Bab 6

9.4K 668 6
                                    

Follow instagram

@anak_klepon
@jain.alhasan
@aliza_abelia
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari

~♥~

Pada hari minggu yang cerah Aqila turun untuk bermain bersama keponakannya di ruang tamu, karna biasanya mereka berad disana bersama adik tercintanya, Meira.

Meira kini dirawat oleh Aliza dan Zayn, kadang Meira juga dirawat oleh Jefri dan Ina. Zayn dan Jefri sendiri sangat sedih melihat keadaan Meira yang dari kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya.

Zayn dan Jefri hanya berharap agar Meira bisa menerima keadaanya kali ini, dan bisa menjadi wanita yang kuat juga bisa membanggakan semua orang.

Ketika sampai dibawah, Aqila dibuat kaget karna terdapat Syauqi yang sedang duduk diruang tamu sembari memangku Hasan.

Syauqi tak sadar jika ada Aqila yang baru saja turun, Syauqi hanya fokus pada Hasan dan Husein yg sedang bermain itu.

Sepertinya Syauqi sedang ada kerjaan bersama abi dari kedua tuyul itu. Syauqi sendiri sering sekali berada di ndalem karna ia selalu membantu Zayn, mungkin beberapa bulan lagi Syauqi akan menjadi gus dan juga mengajar dipondoknya ini.

"MBAK AILAA!! " teriak Husein ketika melihat Aqila yang sedang diam ditempat dan memperhatikan Syauqi.

"eh i-iya... " Aqila berjalan menghampiri Husein yang sedang duduk disofa panjang sembari memakan cemilan.

Syauqi menoleh ke arah Aqila, sungguh cantik. Syauqi sudah sangat tak sabar melamar ning cantiknya itu, Syauqi menahan senyumnya kuat kuat dan menundukkan kepalanya.

"dateng kapan gus? " tanya Aqila yg masih menundukkan kepalanya.

"tadi pukul enam ning" jawab Syauqi pelan.

Sungguh hati Syauqi sangat berbunga bunga, akhirnya setelah satu minggu dirinya tak bertemu Aqila, kini bertemu kembali.

Ingin rasanya Syauqi memeluk Aqila, akan tetapi harua ia tahan terlebih dahulu. Ia harus melamar gadis cantik ini dan juga harus menikahi gadis cantik itu terlebih dahulu.

Aqila sangat malu untuk berbicara dengan Syauqi, entah mengapa sejak dirinya menelpon Syauqi beberapa hari lalu, dirinya menjadi malu untuk berbicara dengan Syauqi.

"Syauqi mana pul--" ucap Zayn terpotong karna melihat keberadaan Aqila yang sedang memangku Husein dan menundukkan kepalanya.

"wih lagi pacaran yah" tebak Zayn berjalan menhampiri Syauqi dan Aqila.

"ya allah mbonten gus" jawab Syauqi langsung menoleh ke arah Zayn.

"pacalan apa abi?? " tanya Husein menatap lucu abinya.

"emm itu nanti kalo udah gede yah... " jawab Zayn tersenyum pada anaknya itu.

Husein msngangguk dan beralih menatap Syauqi, "abii abang qiqi kok unduk eyus? " tanya Husein memperhatikan Syauqi yang terus menunduk.

"ahh dia malu soalnya ada mbak aqila" jawab Zayn yg membuat Syauqi dan Aqila membelalakkan matanya.

Aqila menatap tajam abangnya itu, bisa bisa abangnya mengatakan seperti itu pada anaknya sendiri. Bisa bisa Aqila dibuat malu setiap hari gara gara Husein yg mulutnya tidak bisa dijaga sama seperti abinya.

Aqila menurunkan Husein dan menaruhnya disofa, Aqila menghampiri abangnya itu dan membisikkan sesuatu. "abang bisa ga sih mulutnya" bisik Aqila pelan.

"kan bener kalian bentar lagi jadi suami istri loh" ucap Zayn semakin mengeraskan suaranya.

"by kenapa? " tanya Aliza yang baru masuk ke ndalem sembari menggandeng tangan kecil Meira.

"engga kok, cuman ini lagi ada yg romantisan" jawab Zayn menghampiri istrinya itu.

Zayn berjongkok dan mengusap perut Aliza yg sedikit membuncit. Aliza memang sedang mengandung anak ketiganya, usia kandungan Aliza sudah berumur 6 bulan.

"mbak suaminya tuh nakal banget! Orang ga pacaran dibilang pacaran!" adu Aqila pada Aliza yg masih menggandeng tangan Meira.

Aliza tertawa kecil dan menghampiri Aqila, Aliza mengusap pundak Aqila dengan lembut. "ingat, Syauqi juga akan menjadi suami mu... " ucap Aliza dengan lembut.

"Syauqi juga akan melamarmu dan akan melaksanakan wasiat yg sudah buya sama ummah kasih pada dia" lanjut Aliza pada Aqila yg menundukkan kepalanya.

Aqila menatap Aliza dan mengangguk, Aqila menuntun Aliza untuk duduk bersama Meira. Zayn ikut duduk disofa tunggal tempat Farhan dan abi Furqon dulu duduk, sedangkan Aliza duduk disebelah Husein dan Aqila.

"syauqi" panggil Zayn pada Syauqi yg masih memangku loranya itu.

Penjelasan : Lora adalah sebutan untuk anak kyai yang laki laki dan masih kecil. Panggilan itu biasanya digunakan di madura, jika anak kyai yg perempuan panggilannya tetap yaitu ning.

"nggih gus" Syauqi menoleh ke arah Zayn dan menatap gusnya itu.

"kamu sudah membicarakan hal yg saya bahas satu minggu yg lalu pada orang tua kamu?" tanya Zayn serius.

"sudah gus" jawab Syauqi dengan sopan.

"orang tua kamu merestui? " tanya Zayn sekali lagi.

"nggih gus, orang tua saya sangat merestui" jawab Syauqi yg membuat Zayn tersenyum bahagia.

Aliza juga tersenyum bahagua mendengar jawaban Syauqi, sungguh Farhan dan Shofia juga senang jika mendengar kabar ini.

Aqila sendiri tidak mengetahui apa yg sedang Zayn bahas bersama Syauqi, jadi ia hanya diam dan menyimak saja. Tapi, Aqila yakin bahwa Zayn sedang membahas tentang wasiat Farhan dan Shofia.

'abuya... Ummah... Sebentar lagi wasiat kalian bakal terpenuhi' batin Zayn yg masih tersenyum menatap Syauqi dan Aqila.

Zayn berharap semoga Farhan dan Shofia bisa bahagia dialam sana, karna melihat putrinya itu akan menikah dengan santri pilihannya.

Ingin sekali Zayn meneteskan air matanya, akan tetapi ia tahan agar rasa sedihnya itu tidak dilihat oleh adik dan santrinya itu.

Jujur Zayn selalu menangis ketika teringat kenangan nya bersama Farhan dan Shofia, ketika masih hidup. Zayn hanya bisa menangis dan berdoa kepada sang maha kuasa agar kedua orang tuanya itu bisa tenang di alam sana.

~♥~

Lanjut??

Maaf bila ada typo atau ada kesalahan tertentu yg terdapat dalam part ini semoga kalian suka dan terima kasih.

Ning Cantikku [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang