[9]Tamu?

2.3K 602 24
                                    

Hayo, di klik dulu bintangnya☺️
Trimakasih

...

Hari ini Tn. James dan Jeyden benar-benar mengambil cuti untuk kedatangannya Tamu luar dari new Zealand. Jadi sekarang ini seluruh anggota keluarga Aldrich menyiapkan diri untuk menyambutnya dan para pelayannya sedang sibuk menyiapkan beberapa cemilan ataupun masakan yang banyak

Hanum pintar dalam hal memasak, jadi dia ikut membantu meskipun di larang keras oleh mertuanya. Tetap saja, Hanum tidak mau terus-terusan berdiam karena akan membuatnya bosan seperti yang sudah-sudah

Tapi walaupun berniat membantu pun, Hanum hanya di bolehkan bagian memotong sayur-sayuran dan hal-hal kecil lainnya

"Eum, mbak?" Hanum yang sedang memotong beberapa wortel itu mendongakan kepalanya menatap orang yg ia panggil, bermaksud bertanya

"Iya Nyonya? Ada apa? Ada yg perlu di bantu" salah satu pelayan itu mendekat

"Ah, enggak. Cuma mau nanya, ini yang dateng beneran rekan bisnis dari new Zealand?"

"Saya sih gak begitu tau, tapi denger-dengernya ya gitu. Tamu nya dari New Zealand, mereka sekeluarga kesini dan katanya ada tujuan tertentu juga hehe" terangnya membuat Hanum mengangguk-angguk

"A bgitu?, Makasih ya mbak. Sok, masaknya di lanjut"

"Nggih Nyonya"

Sepeninggalan Pelayan tadi, Hanum Kembali melanjutkan kegiatan memotongnya. Sampai suara riuh terdengar dari para pembantu lainnya yang sedang menggoda Mahesa

"Mas Mahesa di lihat-lihat hari ini tuh makin guanteng loh." Goda salah satu pembantu yang paling tua kira-kira umur 40 an

"Waduh firasat saya gak enak ini" ucapan Mahesa membuat semua yang ada di dapur cekikikan

"Haha tau aja, yowes aku gak mau berbasa-basi. Tak jaluk tulung belikan Telur sama tepung. Ini persediaan habis-bis "

"Nah betul kan" Mahesa tersenyum kecut

"Ahaha, sebentar aja toh maszeh. Kan biasanya juga kalo mas Mahesa yang belikan di kasih lebih belanjaannya, kan Lumayan."

"Iya, Abisnya Mas Mahesa terlalu manis untuk di lewatkan"

"Uhuyyy" semua yang ada di dapur menyorakki riuh

Mahesa tertawa geli seraya menggelengkan kepala, berada di tengah-tengah ibu-ibu dan bercanda gurau sudah jadi bagian kehangatan yang selalu ia dapati untuk mengobati kesepiannya terhadap keluarga

Iya. Mereka lah keluarga bagi Mahesa, seluruh pelayan disini adalah keluarganya.

...

"Udah Ji.., Kamu pulang aja. Siapa tau memang bener-bener penting ktimbang disini kamu mau ngapain? Gak bosen? Sama aku terus"

Aji menatap sinis pada Neneng yang dari tadi ngomong tanpa henti

"Diem, aku mau tidur" Aji tiduran di sofa, dia masih memiliki etika jadi mana mungkin tidur di kamar Neneng. Bahkan mencium dan berbuat hal mesum lainnya tak pernah Aji lakukan pada Neneng

Beda dengan gosipan tetangga Neneng yang memperbincangkan seolah Neneng wanita murahan yang membawa lelaki kedalam rumahnya, awalnya ia terusik namun apa yang mereka lakukan aslinya bukan hal seperti itu

Aji memang terkadang menginap, gadis itu selalu khawatir ia akan semakin di gosipkan tapi Aji selalu datang mengendap-endap dan pulang pukul 4 pagi. Aji hanya datang, untuk tidur atau berkeluh kesah kalau ia memang benar-benar sedang banyak beban pikir, ia bagi beban itu hanya kepada Neneng. Terkadang Aji datang membawa makanan untuk kekasihnya itu, dan sebaliknya Aji juga sering makan masakan Neneng.

Jodoh 1995✓Where stories live. Discover now