Bab 5

10K 673 6
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

~♥~

Satu minggu sudah berlalu, Aqila menjalani satu minggu itu dengan rasa galau dan juga sedihnya. Karna Syauqi tak kunjung kembali dan jarang untuk memberi dirinya kabar.

Besok adalah hari Syauqi kembali ke pondok, Aqila yg mendapat kabar itu sangat senang. Setelah satu minggu tak bertemu akhirnya dirinya bisa bertemu dengan Syauqi si pujaan hati nya.

Aqila mendapat kabar itu dari Syauqi tadi pagi, dan sekarang sudah sore hari. Dimana Aqila baru saja datang sekolah dan selesai sholat ashar.

Aqila bersiap siap untuk pergi mengaji kitab, seperti apa kata Syauqi. Aqila harus belajar dengan giat agar bisa mengajari anaknya tentang kebaikan kelak.

Aqila berdiri didepan cermin, aqila memasang niqab nya yg berwarna hitam. Aqila membayangkan suatu hari nanti Syauqi yg akan memasangkan niqab itu pada dirinya.

"ihh aqila udah udah, syauqi mulu perasaan" kesal aqila pada dirinya sendiri karna sedari tadi dirinya terus memikirkan syauqi.

Aqila keluar kamarnya dengan membawa tas kecil berisi mukenah dan juga kitabnya. Aqila berjalan menuruni tangga, lalu aqila berjalan keluar ndalem menuju kelasnya.

Aqila berjalan dengan menundukkan kepalanya, aqila berjalan cepat agar segera sampai. Aqila tak mau santri putra menatap dirinya dan terus memuji dirinya.

Setelah beberapa menit berjalan, aqila sampai dikelas nya. Ternyata kelas masih sedikit sepi dan diisi oleh dua santri dekatnya dan beberapa santri lainnya.

Aqila menghampiri keisha dan syifa, mereka berdua adalah santri terdekat aqila. Kemana mana aqila selalu bersama keisha dan syifa, entah mengapa aqila sangat suka berteman dengan kedua santri nya itu.

"tumben ning datang nya awal banget" ujar keisha yg melihat ning nya itu datang sangat awal.

Biasanya aqila datang ke kelas nya saat sudah hampir mulai pelajaran, akan tetapi tidak sampai ustadz datang. Apa zayn tidak mengajar? Ia hanya mengajar di kelas santri putra dan mengajar di kelas santri putri hanya sebulan dua kali saja.

"ga papa kok, cuman lagi pengen datang awal" balas aqila tersenyum manis, walau senyum itu dihalangi oleh cadarnya.

"ning boleh ga gus zaki ambil saya? " tanya syifa yg langsung mendapatkan tamparan dipahanya oleh keisha.
"eh mulutnya bisa ga sih!" kesal keisha yg lagi lagi mendaratkan tamparan keras dipaha syifa.

Syifa hanya menyengir dan mengusap pahanya, sedangkan aqila hanya geleng geleng kepala dengan kelakuan kedua santri nya itu.

"bilang sama gus zayn, jangan sama saya" ujar aqila yg membuat syifa mengerucutkan bibirnya.

"ya allah ning... Kalo saya bilang sendiri, saya yg dihukum hafalan sorrof dari depan sampe akhir" balas syifa dengan nada sedihnya.

"kamu aja masder sama masder mim aja sering kebalik" timpal keisha yg dakhiri tawa kecil yg membuat syifa semakin sedih.

Aqila ikut tertawa dan mengusap punggung syifa dengan lembut, "sabar yah,  kalo emang jodoh kamu bakal dilamar kok sama zaki" ucap aqila yg diangguki oleh syifa.

"kangen banget sama tausiyahnya nyai sama ning shofia" ucap keisha tiba tiba.

Aqila yg sedang membaca kitab terdiam seketika, begitu juga dengan syifa yg sedang memperhatikan ramainya kelas. Aqila menutup dan mencium kitabnya, lalu ia taruh diatas meja.

"iya, sudah satu tahun kita ditinggal sama nyai dan ning shofia" timpal syifa dengan suara sedikit bergetar.

"kita rindu candaan gus farhan sama kyai" lanjut syifa yg sudah meneteskan air matanya.

Aqila menunduk dan meneteskan air matanya satu persatu, entah mengapa perasaannya juga dirasakan oleh santri nya sendiri. 4 orang yg sudah meninggalkan pondok Al-Hikmah menbuat bekas luka dihati semua santri termasuk keluarganya sendiri.

Mulai dari abi furqon yg pergi meninggalkan santri nya dan hanya berpesan untuk menjaga pondoknya ini sampai generasi selanjutnya.

Dan disusul lagi oleh dua orang sekaligus, yaitu farhan dan shofia. Dua orang yg menjadi kebanggan santri pondok Al-Hikmah dan juga menjadi kebanggan keluarganya.

Kemudian, umi Ais memilih pergi dari pondok dan kembali ke rumahnya sendiri yg berada di jember. Umi Ais memutuskan tinggal bersama keluarganya untuk sementara, karna umi Ais ingin menenangkan dirinya disana.

Luka itu sangat dalam dan sangat membekas dihati semua para santri dan juga keluarganya. Itu menjadi kenangan terburuk bagi semua orang karna 4 orang yg sangat berharga bagi mereka semua telah pergi.

Sungguh itu semua tidak pernah terbayangkan, dalam waktu dua minggu sudah menghilangkan 4 orang sekaligus. Shofia dan farhan yg baru saja bersama sudah kembali pada sang maha kuasa dengan keadaan yg tidak baik baik saja.

Kini mereka berdua sudah bersama di alam sana, dan hanya bisa melihat santri, anak dan cucu juga keluarganya dari alam yg berbeda.

Itu sangat sangat membekas dihati aqila dan juga dihati zayn, bukan yg lain tidak sedih akan tetapi hanya zayn dan aqila yg sangat tak ingin mereka pergi begitu saja.

Semuanya hanya menyisakan sebuah kenangan indah dan diakhiri kenangan yg membuat air mata mengalir dengam deras.

Semua seperti salju, yg datang membawa kebahagiaan dan juga canda tawa. Saat ia pergi semua bersedih dan tak rela jika ia pergi.

Sekarang hanya tersisa sebuah amanah dari ke 4 oranh itu, mau bagaimana lagi semuanya harus bisa menerima dan menjalaninya.

Hanya doa yg selalu menyertai mereka dan juga air mata yg mengalir dengan deras ketika mengingat kenangan indah saat masih bersama mereka yg sudah pergi dengan menyisakan luka yg sangat dalam.

~♥~

Lanjut??

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

+62 877-0324-0306 (Oci)
+62 895-3951-13875 (Enggar)

Ning Cantikku [TAMAT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن