri kecupan nya dan tersenyum menatap Aqila, sungguh Syauqi sudah kecanduan melihat wajah cantik Aqila yg sangat mempesona itu.

Syauqi berdiri dan mengambil tasnya dan mengajak Aqila untuk kebawah. Mereka berdua belum sarapan sama sekali, Syauqi juga mempunyai maag jadi tidak bisa telat makan.

Saat turun kebawah, diruang tamu sudah ada Jazir dan Akbar. Mereka berdua sepertinya sedang mengobrol santai bersama diruang tamu sembari memakan cemilan diruang tamu.

Syauqi dan Aqila langsung pergi ke dapur dan duduk di meja makan. Di meja makan sudah ada Zayn dan Aliza, tak lupa si kembar tengil itu.

Tak hanya mereka, disana juga ada Jefri dan keluarganya. Aqila mengambil piring dan mengambilkan nasi untuk suaminya, itu sudah menjadi kebiasaan Aqila setelah menikah.

Semua makan dengan tenang, tapi tidak dengan Hasan dan Husein. Mereka berdua sibuk merebutkan sendok kecil yg biasa digunakan Aliza untuk menyuapi mereka berdua.

Setelah sarapan dua sejoli itu langsung berangkat ke sekolah. Mereka berdua pergi ke sekolah menggunakan sepeda motor milik Farhan dulu yg sekarang biasanya digunakan oleh Zayn atau Syauqi.

Mereka berdua sudah seperti orang berpacaran, padahal mereka sudah diikat dengan ikatan suci. Aqila sendiri sangat senang karena bisa memiliki lelaki seperti Lutfi As-Syauqi itu.

"disana cuman kita yg nikah muda??" tanya Syauqi pada Aqila yg sedang menatap jalanan.

"em ada kok beberapa dari ade kelas sama kelas kaka kelas aku" jawab Aqila melirik Syauqi dari spion motor.

Syauqi hanya menganggukkan kepalanya paham. Syauqi terus melirik Aqila dari spion motor, entah mengapa Syauqi terus ingin menatap mata Aqila yg sangat cantik itu.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua sampai disekolah SMA Sabilillah. Syauqi memarkirkan motornya di tempat parkir khusus siswa, kemudian Syauqi menyuruh Aqila untuk turun.

Syauqi langsung memegang jari kelingking Aqila yg sangat mungil itu. Aqila langsung berjalan dan Syauqi berada dibelakang nya dengan memegang jari kelingking Aqila.

Semua siswa dan siswi melihat Aqila, terutama Syauqi. Siswi disana langsung heboh ketika melihat Syauqi memegang jari kelingking Aqila, akan tetapi mereka tidak bisa memiliki Syauqi.

Aqila mengantar Syauqi ke kelasnya terlebih dahulu, sungguh Aqila sedikit risih karena dirinya terus diperhatikan oleh para siswa dan siswi.

"ini kelas kamu" ujar Aqila berhenti berjalan dan menghadap Syauqi.

Syauqi mengangguk dan tersenyum tipis. Aqila mencium tangan dan telapak tangan Syauqi, sungguh Aqila sedikit resah karena takut suami tercintanya itu digoda oleh siswi gatal dikelas 3 IPA SMA Sabilillah itu.

Ketika hendak pergi tiba tiba Fathan datang dengan menggendong tas kesayangannya. Fathan berhenti didepan Syauqi dan Aqila, Aqila membalikkan badannya kembali menghadap dua pria itu.

"Fathan" ucap Fathan sembari menjulurkan tangannya pada Syauqi.

"Syauqi" balas Syauqi menerima juluran tangan Fathan.

Fathan tersenyum simpul, begitu juga dengan Syauqi. Seperti nya Fathan akan menjadi teman pertama Syauqi di sekolah barunya ini.

"bapak Fathan... Tolong jagain suami saya, kalo sampe lecet dikit.... Awas!"

Aqila langsung pergi meninggalkan dua pria tampan itu. Aqila langsung pergi ke kelasnya untuk menemui dua sahabat sinting nya yg sangat cantik dan menawan itu.

Syauqi tertawa kecil, begitu juga dengan Fathan. Fathan mengajak Syauqi untuk masuk ke dalam kelasnya, seperti nya Syauqi akan menjadi sahabat barunya setelah Riki rese itu.

Fathan menyuruh Syauqi untuk duduk disebelah nya, karena mulai sejak awal masuk kelas 3 Fathan duduk sendirian. Jika ada Riki dirinya akan duduk bersama Riki, namun Riki sendiri masih kelas 2.

"em enak nya pake gue-lo atau aku-kamu nih?" tanya Fathan sedikit canggung.

"aku-kamu aja, biarlah lebih sopan" jawab Syauqi ramah.

Fathan mengangguk dan tersenyum kaku, sungguh dirinya bingung harus berbicara apa dengan Syauqi. Fathan harus bisa kalem dan sopan pada Syauqi, karena Syauqi adalah gus dan bisa bisa dirinya terkena amukan Aqila jika dirinya tak sopan pada Syauqi.

🌸🌸🌸

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat di dalam part ini, sekian terima kasih.

Ning Cantikku [TAMAT]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon