Bab 20

7.7K 490 5
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@aqila.alhasan
@lutfi.syauqi
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@jain.alhasan
@aliza_abelia

~ S & A ~

Fathan dan Syauqi berjalan beriringan pergi ke kelas mereka, karena jam istirahat sudah berakhir. Syauqi masih berada diluar karena teman teman nya masing memanggil dirinya, sedangkan Fathan masuk terlebih dahulu ke dalam kelas.

Langkah Fathan berhenti ketika melihat Calista bersama dua sahabatnya sedang meracik sesuatu. Fathan bediri dipinggir pintu sembari melihat apa yg sedang mereka lakukan disana.

"fiks Syauqi bakal langsung rayu rayu lo ta" ucap Nandini dengan girang.

"ya dong udah gue cantik, pasti langsung di gituin gue" balas Calista dengan pede nya.

Fathan sudah tau, pasti Calista sedang mengincar Syauqi. Padahal Calista sudah mengetahui jika Syauqi adalah suami sah Aqila, akan tetapi Calista tetap mengincar Lutfi As-Syauqi itu.

"ngapain kalian??" tanya Fathan dengan nada dinginnnya.

"eh e-engga kok Fathan..." jawab Calista kaget dengan kehadiran Fathan.

Fathan langsung berjalan dan mengambil botol air mineral dan membawanya pergi. Calista dan dua sahabatnya, langsung terdiam dan bingung harus berbuat apa.

"jangan sampai lo hancurin hubungan Syauqi dan Aqila, kalo lo masih kekeh buat hancurin hubungan mereka, jangan harap lo bisa melihat dunia ini kembali" ucap Fathan dengan nada dinginnya.

"gue ga mau hubungan sahabat gue hancur, gara gara cewe murahan kaya lo!!" lanjut Fathan yg mulai meninggikan suaranya dan meninggalkan kelas.

Calista hanya mendengus kesal dan menatap tajam Fathan yg sedang berjalan keluar kelas sembari membawa botol air mineral yg sudah ia campur dengan obat.

"sialan!" umpat Calista mengepalkan kedua tangannya erat.

~ S & A ~

Syauqi dan Aqila sudah berada diperjalanan pulang, mereka berdua sangat menikmati perjalanan sembari melihat lihat jalanan kota Jogja pada sore hari.

Syauqi mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang dan tenang sekali. Syauqi sendiri tidak suka kebut kebutan, melihat orang kebut kebutan saja Syauqi sudah sangat kesal.

"sudah sholat ashar??" tanya Syauqi pada Aqila.

"belum mas... Aila sih pengennya sholat bareng mas" jawab Aqila yg diakhir cengirannya.

"nanti pas sampai langsung mandi, trus sholat yah" titah Syauqi dengan lembut.

"iya mas cauqi yg ganteng nya ma shaa allah"

Syauqi tertawa kecil mendengar jawaban Aqila, sungguh Aqila selalu bersikap seperti anak anak yg membuatnya gemas sendiri. Syauqi sendiri tidak masalah dengan sikap Aqila, asalkan ketika hal serius Aqila juga bersikap serius.

Untuk hari ini Syauqi menjalani harinya biasa biasa saja, untuk perihal sekolah, Syauqi juga menjalaninya dengan tenang. Syauqi tergolong orang yg kalem dan juga tenang dalam menghadapi suatu masalah.

Syauqi juga sangat tidak suka untuk memperpanjang suatu masalah yg kurang penting dan juga malas untuk berdebat. Syauqi lebih suka mengalah dan menyelesaikan suatu masalah dengan cara yg baik.

Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya Syauqi dan Aqila sampai di pondok Al-hikmah tempat mereka tinggal. Syauqi memarkirkan motornya di garasi dan menyuruh Aqila untuk masuk terlebih dahulu.

Aqila langsung masuk ke ndalem dan meninggalkan Syauqi yg masih berada di garasi. Syauqi keluar dari garasi sembari menggendong tasnya di bahu kanannya, sungguh hari ini adalah hari yg melelahkan bagi Syauqi.

Syauqi masuk ke ndalem, di ndalem tidak ada orang sama sekali. Sepertinya orang orang masih sibuk dan masih menjalankan kegiatan mereka masing masing.

Syauqi masuk ke dalam kamarnya dan tidak ada Aqila, sepertinya Aqila sudah berada di dalam kamar mandi. Syauqi menaruh tas nya di kursi belajar Aqila dan duduk di tepi kasur.

Dikasur sudah ada baju Syauqi, sepertinya Aqila sudah menyiapkan nya dari awal. Dikasur sudah ada kemeja berwarna hitam, sarung hitam dan beberapa pakaian Syauqi lainnya.

Tak lama kemudian Aqila keluar dari kamar mandi, Aqila juga sudah memakai kemeja dan sarungnya. Aqila berjalan dan duduk disamping Syauqi, Syauqi sedikit menggeser tubuhnya karena takut dirinya membatalkan wudhu istrinya.

"mas sana mandi... Katanya mau sholat, lepas itu boleh deh manja manja" suruh Aqila menatap suaminya yg sedang menatap ke bawah itu.

"iya cantik..."

Syauqi berjalan sembari membawa pakaiannya ke dalam kamar mandi. Syauqi sendiri tak mau membuat istrinya marah atau kesal sekali pun, karena ia tak suka melihat istrinya itu marah apalagi menangis.

Syauqi berjanji untuk menjaga Aqila dan membahagiakan Aqila dunia akhirat. Syauqi tak akan membiarkan satu tetes air mata kesedihan menetes dari mata Aqila yg sangat indah itu.

*trauma dengan kata janji") kalo inget janji pasti inget nya sama parhan shofia.

Beberapa menit kemudian, Syauqi keluar kamar mandi dengan rambutnya yg masih basah. Saat keluar dari kamar mandi, Aqila sudah siap dengan mukenahnya dan terdapat dua sajadah yg sudah dihamparkan.

Syauqi mengambil peci nya dan langsung berdiri diatas sajadahnya. Aqila juga sudah siap menjadi makmum Syauqi, entah mengapa Aqila sangat bahagia ketika melihat Syauqi berdiri didepannya sebagai imam.

Setelah sholat dan berdoa kepada sang maha kuasa, Syauqi langsung menjatuhkan dirinya ke pangkuan sang istri. Sungguh jantung Aqila berdetak tak karuan, gara gara suami tampan nya ini.

Aqila melepas peci Syauqi dan menaruh nya di lantai, lalu Aqila mengusap lembut rambut Syauqi yg masih sedikit basah itu. Entah mengapa Aqila sangat suka mengusap kepala Syauqi dan memainkan jari jemari Syauqi.

"apa aku sudah sempurna menjadi suami mu wahai Aqila??" tanya Syauqi menatap dua manik mata Aqila.

"dirimu terlalu sempurna bagiku, sungguh tidak ada lagi kekurangan yg terdapat di dalam dirimu. Aku sudah sangat merasa dirimu orang yg sempurna dan pantas untuk membimbing diriku yg masih terbilang kurang sempurna ini" jawab Aqila dengan lembut dan menatap dua manik mata Syauqi yg sangat indah.

"apakah dirimu bahagia hidup bersama diriku??" tanya Aqila dengan suaranya yg lembut sama seperti suara Shofia, ummahnya.

"hidup bersama mu adalah nikmat paling besar bagiku, sungguh dirimu bagaikan permata yg sangat indah yg akan aku jaga dengan sebaik mungkin"

"tidak akan ada kata sedih didalam hidup kita, akan aku usahakan untuk membahagiakan dirimu dan anak anak kita kelak"

"tak akan aku biarkan satu tetes air mata kesedihan mengalir dari mata mu yg indah itu. Jika air mata kesedihan itu mengalir dari matamu yg indah itu, maka itu adalah kesalahan terbesar dan akan ku hukum diriku sendiri"

"aku berjanji untuk selalu menjaga dirimu, dan tidak akan membiarkan dirimu kesepian. Dimana pun kamu berada, aku akan terus menjagamu"

Aqila tersenyum manis mendengar jawaban Syauqi yg membuat dirinya tersentuh. Aqila tak menyangka jika Syauqi akan mengatakan kata kata manis seperti itu, semoga apa yg ia ucapkan itu adalah benar benar dari hatinya bukan suatu pencitraan.

"janji sayang??" tanya Aqila menjulurkan jari kelingking nya pada Syauqi.

"janji sayang... Akan aku pegang Janjimu itu sampai diriku dijemput oleh mau nanti" jawab Syauqi yg membuat Aqila teringat sesuatu.

"jadilah seperti abuya Farhan yg menepati janji nya sampai dirinya dijemput oleh maut"

Syauqi menganggukkan kepalanya dan tersenyum menatap Aqila. Sungguh Syauqi tak kuat menahan air matanya itu, entah mengapa setiap mendengar nama Farhan dan Shofia, sebuah kejadian dan segala kenangan yg menyakitkan itu teringat kembali.

~ S & A ~

TBC.

Ning Cantikku [TAMAT]Where stories live. Discover now